Safari Alam di Kyoto-Japan*

00

Safari Alam di Kyoto-Japan*

*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, 32nd Trainee of Asian Social Welfare Worker’s Training Program by Japan National Council of Social Welfare (JNCSW/全国社会福祉協議会)

Bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala karena saya mendapatkan tempat untuk memperdalam ilmu tentang Pelayanan Sosial terhadap orang terlantar (homeless) di tengah Kota Osaka yang amat aman dan nyaman. Selain ilmu yang bermanfaat, dan juga orang-orang yang amat sangat ramah, tak jauh dari Osaka, banyak terdapat kota-kota menarik di sekitarnya, sebut saja Nara, Kobe, dan juga Kyoto.

Pada hari Sabtu, 24 Oktober 2015 kemarin saya bersama dengan supervisor training di Jikyokan, serta beberapa shokuin (karyawan) dan keluarganya, tepatnya berdelapan berangkat jalan-jalan ke Kota Kyoto. Kyoto adalah kota yang sangat terkenal dengan keindahan suasana alam naturalnya. Di Kyoto terdapat banyak Jinja (kuil ibadah agama Shinto) dan Otera (kuil ibadah agama Budha) yang suasananya sangat alamiah banget. Oleh karenanya, selain digunakan untuk beribadah bagi pemeluknya, juga dijadikan sebagai tempat wisata.

Menggunakan One Day Ticket seharga 1950 yen, kami menyusuri tempat wisata yang sudah ditentukan rutenya. Jangan berharap ada pemandu, orang Jepang terkenal dengan kemandiriannya. Dan karena memang akses transportasi umum di Jepang sangat mudah, maka tidak ada kekhawatiran sedikit pun melakukan tamasya meski sendirian (orang Barat sering jalan-jalan sendirian). Kalaupun ada masalah tertentu, petugas stasiun atau polisi akan dengan sangat ramah dan sigap membantu.

Sejatinya, perjalanan liburan kali ini semua dibiayai oleh Nakasone sensei (Jikyokan), saya sangat bersyukur dan berterima kasih sekali karena tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Oleh karenanya, detil tentang cara membeli One Day Ticket dan rute kemana saja yang bisa ditempuh, tidak saya ulas pada postingan ini. Mohon maaf bagi yang mungkin tengah mencari informasi, bisa memanfaatkan mbah Google he he.

Berangkat sekitar pukul 07.45 JST dari Tengachaya eki, berpindah ke beberapa stasiun hingga akhirnya menuju Kurama, tempat wisata Kurama-dera di atas gunung. Hal tersebut dimaksudkan untuk memulai perjalanan tamasya dari tempat terjauh, dan baru secara bertahap menuju pusat Kota Tokyo, sebelum akhirnya pulang kembali ke Osaka.

Kurama-dera yang letaknya di atas gunung itu, terdapat kuil Shinto dan kuil Budha yang letaknya berdekatan, intinya berada di area pegunungan tersebut. Nah, yang menarik adalah fasilitas perjalanan kaki (mendaki gunung) dari bawah sampai ke atas, dan turun ke bawah lagi itu sangat nyaman, bersih dan menawarkan keindahan alam yang menyejukkan. Kita akan kesulitan menemukan sampah, karena semua sudah paham bahwa sampah dibawa sendiri dan dibuang ke tempat yang telah disediakan.

Lalu kami melanjutkan menuju Kifune Jinja (kuil ibadah agama Shinto), lagi-lagi pemandangan di sekitarnya begitu luar biasa indah, dan terjaga dengan sangat baik, serta bersih dan tertata rapi. Karena para shokuin (karyawan) rata-rata sembari berdoa di sana, saya menunggu dan melihat suasana di sekitar.

Dari situ lanjut dengan naik bus sekitar 5 menit, kemudian naik kereta lagi menuju Kota Kyoto. Di tengah kota Kyoto, karena hari sudah siang, perut juga pada keroncongan, maka kami pun menuju rumah makan. Saya akui restorannya sangat unik, dan masakannya juga lezat sekali. Dan yang terpenting, di sini saya diperkenankan untuk melaksanakan sholat Dhuhur dan Ashar yang saya jama’ &qoshor takdim. Tidak ada tempat khusus, tapi cukup ada ruang yang sebenarnya itu juga ruang untuk customer. Luar biasa kan penghargaan mereka terhadap muslim? Alhamdulillah.

Setelah itu lanjut ke tempat terakhir yaitu Kiyomizu-dera, juga merupakan kuil ibadah yang sangat terkenal dan bahkan menjadi ikon kota Kyoto. Selain tempatnya yang indah, sejarah yang begitu panjang, juga tempatnya yang berada di Pusat Kota Kyoto. Di sinilah pengunjung dari berbagai daerah seantero Jepang, juga turis asing seantero dunia menghabiskan waktu sorenya. Di sekitarnya, banyak terdapat toko souvenir juga makanan, dan tentu saja, bisa melanjutkan menikmati keindahan malam di Pusat Kota Kyoto.

Alhamdulillah, pengalaman demi pengalaman dapat saya lalui, dengan tetap menggenggam iman. Semangat ini, akan dibawa sampai nanti ketika waktunya pulang ke Indonesia. Sangat banyak hal positif yang bisa dipetik hikmahnya, guna memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia, khususnya di bidang pelayanan kesejahteraan sosial masyarakat.

Tengachaya, Nishinari ku Osaka shi – Osaka Prefecture, JAPAN
Ahad pagi, 12 Muharram 1437 H/25 Oktober 2015 pukul 09.50 waktu Jepang

Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Senin, 26 Oktober 2015 pukul 09.00 waktu Jepang

01 == 02

03 == 04

05 == 06

07 == 08

09 == 10

11 == 12

13 == 14

15 == 16

17 == 18

19 == 20

Comments
6 Responses to “Safari Alam di Kyoto-Japan*”
  1. Jauharry says:

    Sungainya jernih banget …. T,T Andai Jakarta bisa kaya gitu ,,….

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: