Bahagianya Merayakan Cinta*

Bahagianya Merayakan Cinta*
*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Dua pekan terakhir ini memang tak pernah ada istirahatnya, bahkan untuk sekedar membuka laptop dan menuangkan narasi cerita kehidupan pun, tak sempat terlaksana. Namun demikian, karena menyadari bahwa waktu yang tersedia begitu sempit, sedangkan saya harus kembali ke hutan tempat di mana mencari penghasilan yang halal, akan semakin jauh dari akses internet selama satu bulan ke depan. Maka di sinilah dan sekaranglah saatnya, di Kantor DPD Hizbul ‘Adalah wa Rafahiyah Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur, saya akan mencoba menggabungkan narasi beberapa momen berharga dalam dua minggu di belakang.. ^_^
Saat Lafadz Sakinah Bermula
Hari itu suasana begitu menegangkan, tapi juga membahagiakan. Sebuah rasa bercampur baur hingga sulit untuk mengungkapkannya dengan kata-kata. Sebuah hari bersejarah dalam hidup seorang jejaka bernama Joko Setiawan, S.ST., yang tak lama lagi akan berucap janji setia di hadapan orang tua mempelai wanita, dan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah azza wa jalla..
Rabu, 28 Mei 2014 adalah momen untuk kedua kalinya saya benar-benar bertemu secara fisik dengan calon isteri saya. Benar, meman terkesan unik bagi kebanyakan masyarakat awam. Sampai dengan akad nikah dilangsungkan, saya hanya bertemu dan saling tatap antar wajah secara langsung tanpa hijab, hanya sebanyak tiga kali saya. Pertemuan pertama adalah pada saat Ta’aruf, Pertemuan kedua adalah pada saat Bimbingan Nikah di KUA, dan ketiga kalinya adalah pada saat Akad Nikah..
Dan peristiwa mendebarkan sepanjang hayat itupun bermula. Ba’da menunaikan ibadah sholat Jum’at di Masjid Al Ihsan Darul Hikam Dago-Bandung, saya pun ditemani oleh Akh Muhammad Dik Hidayat Ratuloly untuk berkumpul di Sekber Pemenangan Pemilu 2014 di Dago. Sambil menunggu kedatangan Ustad Eko dan beberapa ikhwah lain seperti Akh Muchsin, Akh Alimul, Akh Ridho, Sulaeman, Afdhal, dan lain-lain..
Jum’at, 30 Mei 2014 saat dimana Akad Nikah ditentukan waktunya pada pukul 14.00wita di KUA Sadang Serang Kecamatan Coblong-Bandung, tak ada satupun keluarga ikatan darah yang hadir, melainkan saudara-saudara di perantauan seperti guru ngaji, teman aktivis dakwah dan beberapa kolega yang menemani langkah mantap saya untuk mengikrarkan janji setia..
Tepat pukul 14.00wita, prosesi sakral itupun dilaksanakan. Di hadapan penghulu dan orang tua dari Iis Syarifah Latif, saya pun menjawab (qabul) atas ijab yang telah dilafalkan oleh ayahandanya, yakni Bapak Dida Hidayat. Alhamdulilah, proses berjalan lancar, hanya sekali praktik, tanpa ada pengulangan. Dan artinya, semenjak itu pula, Joko Setiawan dengan Iis Syarifah Latif resmi menjadi pasangan suami-isteri yang semoga selalu berada dalam naungan rahmat dan ridho dari Allah subhanahu wata’ala, aamiin..
Walimah Ala Jepang
Hari Ahad, 01 Juni 2014 adalah momen pelaksanaan walimahan, guna mengumumkan kepada khalayak akan dua insan yang telah dipersatukan dalam ikatan halal. Walimah bukanlah sekedar budaya, melainkan juga tuntuna yang telah diajarkan oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam dan diikuti terus oleh para sahabat, tabi’it dan tabi’in serta sampai dengan hari ini dan seterusnya sampai dengan hari kiamat datang menjelang..
Bisa terbilang unik daripada perayaan walimah (resepsi) masyarakat kebanyakan. Karena sama-sama berkeinginan untuk bisa sampai ke Jepang, maka konsep walimah pun didesain sedemikian rupa hingga terbentuk pola ala Jepang. Dan yang paling menonjol adalah pada pakaian yang kami kenakan berdua, yaitu baju Jepang. Tanpa mengurangi esensi syar’i nya, berpakaian ala Jepang seperti ini banyak mendapatkan pujian dari sahabat-sahabat yang hadir menyaksikan. Alhamdulillah.. ^^
Beberapa kalimat yang saya lontarkan adalah bahwa ini merupakan ikhtiar kami dalam mendekatkan diri kepada mimpi yang tergenggam erat di dalam diri, dan semoga Allah dengan segala rahmat-Nya mengabulkan doa-doa kami untuk bisa melanjutkan pendidikan tinggi di Jepang dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi. Aamiin.. ^^
Pada hari walimahan ini, tidak banyak dari keluarga saya yang hadir, dikarenakan jarak tempuh yang teramat jauh. Bahkan, Ma’e (Ibu) sendiri pun, tidak dapat hadir karena alasan kesehatan yang lemah. Adapun keluarga saya yang hadir antara lain:
- Kak Abdul Wahib dan anaknya (Rama), kakak pertama dari Pasangan Ahmad Nawawi dan Murami.
- Kak Irhamni dan isterinya (mba Uus), kakak ketiga dari Pasangan Ahmad Nawawi dan Murami.
- Kak Muhamad Yusuf dan adik ipar (Nur Alfiyah), kakak keempat dari Pasangan Ahmad Nawawi dan Murami.
Silaturahmi Keluarga Jatim
Karena tidak banyak keluarga dari Jawa Timur yang hadir ke Bandung pada hari walimah, maka tugas saya dan isteri tercinta, untuk menyambangi beberapa anggota keluarga sembari mengenalkan dan mendekatkan diri agar lebih erat lagi..
Perjalanan pun dimulai pada hari Senin sore, 02 Juni 2014 dengan bus malam “Kramadjati” jurusan Bandung-Bojonegoro. Kemudian menyambangi rumah Mba Eni Kusrini (kakak kedua saya) di Desa Bangilan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro-Jawa Timur. Sore harinya, perjalanan dilanjutkan ke rumah Kak Abdul Wahib di Rengel, Tuban-Jatim. Dan pada akhirnya malam hari baru sampai ke rumah Pa’e dan Ma’e di Dusun Ngembak Desa Bogorejo Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur..
Beberapa kunjungan ke kerabat dan tetangga telah tertunaikan. Sedikit mengambil foto-foto di pantai pun juga terlaksanakan. Bahagianya menjalin tali silaturahim ke banyak orang.. ^^
Jatim Park 1 Batu-Malang
Puncak dari perjalanan panjang saya dan isteri tercinta adalah mengunjungi Kak Muhamad Yusuf di Kota Pasuruan-Jawa Timur. Di sana saya dapat bertemua dengan Mba Riva (isteri Kak Yusuf) dan dua orang keponakan yang lucu-lucu (Iko dan Yasmin). Kami juga bersilaturahim ke rumah mertua Kak Cup (panggilan informal Kak Yusuf) yang sudah kami anggap juga sebagai orang tua kami sendiri..
Menginap semalam di rumah Kak Yusuf, kami pun mengagendakan kembali ke Bandung pada keesokan harinya. Namun sebelum itu, Kak Yusuf sekeluarga mengajak saya dan isteri untuk jalan-jalan dahulu di tempat wisata yang ada di Malang. Ya, kebetulan saya memang memesan tiket kereta jurusan Malang-Bandung, maka Kak Yusuf sekeluarga pun mengajak kami berwisata di Jatim Park 1, Batu-Malang sebelum mengantarkan kami ke Stasiun Kota Malang untuk menaiki kereta Malabar pada pukul 14.35 wib..
Sebuah kebahagiaan rasanya bisa berwisata menikmati masa pacaran setelah pernikahan bersama isteri tercinta, Iis Syarifah Latif ditemani oleh keluarga bahagia Kak Yusuf bersama isteri dan anak-anaknya. Doakan kami segera menyusul untuk juga memiliki generasi penerus estafeta dakwah ya Kanda.. 🙂
Amanah Baru, Semangat Menggebu
Perubahan besar itu memang tak terasa begitu cepat berlalu begitu saja. Setelah akad terikrarkan dan dinyatakan sah dihadapan para saksi, maka tanggung jawab besar itu bermula. Telah ada satu tanggung jawab yang sebelumnya kehidupannya ditanggung oleh kedua orang tuanya, tiba-tiba harus beralih ke tangan saya yang mungil dan dekil ini he he..
Bukan hanya persoalan nafkah duniawi semata, namun yang patut direnungkan secara mendalam adalah tanggung jawab batin dan pendidikan agama. Saya menjadi memiliki tanggung jawab untuk menjadikan isteri dan keturunan nantinya sebagai insan yang taat kepada Allah, serta menjauhi segala apa yang dibenci oleh-Nya..
Pernikahan ini adalah di jalan dakwah, atas nama regenerasi estafeta dakwah fi sabililah. Maka, segala macam aktivitas pencapaian tujuannya, selain ada misi duniawi, juga tidak boleh terlepas sama sekali dengan visi ukhrowi, termasuk aktivitasnya di dalam jama’ah dakwah yang semoga kami dimatikan syahid di jalan-Nya..
Insya Allah, mulai dari sekarang segala aktivitas yang dahulunya berpahala, akan menjadi berkali lipat pahalanya. Diri ini sudah tak lagi sendiri, telah beristeri, dan amanah baru itu, semakin membuat semangat kian menggebu.. 🙂
Bahagianya, Merayakan Cinta dalam Ikatan Halal Pernikahan yang Barokah.. (^_^)
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Kota Raja-Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Ahad, 10Sya’ban 1435 H/10 Juni 2014 pukul 09.43 wita
G A L L E R I E S
Selamat Mas Joko ya… Sukses terus….
Terima kasih banyak 🙂
waaah walimahannya ala Nihon jin, Istrinya cantik sekali mas hehehe…
Barokallah semoga pernikahannya bahagia dunia akhirat pnya keturunan sholeh sholehah..aamiiin
salam kenal,
Annisa
Iya, untuk kostumnya ala Nihonjin Mba 🙂
Aamiiin ya Rabb.. Saat ini alhamdulillah kami sudah dianugerahi seorang gadis cilik yang baru berusia 10 bulan, semoga menjadi anak yang sholihah, aamiin 🙂
Salam kenal juga Mba Annisa..
akhirnya akhi punya pendamping hidup. selamat ya? separuh agamanya sudah penuh sekarang. barokallohu lakuma wa baraka alaikuma w jama’a bainakumafii khoir (feat maher zain) 🙂
Alhamdulillah. Jazakallahu Akh sdh berkenan tampil membawakan lagunya hehe 🙂
Alhamdulillah sekali ya? sangat membahagiakan apalagi jika dipersatukan dengan orang yang terkasih,
Betul… Terima kasih atas perhatiannya 🙂
Barakallahu wa barakaa alaika wa jamaa bainakuma fii khair.. smg bisa menjadi keluarga samara ya.. afwan ndak bisa hadir di momen bahagia nya. Sampai jumpa diperjumpaan mimpi ya!
Kalau sudah di Jepang bareng istri, kabarin ya, biar makin panas untuk nyusul :p haha
Aaamiiin…
Ya, mimpi itu masih erat terikat, dan insya Allah, isteri ana juga mendukung pencapaian mimpi tersebut…
Jika memang sudah diijabah oleh Allah, akan mengabarkannya via media curhatan di blog ini ^_^
barakallah bocah bancar, semoga pernikahan nya berkah menjadi keluarga yang selalu berbahagia. Btw saat ini aku juga lagi taaruf Jo 🙂 semoga bisa berending bahagia seprti kamu. Selagi menjalani prosesnya sekarang sibuk memantaskan diri dulu :))
Aaamiinn.. Thanks a lot ya mba Putri..
Insya Allah, jika kita mengawalinya dengan baik dan benar, insya Allah akan diendingkan dengan baik dan benar pula.. ^^
😀 waahhhh selamat ya Bang! hehee maaf baru bisa mampir. eh! pas mampir pas ada hajatan, semoga gak ngerepotin. semoga perkawinannya langgeng dan bisa jadi keluarga sakinah, mawaddah, warrohmah!.
??). Ternyata alasannya supaya bisa pergi ke Jepang! saya juga pengen ke Jepang! 😀 hehee semoga tercapai segala hajatnya ya Bang!! :3
Mulanya saya heran, Ini Abang-nya nikah di mana sih? kok pake kimono (eh? itu kimono apa hakama ya
Aamiin… Makasih ya Rifai udah mampir dan turut mendoakan.. Sukses untukmu juga di sana.. 🙂
Amiin.. 🙂
Barakallahu wa barakaa alaika wa jamaa bainakuma fii khair
Aaamiiin…. Hatur nuhun Kang.. 🙂
Reblogged this on Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim and commented:
Kenapa setiap kali seorang “jomblo” memposting hal beginian, selalu aja ada komentar-komentar yang kemudian datang menghampiri? Salahkah? Hmmm jangan begitulah.. Kasihan si jomblo :p
Kalau bagi saya pribadi, ini ilmu ko!
Belajar mengenal hakikat cinta yang benar, adalah cinta yang memang timbul dan tumbuh di saat setelah pernikahan alias ‘halal’.
Jadi masih salahkah si jomblo itu? 😀
Alhamdulillah.. Bahagianya merayakan Cinta dalam ikatan pernikahan..
Saat Lafadz Sakinah Bermula, saat itu pula lah ‘Arsy Allah bergetar..
Saat Lafadz Sakinah Bermula, saat itu pula lah kita mempunyai tanggung jawab dan peran baru sebagai sebuah tim yang disebut sebagai suami istri..
Mari kita tumbuh bersama, melipatgandakan segala potensi kebaikan, melengkapi segala kekurangan, berjuang bersama menghadapi segala tantangan, saling mengingatkan yang ma’ruf..
Mari berjalan berdampingan.. Saat kau ingin mempercepat langkah, ajari aku bagaimana caranya agar aku tak terseok seok mengejarmu.. Saat kau lelah, mari kita bersama mengisi kembali energi kita..
Dan..
Saat Lafadz Sakinah itu Bermula, saat itu pula lah aku mulai mencintaimu..
Bukan karna cinta aku memilihmu, tapi karna Allah lah yang memilihmu untuk kucintai..
Suamiku, sungguh aku mencintaimu karna Allah :-*
Selamat datang di separuh nafasku.. Selamat datang di pertapaan hatiku.. 🙂
Masya Allah… Mas yang biasanya cukup aktif merangkai kata, sepertinya luluh seketika usai membaca tulisan ini. Isteriku, engkau juga punya bakat menulis yang luar biasa. Maka mulailah menulis, menuliskan tentang apa saja, tak perduli apakah akan disebut tulisan “bagus” atau “buruk”, hanya tuliskan saja apa yang ingin diungkap dengan kata-kata. Karena mas juga orang yang tak terlalu pandai berkata, tapi lebih senang dan menikmati ungkapan rasa lewat huruf bermakna..
Tak pernah kusesali di tanggal 30 Mei 2014, bahkan yang ada adalah kesyukuran yang teramat luar biasa, karena engkaulah sebaik2 perhiasan dunia, isteri sholihah, yang akan membersamai mas tidak hanya di dunia, tapi juga di surganya Allah azza wa jalla.. Insya Allah.. ^_^
Isteriku, ana uhibbuki fillah.. 🙂
Kbj, 12 Juni 2014
Barokalloh teh Iis dan mas Joko,,, 🙂
Hatur nuhun Kang Iip.. 🙂
Barakallahu wa barakaa alaika wa jamaa bainakuma fii khair.
Aaamiinn… Jazakallahu khair KAMMI Komsat Al-Faruq 🙂
Alhamdulillah udah sah hihihi selamat Joe! Lama gak mampir sini, tau2 udah nikah aja nih hahaha. Baju pengantin yang ala-ala jepang nya juga lucu.
Iyah, waktu berlalu dengan begitu cepatnya 🙂
Agak “aneh” sih, tapi unik baju walimahnya he he
Selamat yaaa, Barakallahu wa barakaa alaika wa jamaa bainakuma fii khair. Semoga jadi keluarga yang selalu berbahagia dan samara…
Aamii.. Terima kasih ya Ukh Eka… Salam ukhuwwah 🙂
Barakallahu wa barakaa alaika wa jamaa bainakuma fii khair Kak.
Izin reblog boleh? 😀
Aamiin..
Mangga Ukhty, silahkan di repost,, 🙂