Attending The Regional Workshop on Tsunami Awareness and Preparedness by JTIC UNESCO

Bismillahirrohmaanirrohiim,,,
NB: Berikut ini adalah tulisan-tulisan yang saya buat pada saat LIVE, jadi yang saya ketikkan ini adalah salinan dari tulisan yang telah saya buat pada saat acara/hari H kegiatan.
Awal Mula dan Latar Belakang
Awalnya saya tak tahu menahu mengenai adanya kegiatan ini. Ya, tiba-tiba saja Bu Yanti mengabari saya agar datang pada acara yang digelar oleh UNESCO. Untuk lebih jelasnya, saya dipersilahkan oleh Bu Yanti untuk membuka email. Wow, ternyata memang sangat menarik, acaranya adanya two days Regional Workshop “Lesson Learned on Tsunami Awareness and Education Materials Adaptation and Development” yang digelar oleh Jakarta Tsunami Information Center (JTIC) UNESCO Indonesia pada hari Selasa-Rabu, 19-20 Juli 2011 @Magnolia Ballroom Lt.II Hotel Gran Mahakam, Blok M, Jakarta Selatan.
Tentu saja dengan girangnya saya mengucapkan kata “iya” kepada Bu Yanti. Hal yang membuat saya sangat bersemangat yaitu:
- Temanya tentang Disaster and Education for Communities
- Penggagas acara adanya UNESCO (UN Member)
- Salah satu lesson learned dari Japan, sayang sekali kan kalau dilewatkan
- Kesempatan untuk banyak belajar dan memperluas jejaring relasi dengan berbagai NGO/INGO
Maka, berangkatlah saya sebagai salah satu perwakilan dari Keluarga Peduli Pendidikan (KerLiP) untuk menghadiri acara tersebut.
Dikarenakan acara dimulai pukul 9 pagi dan saya tidak ingin terlambat hadir, maka saya memutuskan untuk datang ke Jakarta (dari Bandung) pada hari Senin sore. Saya sudah mengontak salah satu teman yang tinggal di Jakarta dan saya akan menginap di rumahnya. Tepatnya di daerah Sunter, Jakarta Utara.
Kereta berangkat dari Bandung pukul 16.30wib. Di kereta Alhamdulillah mendapatkan teman ngobrol, seorang akhwat yang duduk satu bangku dengan saya (kereta Argo-Parahyangan kelas bisnis) yang saya ketahui bernama Rifka, mahasiswi tingkat III Jur. Hukum di Universitas Indonesia. Di situ kami banyak sharing dan cerita tentang semangat, idealisme dan impian. InsyaAllah banyak hal bermanfaat yang sama-sama kami ambil satu sama lain. Pertemuan tersebut adalah salah satu dari sekian skenario yang telah dibuatNya. Semoga akan ada pertemuan lainnya dalam suasana dan kesempatan yang lebih baik lagi.
Sesampainya di Stasiun Gambir, teman saya menjemput dengan motor. Maykel namanya, seorang sarjana kessos USU yang saat ini tengah berkarier di salah satu LSM Comdev di Jakarta. Maka kami pun langsung melaju ke Sunter dan mampir di warung makan. Di situlah kami banyak sharing tentang banyak hal. Luar biasa, usianya memang sepantaran dengan saya (sekitar 22 tahun), namun pola pikir dan cara pandangnya sangat bijak dan dewasa. Cerita mulai dari masa menjadi mahasiswa, pandangan idealisme mahasiswa kessos, hingga melanglang buana di dunia kerja. Tetap berjuang dan sama-sama bersemangat ya Mayk . . . !!! 😉
Selesai ditulis pada Selasa, 19 Juli 2011 at 13.40wib
Story and Note #01
Sungguh mengagetkan ketika sampai di meja registrasi ada beberapa orang bule yang sedang mengisi absensi. Dan memang seperti yang baru saja terlitas di benak saya, para peserta kebanyakan dari luar negeri. Diantaranya Japan, Thailand, Malaysia, Maldives, Timor Leste, Sri Lanka, Bangladesh, Philippines, United States, and of course Indonesia. And then, how about me..? Baru memasuki ruangan saja, sudah disambut oleh seorang bule. He ask to me, “Hi, how are you? I am walter from UNESCO”. Waduh, dengan English yang terbata-bata, saya jawab, “I am fine. I am Joko from KerLiP Bandung”, lalu kemudian beliau mempersilahkan saya untuk duduk.
Alhamdulillah, ada beberapa wajah yang sudah saya kenal. Seperti Mas iril dari LIPI dan juga Pak Victor dari UN OCHA. Saya sempatkan untuk menyapa Pak Victor yang baru saya ketahui ternyata beliau bertugas sebagai moderator. Dengan Mas Iril, karena beliau masih muda, saya dapat ngobrol lebih santai sembari menyakinkan diri sendiri bahwa saya memang pantas berada di lokasi ini (memaksa kepercayaan diri tumbuh dalam pribadi).
Dan acara pun dimulai pada pukul 09.15wib dengan pembicara berbahasa Inggris. Yes, I am trying to follow this workshop . . . . Learning by doing is starting !!
Selesai ditulis pada Selasa, 19 Juli 2011 at 09.30wib
Story and Note #02
Selama acara berlangsung, saya mengambil posisi di pojok kanan belakang. Bukan karena apa, tapi saya memilih tempat ini karena mendapat sudut pandang yang tepat dan luas. Saya dapat mengamati seluruh peserta dan pembicara tanpa harus menoleh ke belakang, strategis bukan? Kebetulan saya satu meja dengan 3 orang dari Indonesia dan 2 orang dari Jepang. Sepertinya satu adalah seorang profesor (mukanya kelihatan sudah tidak muda namun bersahaja) dan satunya I think adalah seorang researcher (dari usia yang kelihatan masih muda).
Selesai ditulis pada Selasa, 19 Juli 2011 at 10.15wib
Story and Note #03
Selalu terbuka jalan yang lebar untuk jiwa yang senang berpetualang. Saat coffee break tiba, secara kebetulan saya disapa oleh seorang bapak-bapak, beliau memperkenalkan diri sebagai Pak Ade dari OXFAM GB. Dan saya pun memperkenalkan diri sebagai Joko dari KerLiP. Perbincangan pun berlanjut dan dengan singkatnya saya hanyalah seorang volunteer yang diutus KerLiP dan masih berstatus mahasiswa di STKS Bandung. Mendengar hal tersebut Pak Ade berujar bahwa ia juga alumni dari STKS Bandung dan pernah mendapatkan scholarship S2 Social Work di Amerika.
Alhamdulillah luar biasa, ada beberapa hal yang langung nyambung dengan beliau. Poin-poinnya adalah:
- Beliau adalah head of DRR Oxfam GB Indonesia. Kebetulan saya ingin mendalami tentang DRR atau Disaster Risk Reduction
- Beliau pernah mendapatkan scholarship at overseas. Ini nyambung dengan project “The Book of Dreams”. Tunggu saja update selanjutnya mengenai detil dari project ini he he he
- Beliau ingin membagi cerita dengan para mahasiswa STKS Izin Belajar yang sudah mau lulus, mengenai peluang dan tantangan lulusan STKS dalam menghadapi dunia kerja. Ini sangat cocok dengan program kerja Kementerian Partisipasi dan Hubungan Luar Kampus BEM yang sempat saya pegang setahun silam. InsyaAllah dapat diteruskan.
- Beliau berkenan untuk menghubungkan saya dengan NGO/INGO yang berhubungan dengan Clinical Social Work.
Subhanallah. Nikmat Tuhan yang Mana Lagikah yang dapat saya dustakan? NONE (^_^)
Selesai ditulis pada Selasa, 19 Juli 2011 at 11.10wib
Story and Note #04
Di antara para pembicara senior dan expert tersebut, ternyata masih ada juga jiwa-jiwa muda yang dapat berbicara di depan khalayak ilmuan dengan gaya bahasa santai namun berisi (in English of course). Like Mbak Irina from LIPI, Mbak Melina from ASB Jogja, Mbak Mylene from Philippine and the others. Hmm . . . I am proud of them ^^
Selesai ditulis pada Selasa, 19 Juli 2011 at 12.00wib
Story and Note #05
From session to session, All in English, not native speaker but National dialect from each country (Indonesia, Philippine, Thailand, Timor Leste). And the special thing is that I aware this is a learning process. I train my listening skill and I am so happy. Enjoy and feel free on global village of Regional Workshop. Salam semangat selalu ^_^
Selesai ditulis pada Selasa, 19 Juli 2011 at 14.15wib
Story and Note #06
Mulanya ada beberapa delegates dari beberapa negara menginginkan buku-buku/panduan yang diterbitkan oleh LIPI (kebetulan juga didisplay). Pada akhirnya saya pun mendapatkan oleh-oleh berupa beberapa buku dan panduan yang sangat bermanfaat berkenaan dengan Tsunami Awareness and Preparedness.
Selesai ditulis pada Selasa, 19 Juli 2011 at 15.35wib
.
.
. Bersambung (^_^)
Salam semangat selalu by Muhammad Joe Sekigawa aka Amkmjs2011, seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Selesai ditulis pada Kamis malam, 21 Juli 2011 at 21.17wib @Kamar Kostan Dago Pojok, Bandung-Jawa Barat
Dipublikasikan pada Kamis malam, 21 Juli 2011 at 21.47wibwib @Mahesa Net, Dago Pojok, Bandung-Jawa Barat
.
.
G A L L E R I E S
(Klik pada gambar untuk memperbesar)