Story 021 Hima Rehsos dan Mahasiswa Korea

Hima Rehsos dan Mahasiswa Korea

Mahasiswa STKS Bandung angkatan 2008 adalah angkatan terakhir yang mengikuti kurikulum terkait pembagian dua jurusan di kampus ini. Yaitu Jurusan Pengembangan Sosial Masyarakat (PSM) dan Rehabilitasi Sosial (Rehsos). Pembagian jurusan ini dimulai ketika mahasiswa akan masuk ke semester IV.

Pada awalnya, aku sudah merencanakan untuk masuk di Jurusan Pengembangan Sosial Masyarakat, namun entah kenapa, perjalanan di STKS Bandung ini, aku menemukan banyak orang inspiratif dari jurusan Rehsos. Selain itu, aku memang tertarik untuk belajar peksos klinis, yang skill khususnya memang akan cukup sulit dikuasai bagi yang mengambil peksos macro practice. Dengan demikian, jadilah aku memutuskan untuk masuk ke Jurusan Rehabilitasi Sosial.

Mahasiswa Rehsos STKS Bandung pasca ujian Sidang Praktikum III

Mahasiswa Rehsos STKS Bandung pasca ujian Sidang Praktikum III

Tak bisa dipungkiri, suasana ketika masih kelas bercampur itu cukup berbeda dengan kelas pemisahan (terbagi ke dalam dua jurusan). Dari sekitar 240-an mahasiswa angkatan 2008, hampir 65% nya masuk di Jurusan PSM, dan sisanya masuk ke Rehsos. Berita buruknya, mahasiswa yang masuk ke jurusan Rehsos ini kebanyakan “pendiam”, kurang begitu aktif di dalam diskusi, sehingga, bagi pribadiku, kelas menjadi kurang menarik.

Namun meskipun demikian, berbeda dengan para dosennya. Banyak dosen inspiring di kelas Rehsos. Dan lambat laun, aku menjadi mencintai kawan-kawan di jurusan Rehsos. Keluarga besar kami berkumpul dalam satu wadah kepengurusan, Himpunan Mahasiswa (HIMA) Rehsos. Kami masih patut berbangga, karena jurusan kami masih hidup, kekeluargaan mahasiswa Rehsos masih terjaga dengan baik, beda halnya dengan jurusan PSM yang lebih banyak individualis, dan kebanyakan mahasiswanya cukup keras kepala he he he.

Tapi, tak perlu disalahartikan dari segala ungkapanku di atas. Meski bagaimana pun juga, kami yang duduk di Jurusan PSM maupun Rehsos, tetap satu atap, satu guru, satu ilmu, dan satu keluarga besar, sebagai civitas akademika Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung.

Pada waktu awal pemilihan ketua Hima Rehsos dari angkatan 2008, aku sama sekali tidak berminat untuk masuk pada bursa pemilihannya. Namun demikian, aku masih berminat untuk turut aktif menghidupkan kepengurusan Hima Rehsos. Maka, jadilah Anto sebagai Ketua Hima Rehsos generasi terakhir (karena mulai angkatan 2009, sudah tidak ada lagi pembagian jurusan). Kemudian, aku sendiri menempatkan diri pada Divisi Pendidikan dan Litbang.

Terdapat beberapa kegiatan yang di-handle, di luar struktur kepengurusan Hima Rehsos. Yaitu Field Trip dan Studi Ekskursi. Pada field trip yang diadakan di Yogyakarta tersebut, aku dipilih secara demokratis untuk memimpin menjadi ketua panitia. Alhamdulillah, kegiatan field trip dapat berjalan dengan lancar dan bahkan di akhir kegiatan, kami mendapatkan sisa dana yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan selanjutnya.

Kegiatan lainnya adalah capacity building Jurusan Rehabilitasi Sosial di daerah wisata outbond Gunung Tangkuban Perahu. Kegiatan ini bersifat menjalin jalinan keakraban yang lebih erat diantara para keluarga besar Jurusan Rehsos, baik mahasiswa, kakak tingkat maupun mahasiswa satu angkatan.

Kegiatan besar lainnya yang dihelat oleh Jurusan Rehsos adalah Studi Ekskursi yang diadakan di Bali. Karena biaya yang cukup besar, hampir saja aku tidak ikut karena memang tidak ada biaya. Namun, syukur alhamdulillah, Teh Chia, Lilik dan beberapa kawan lain sungguh luar biasa mencarikanku dana agar bisa mengikuti studi ekskursi, meski sampai menceritakan hal tersebut kepada para dosen yang akhirnya, beliau patungan untuk memenuhi kekurangan biaya studi ekskursi tersebut. Akhirnya, perjalanan ke Bali ini menjadi pengalaman pertamaku menginjakkan kaki di Pulau Dewata.

Studi Ekskursi di Bali

Studi Ekskursi di Bali

Sesungguhnya, aku tak mau menyusahkan siapapun, termasuk ketika aku harus tidak mengikuti studi ekskursi tersebut, aku pun tak merasa sedih dan sebagainya. Tapi, ya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya patut diluapkan kepada mereka yang membantu dengan tulus ikhlas.

Pengalaman terakhir yang paling mengesankan, dan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Rehsos adalah terkait program volunteering mahasiswa dari Korea Selatan. Berkat koneksi dari Prof Adi Fahrudin, mahasiswa Rehsos STKS Bandung diberikan kesempatan untuk menjadi pendamping mahasiswa Korea Selatan yang tengah mengadakan program volunteerism di korban bencana gempa bumi di Pangalengan, Jawa Barat.

Ini merupakan kesempatan yang luar biasa, pengalaman baru untuk mengenal mahasiswa asing secara lebih dekat. Dan tak hampir beda jauh dengan peristiwa Studi Ekskursi di Bali, pada agenda ini aku pun hampir saja tidak mendaftarkan diri akibat tidak memiliki biaya pendaftaran yang waktu itu sekitar 200 ribu rupiah. Untunglah ada Kak Alamsyah yang dengan senang rela dan senang hati meminjamkan uangnya, untuk kemudian kukembalikan dengan cara diangsur.

Berkegiatan bersama dengan mahasiswa dari Korea Selatan

Berkegiatan bersama dengan mahasiswa dari Korea Selatan

Kegiatan bersama mahasiswa Korea Selatan ini terjadi sejak tanggal 11-24 Februari 2011. Kami menginap, makan dan berkegiatan bersama-sama. Alhasil, di sinilah aku mulai pertama kali merasakan masakan Kimchi asli buatan orang Korea. Tak hanya sekali saja, bahkan kami harus berkali-kali makan Kimchi karena para mahasiswa Korea tersebut sangat gemar masakan Kimchi. Awalnya merasa tidak doyan masakan Kimchi tersebut, tapi lama-lama, lidah pun menjadi terbiasa, dan sesekali, nambah juga he he he.

Pengalaman-pengalaman manis ini tak akan pernah terlupa. Keluarga besar jurusan Rehabilitasi Sosial memang telah menyisakan banyak kenangan manis untuk dikenang. Tak hanya untuk satu atau dua tahun saja. Kenangan itu akan terus melekat dan menjadi memori indah, sampai pada saat kami semua nanti beranjak membina keluarga, bahkan, sampai tua dengan beberapa cucu lucu dan menggemaskan.

Hima Rehsos, A Big Family, One for All, All for One . . . ^_^

*Kembang Janggut, 12 September 2013

**Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Senin, 07 Oktober 2013 pukul 08.00 wita.

NB: Artikel ini adalah edisi series dari The Story of Muhammad Joe Sekigawa. Diterbitkan secara berkala pada setiap hari Senin dan Kamis, sejak tanggal 29 Juli 2013. Jika tak ada halang merintang, akan disusun menjadi sebuah buku bagi koleksi pribadi ^_^

Tinggalkan Jejak ^_^