Catatan Kecil Menuju Kongres IV FORKOMKASI Tahun 2015*

Logo Forkomkasi

Catatan Kecil Menuju Kongres IV FORKOMKASI Tahun 2015*

*Oleh Muhammad Joe Sekigawa, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman

Waktu terus saja berjalan, dari detik ke detik hingga tahun ke tahun. Pada bulan ini Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia (FORKOMKASI) akan genap menginjak usia ke-4 tahun sejak dideklarasikan pada tanggal 30 Maret 2011 di Graha Insan Cita Depok-Jawa Barat. Rasanya baru-baru kemarin saja kami berkumpul dari berbagai kampus se-Indonesia untuk mengikrarkan diri dalam persatuan yang disebut dengan FORKOMKASI. Namun ternyata, sekarang telah menginjak di tahun 2015 yang artinya akan diadakan Kongres IV FORKOMKASI.

Sejak awal pendiriannya, patut diakui bahwa FORKOMKASI terus belajar untuk mengukuhkan eksistensi sembari mengembangkan diri dengan berkaca pada pengalaman yang telah lewat. Perubahan AD/ART menjadi suatu keniscayaan akibat trial and error atas sistem mekanisme keorganisasian terbaik yang ingin dicapai oleh FORKOMKASI.

Saya jadi teringat para kapten dari kapal pelayaran FORKOMKASI selama tiga kepemimpinan terakhir. Ketua Dewan Formatur FORKOMKASI untuk pertama kalinya adalah saudara Achmad Hilman Musanna yang merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) di Universitas Padjajaran Bandung. Periode kedua sebagai hasil Kongres II di Makassar-Sulawesi Selatan, Ketua Dewan Formatur FORKOMKASI diamanahkan kepada saudara Agung Prasetyo yang merupakan mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga DIY. Dan kepemimpinan paling terakhir sampai dengan tahun 2015 ini, diamanahkan kepada saudari Devita Murni yang merupakan mahasiswi Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung sebagai buah kesepakatan pada Kongres III di Bengkulu-Sumatera.

Masing-masing dari para pemimpin tersebut memiliki gaya berbeda dan terbilang unik. Ya, sebagai mahasiswa calon Pekerja Sosial Profesional kita percaya akan keunikan masing-masing individu yang tidak boleh dijustifikasi pada awal proses asesmen. Pasca pelaksanaan kongres I dan II, mekanisme kepengurusan masih terbilang mirip, namun usai Kongres III terjadi beberapa perubahan pada sistem kerja pucuk kepemimpinan dan pengurus pusat. Menurut saya pribadi, ini tidak menjadi soal, karena yang tahu arah terbaik organisasi ini adalah para mahasiswa yang bersemangat untuk berkecimpung dalam ragam aktivitas di dalamnya.

Maka, yang menjadi fokus hari ini adalah bahwa FORKOMKASI membutuhkan orang-orang yang bekerja sama secara solid untuk membuat konsep kemajuan FORKOMKASI dalam jangka pendek, menengah dan juga jangka panjang. Hanya saja, permasalahannya selama ini adalah para kader terbaik yang dikirimkan oleh kampusnya guna mengikuti Kongres FORKOMKASI, masih belum mencapai standar visioner. Itulah mengapa, salah satu jalan strategis yang harus ditempuh adalah dengan mengirimkan kader terbaiknya, setelah digembleng di daerah/regionalnya masing-masing terkait dengan perubahan/masukan fundamental bagi FORKOMKASI.

Patut diakui, bahwa selama ini FORKOMKASI masih sibuk dengan urusan dapurnya sendiri serta hanya mampu mengadakan kegiatan yang sifatnya silaturahim/saling mengenal antar sesama anggotanya. Saya tidak mengatakan bahwa hal semacam ini buruk, bahkan memang cukup penting sekali. Namun, kita juga harus ingat bahwa FORKOMKASI ini dibentuk dengan tujuan salah satunya adalah memberikan kebermanfaatan sebesar-besarnya kepada kampus-kampus yang menjalankan program Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial yang serumpun, untuk dapat mengakses informasi-informasi vital terkait perkembangan dunia Pekerjaan Sosial di masa depan.

FORKOMKASI memiliki nilai strategis untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa yang bergerak di ranah pembangunan sosial dan kesejahteraan. Inilah output besar yang ingin diraih dari FORKOMKASI yang melampaui tugas-tugas kemahasiswaan di kampusnya masing-masing, menjadi beralih menjadi pemikir sekaligus implementator dalam usaha turut serta mempersiapkan secara matang calon-calon Pekerja Sosial Profesional di Indonesia.

Untuk pengurus saat ini maupun yang akan mendatang. Para pendahulu FORKOMKASI tidak pernah melarang atau bahkan mengintervensi kalian untuk mengikuti apa yang dimaui oleh mereka. Namun, sebagai para pegiat awal FORKOMKASI, kami hanya mengharapkan kalian bersungguh-sungguh dalam menghidupkan organisasi kita tercinta ini. Jangan sampai tersandera dengan apa yang dikatakan oleh para senior, tapi jadikanlah pendapat dan keinginan mereka sebagai semangat juang bahwa kepengurusan saat ini masih memiliki kakak-kakak yang siap membantu apabila dibutuhkan.

Segala macam friksi dan pergolakan di dalam tubuh organisasi, ini adalah hal wajar yang tak perlu disesalkan. Maka kunci yang harus tetap dipegang adalah keinginan dan perasaan untuk berkumpul, bersinergi, dan bangun bersama-sama untuk menatap masa depan cerah calon-calon Pekerja Sosial Profesional Indonesia.

Inilah catatan singkat dan ringan dari salah satu pegiat FORKOMKASI di masa-masa awal pendirian. Semoga menjadi pemicu semangat untuk berbuat lebih banyak dan lebih baik untuk Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia.

JS_01Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah

Kubang Sari-Sekeloa, Bandung – Jawa Barat
Senin sore, 11 Jumadil Awal 1436 H/02 Maret 2015 pukul 16.50wib

Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Kamis, 05 Maret 2015 pukul 17.00wib

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: