Generasi Bebas-Bablas*

Generasi Bebas-Bablas*

*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman

Agenda kaum Yahudi dan kaum kuffar memang luar biasa. Ketika mereka telah berputus asa untuk menjadikan umat muslim memasuki agama mereka, ternyata ada cara lebih jitu untuk menaklukan kaum muslimin agar bertekuk lutut di telapak kakinya, menjadi tidak berjaya..

Pernah suatu ketika diceramahkan oleh tokoh Yahudi, bahwa mereka sama sekali tidak takut kepada kaum muslimin, kecuali mereka dapat melihat jumlah jama’ah sholat Shubuh menyamai jama’ah sholat Jum’at..

Kemudian, prinsip lainnya yang dikumandangkan oleh para misionaris adalah bahwa, tidak perlu lagi bersusah payah untuk memurtadkan orang Islam, tapi cukup dengan membuat mereka jauh dari pemahaman agamanya, tak lagi menjalankan perintah-perintah agamanya, serta sama sekali tidak takut ketika melanggar aturan agamanya..

Hal tersebut dapat mereka wujudkan dengan misi-misi hiburan yang menyenangkan, dan itu nyata hadir di sekitar kita. Baik itu di kantor, tempat umum, restoran, hingga di dalam rumah kita. Tontonan televisi yang menyuguhkan gaya hidup hedonisme, minuman keras yang begitu mudahnya didapatkan, tontonan pornografi yang bahkan anak SD pun dapat mudah mengaksesnya, dangdut dan musik yang mengumbar auratnya, hingga gaya hidup berpakaian super mini yang merupakan etika pelanggaran etika, moral dan agama. Namun, itu semua begitu mudah kita jumpai di sekitar kita. Miris rasanya..

Maka, sudah sepantasnyalah generasi yang sekarang ini, mayoritas pemudanya, disebut sebagai generasi bebas-bablas..

Tapi sekali lagi saya tekankan, generasi bebas-bablas ini bukan sesuatu yang “ujug-ujug” tercipta, namun memang merupakan engineering (rekayasa) dari para penguasa. Bukan penguasa di DPR/MPR sana, namun penguasa modal dari kaum Yahudi-Salibis-Liberal yang mampu menyuap para petinggi negara kita agar meloloskan semua agenda terselubung tersebut..

Belum lagi agenda kaum Liberal yang menggunakan kedok Islam sebagai agamanya, namun sesungguhnya mereka melempar jauh ke belakang punggungnya hukum-hukum Islam itu sendiri. Betapa mengenaskannya ketika mengetahui bahwa orang-orang Liberal yang mengaku muslim ini begitu getol membela Ahmadiyah yang jelas-jelas telah sesat dan menyimpang dari Islam. Kaum muslimin merasa tersinggung dengan pengakuan adanya nabi baru sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam..

Juga begitu gencarnya mereka membela kaum LGBT (Lesbi, Gay, dan Transgender) untuk bisa eksis bercokol di negeri ini. Padahal, lagi-lagi telah jelas bagi yang beriman kepada Allah dan Rasulnya, bahwa Gay dan Lesbi adalah suatu penyimpangan yang harus direhabilitasi, bukan malah dipelihara, kemudian diakui. Bahkan, sampai memperjuangkannya di meja legislatif, agar perkawinan sesama jenis dilegalkan dan diakui secara resmi oleh pemerintah. Semua perjuangan mereka tersebut dengan mengatasnamakan kebebasan. Benar-benar bebas yang kebablasan..

Anda patut khawatir, pun dengan diri saya, menyimpan kekhawatiran yang begitu mendalam. Bagaimana bisa generasi bangsa Indonesia, sebuah negara yang religius, kemudian di-engineering untuk menjadi generasi yang bebas-bablas..

Kita semua memang patut khawatir karena hal ini telah sampai di mimbar-mimbar akademis. Kita bisa ingat kasus di UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tahun 2004 yang mahasiswanya mencontohkan takbir di hadapan ratusan mahasiswa baru, yang seharusnya “Allahu Akbar” menjadi “Anjinghu Akbar”. Belum lagi diskusi yang katanya ilmiah, ingin mengupas buku karangan Irsyad Manji yang oleh kalangan Sekuler-Barat dianggap sebagai Muslimah masa kini. Padahal, isi dari buku tersebut hanyalah sebuah buku “sampah” –kata Dr. Adian Husaini- yang sama sekali tidak berisikan esensi ilmiah sama sekali. Untungnya Rektor UGM mengambil langkah tepat untuk membatalkan rencana diskusi bersama Irsyad Manji pada tahun 2012 silam..

Hati-hati, hati-hati, hati-hati..!!

Generasi bebas-bablas telah mulai terbentuk di sekitar kita. Oleh karenanya bentengi lebih kuat diri ini dengan memperbanyak menambah khasanah keilmuan tentang Islam yang lurus. Kemudian, dengan ringan hati menjadi sosok pembela yang tegas dan kuat atas kemurnian agama ini. Serta, tidak lupa mengingat, bahwa generasi bebas-bablas ini juga patut kita berikan pemahaman, kita anggap sebagai objek dakwah, bukan sebagai musuh dakwah..

Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah

Kembang Janggut-Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Selasa, 24 September 2013 pukul 11.31 wita

Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Rabu, 02 Oktober 2013 pukul 08.00wita.

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: