Membina Angkatan Mujahidah Kembang Janggut*

Membina Angkatan Mujahidah Kembang Janggut*

*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman

Cerita ini masihlah lanjutan dari kegiatan mentoring remaja putra-putri Desa Kembang Janggut Kecamatan Kembang Janggut Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur yang telah berjalan dalam dua pekan terakhir. Mentoring ini sungguh menyenangkan, karena pesertanya pun senantiasa terus menunjukkan semangat tinggi untuk menuntut ilmu tentang Islam yang syumul ini..

Seperti yang saya katakan sebelumnya, mentoring remaja ini masih didominasi oleh para akhwat luar biasa, mengalahkan para remaja putra yang seharusnya beban dakwah lebih utama dipikul oleh mereka. Itulah mengapa, pada kesempatan kali ini saya memberi judul tulisan “Membina Angkatan Mujahidah Kembang Janggut”, sedikit terinspirasi oleh bukunya Syaikh Said Hawwa yang berjudul “Membina Angkatan Mujahid” sebagai bagian dari Mantuba kaderisasi anggota KAMMI AB#1..

Pertemuan hari Selasa, 20 Mei 2014 bertempat di rumah ilmu (perpustakaan) ikhwah Kembang Janggut, hadir 14 remaja putra-putri dengan komposisi 11 orang akhwat dan 3 orang ikhwan. Pertemuan kali ini hadir 4 orang akhwat wajah baru, dan 1 orang ikhwan, sedangkan 1 orang akhwat yang kemarin hadir kali ini tidak dapat hadir karena ada halangan tertentu. Maka, secara data peserta mentoring, seluruh binaan remaja ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari 12 akhwat dan 3 ikhwan..

Sebagai seorang pemandu, saya berkewajiban untuk mengenal mereka secara lebih dalam. Maka, selain materi ke-Islam-an yang dikemas sesuai dengan pemahaman usia mereka, saya juga menyusun isian biodata yang menghimpun sejumlah data-data penting dan signifikan. Oleh karenanya, selain data dasar berupa nama dan sekolah, saya juga menanmbahkan item tanggal kelahiran, nama kedua orang tua, jumlah saudara, hobi, hal yang disuka/dibenci, cita-cita setelah lulus SMA, sudah berapa lama berjilbab dan mau sampai kapan (untuk akhwat), dan bahkan pandangan mereka tentang pacaran..

Data-data ini terlihat sederhana, namun akan sangat berguna untuk mengenal kesungguhan diri mereka itu seperti apa. Misalkan dari cita-cita pasca lulus SMA, beberapa motivasi dapat saya berikan dengan berbagai modifikasi dan spesifikasi yang sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan. Tentang berjilbab, ketika ditanya mau sampai kapan menutup auratnya dengan berjilbab, sebagian besar mengatakan sampai akhir hayat. Bagi saya ini sungguh luar biasa, karena pergaulan remaja saat ini sungguh sudah begitu luar biasa kebablasannya. Maka, tugas sayalah untuk secara bertahap memberikan pemahaman kepada mereka akan betapa pentingnya menjaga hijab karena sebagai bentuk penjagaan kemuliaan pada dirinya..

Inilah diri saya yang menemukan cerminnya. Membagikan sesuatu, mengajarkan sesuatu atau memberikan sesuatu, secara tidak langsung ada sesuatu yang kembali pada diri saya sendiri pada saat itu juga. Apakah dalam bentuk kepuasan batin, kebahagiaan, dan juga semangat perbaikan diri. Dan kebahagiaan yang cukup besar adalah mendapati para remaja putri ini yang memiliki semangat mujahidah, walau mereka sebenarnya juga punya pilihan untuk hidup bebas menurut kemauan mereka sendiri. Tapi ternyata, mereka memilih untuk berdiri di atas jalan yang disenangi oleh Allah, memanfaatkan waktu luangnya untuk mempelajari Islam lebih dalam dan penuh pemaknaan..

Menjalani ini semua, angan saya pun terbang jauh melayang. Berpikir bahwa sungguh kebaikan yang banyak, ketika nanti saya dapat membawa isteri ke desa terpencil dengan tersimpan banyak mutiara dunia ini. Tapi memang tidak ekstrim langsung mengajaknya ke Desa Kembang Janggut ini, saya akan melihat adaptasi beliau di Kota Tenggarong terlebih dahulu. Selain mengeratkan dengan ikhwah tingkat kabupaten, di sana beliau juga dapat mengumpulkan berbagai macam sistem sumber potensial, sebelum benar-benar menghadapi realitas dakwah di daerah terpencil dengan segala keterbatasannya..

Saya sendiri, tidak akan mampu lama untuk membina para remaja putra-putri Kembang Janggut ini, karena pasca lebaran sepertinya kantor tempat saya bekerja akan pindah ke lokasi konsesi yang jaraknya ke kampung bisa memakan waktu 2 jam dengan medan jalan yang cukup terjal dan berliku. Tidak karena jeleknya jalan saya menjadi tidak bisa rutin ke Kembang Janggut, namun karena aturan perusahaan memang mengharuskan karyawannya tidak melakukan aktivitas lain yang tidak ada kepentingannya dengan aktivitas perusahaan. Maka, kesempatan sekarang yang masih ada, ketika ke Kembang Janggut hanya memakan waktu 20 menit saja, saya dapat mensiasati waktu tanpa merugikan pihak perusahaan tempat saya bekerja..

??????????Itulah mengapa, semangatnya adalah membangun pondasi kemantapan menuntut ilmu pada para calon bidadari surga tersebut, dan kemudian diteruskan pembinaannya oleh isteri saya tercinta, insya Allah.. ^_^

Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah

Kembang Janggut-Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Rabu,21 Rajab 1435 H/21 Mei 2014 pukul 14.33wita

Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Ahad, 01 Juni 2014 pukul 08.00wita

Comments
One Response to “Membina Angkatan Mujahidah Kembang Janggut*”
Trackbacks
Check out what others are saying...
  1. […] Muhammad Joe Sekigawa Membina Angkatan Mujahidah Kembang Janggut* *Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang […]



Tinggalkan Jejak ^_^