Hari Menutup Aurat Sedunia*

Hari Menutup Aurat Sedunia*

*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman

Masa remaja biasanya ditandai dengan masa yang berbunga-bunga. Budaya dari negeri lain, biasanya dianggap sebagai budaya “keren” yang harus diadopsi. Karena balutan media yang begitu luar biasa, budaya yang sesungguhnya tidak patut diikuti oleh remaja muslim pun, dianggap sebagai hal yang biasa dan wajar..

Salah satu budaya dari luar negeri yang diikuti oleh muda-mudi kebanyakan adalah merayakan hari kasih sayang yang mereka sebut sebagai hari Valentine. Mereka memperingatinya pada setiap tanggal 14 Februari 2014. Pada praktiknya perayaan hari Valentine telah menabrak norma-norma kesusilaan. Banyak pasangan muda-mudi yang tidak halal, rela melepas keperawanannya di hari yang mereka anggap sebagai hari kasih sayang ini..

Selain itu, jika kita mau merujuk sejarahnya, 14 Februari adalah bukan hari yang patut diperingati sebagai hari kasih mengasihi dan menyayangi, melainkan sebuah hari yang menyedihkan, dan cukup menjadi ibrah atas kejadian di masa lalu. Lebih jauh lagi, Valentine adalah erat sejarahnya dengan pendeta gereja, yang tentu saja itu sangat tidak berhubungan sama sekali dengan umat muslim..

Sesuatu yang menawarkan kebebasan, memang banyak digemari. Apalagi jika itu adalah sebuah rasa nafsu yang dibalut dan dibumbui dengan tema kasih dan sayang. Muda-muda yang berpacaran menjadi korban atas budaya menyesatkan ini..

Jika ada yang mengatakan bahwa yang salah adalah “person” yang merayakan hari Valentine dengan maksiat, bukan hari Valentine-nya sendiri. Maka, sanggahan yang dapat diutarakan adalah bahwa tidak baiknya kita mengikuti perayaan hari Valentine, adalah karena alasan ideologis, alasan agama..

Maka, di sisi bumi belahan lainnya. Telah beberapa tahun terakhir ini mengkampanyekan penggunaan hijab/jilbab sebagai identitas kemuslimahan seorang wanita yang memeluk agama Islam. Kita tahu sendiri bahwa di negeri Eropa, Asia Timur, Afrika dan semacamnya, penggunaan jilbab adalah suatu hal yang “aneh” dalam pandangan sebagian besar masyarakat..

Maka, dicatutlah tanggal 01 Februari sebagai hari Jilbab sedunia alias World Hijab Day. Di Indonesia, kader-kader dakwah sekolah maupun kampus dan beberapa organisasi sosial juga mengkampanyekan hal yang serupa. Sebagian membagi-bagikan jilbab gratis, sebagian membuat agenda seminar dan workshop, dan sebagiannya lagi melakukan aksi kampanye di tempat-tempat ramai dan strategis di kota-kota besar di Indonesia. Semuanya memiliki tujuan yang sama, yakni memperkecil perilaku “ikut-ikutan” muda-mudi remaja Indonesia yang sama sekali tidak berkesesuaian dengan budaya dan identitas Bangsa kita, kemudian menggantinya dengan budaya baik dan sesuai dengan tuntunan agama..

Sebagai warga negara yang baik, patutnya kita mampu memilah dan memilih mengenai budaya apa saja yang pantas untuk kita serap dan praktikkan dalam kehidupan, dan budaya mana saja yang tidak baik dan malah akan membawa dampak kerusakan baik moral maupun kecerdasan intelektual..

Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah

Kembang Janggut-Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Sabtu siang, 15 Rabiul Akhir 1435 H/15 Februari 2014 pukul 11.33 wita

Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Sabtu, 15 Maret 2014 pukul 08.00wita

Comments
4 Responses to “Hari Menutup Aurat Sedunia*”
  1. kebomandi says:

    sama baru tau juga hari hijab sedunia.. semoga bisa lebih mendunia lagi yaaa hari hijab sedunia ini. soalnya fenruari sendiri masih identik dengan hari valentine -.-“

  2. Baru tau Ternyata ada hari hijab sedunia

Tinggalkan Jejak ^_^