Edisi Perdana Lingkar Studi Pemuda Muslim (LSPM) di STKS Bandung

Bismillahirrohmaanirrohiim,,,
Alhamdulillah, kemarin telah usai dilaksanakan Edisi Perdana LSPM meeting bertempat di Masjid Al Ihsan STKS Bandung mulai ba’da maghrib hingga pukul 20.30wib (disela waktu sholat Isya’ berjamaah). Lingkar Studi Pemuda Muslim atau lebih familiar disebut dengan LSPM ini adalah sebuah media belajar yang digunakan oleh para pemuda muslim di STKS Bandung untuk secara bertahap belajar bersama tentang studi ke-Islam-an. Ini bukanlah suatu kelompok yang membahas cabang-cabang ilmu Islam secara mendalam, namun lebih kepada menguatkan pemahaman-pemahaman umat muslim yang awam akan ilmu pada agamanya sendiri.
Di LSPM kami belajar bersama untuk menguatkan akidah dan melakukan penjagaan agar senantiasa tetap ingat bahwa seorang muslim haruslah memenuhi dua syarat agar ia bisa dikatakan sebagai seorang mukmin:1)Menjalankan segala perintah Allah; dan 2)Menjauhi segala apa yang dilarang oleh Allah. Tentu kedua hal tersebut tidak dapat kita laksanakan dengan sempurna ketika tidak dibekali oleh ilmu pengetahuan. Di sinilah kami berusaha untuk menggali ilmu tersebut dan sharing berbagai hal atas persoalan-persoalan yang ditemui di lapangan oleh para ikhwah penuntut ilmu.
Teringat firman Allah yang termaktub dalam Al Qur’anul Karim, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” (Q.S Al Baqarah 208). Seruan terhadap orang mukmin mengindikasikan bahwa telah cukup masuk syarat atas didalaminya suatu ilmu yang mendasari dalamberibadah. Nah, tidakkah kita merasa terpanggil untuk memenuhi seruan tersebut? Tentu sebuah kenikmatan yang tidak terhingga ketika hati, jiwa, dan raga kita berkenan untuk memenuhi seruan Rabb sekalian alam semesta beserta seluruh isinya.
Namanya juga belajar, tentu tak akan luput dari kesalahan dan juga kekurangan. Kami pun demikian, LSPM dengan anggota kelompok ngaji kurang dari 8 orang ini juga tentu dalam tataran praktik di lapangan masih ditemui banyak kekurangan. Ya di sinilah letak proses belajar itu didewasakan, belajar dari kesalahan dan senantiasa melakukan perbaikan.
Kami tekankan bahwa LSPM bukanlah suatu kelompok eksklusif yang berusaha “membedakan” diri dari umat muslim lainnya, namun merupakan wadah sebagai media belajar bersama untuk memperdalam khasanah keilmuan kita tentang Islam yang syumul ini.
Semoga usaha kecil yang baru saja dimulai ini benar-benar tidak terlepas dari niatan awalnya, yakni menimba ilmu serta mengamalkan dengan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Edisi perdana yang membahas mengenai “Syahadatain”, menguatkan kembali diri kita bahwa ucapan tersebut mengandung tiga makna: 1)Al Wa’du (janji); 2)I’lan (diproklamirkan); dan juga 3)Al Qossam (sumpah). Syahadatain sendiri berarti persaksian dua kalimat syahadat yang secara lengkap kita sebutkan, “Asy Hadu Allaa Ilaa Ha IllaAllah, Wa Asy Haduanna Muhammadar Rasulullah”. Sebuah persaksian atas masuknya ia ke dalam barisan keluarga umat muslim. Ketika seseorang telah mengucapkan dua kalimat syahadat dan ia sudah meniatkan di dalam hati untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya, maka ia adalah saudara kita yang terjaga darahnya (tidak boleh dibunuh/diperangi). Tak boleh juga kita menghukumi seseorang “Kafir” atau “Musyrik”, kecuali telah nampak secara nyata perbuatan yang jelas-jelas keluar dari rambu-rambu ke-islam-an. Hal itu karena kita hanya bisa menghukumi penampakan luarnya saja, selebihnya kita serahkan kepada Allah semata.
Pertemuan perdana LSPM, sebuah pertemuan yang cukup singkat namun begitu berkesan rasanya. Sebuah rasa kebahagiaan terpancar dari sana ketika menyadari bahwa di era yang begitu “menyilaukan” ini, dimana ketika perbuatan maksiat dengan begitu mudah dapat kita lakukan. Namun, segelintir pemuda ini memilih jalan lain yang bisa menyelamatkan dirinya dari azab api neraka (insyaAllah) dengan meluangkan waktu guna menimba ilmu agama. Subhanallah. “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S Ar Rahman 13).
Jazakallahu khoir kepada Ust. Muhammad Dik Hidayat Ratuloly selaku penyampai ilmu tentang “Syahadatain” di acara perdana LSPM. Beliau yang merupakan mahasiswa Sp-1 (Pascasarjana) STKS Bandung angkatan 2011 adalah seorang kakak, seorang guru, dan juga seorang sahabat yang senantiasa memunculkan rasa kekaguman dari dalam diri saya. Seorang pejuang sejati di medan dakwah yang pernah menuntut ilmu di Negara Libya selama 1,5 tahun sehingga fasih dalam berbahasa Arab, bahasa dimana Al Qur’an diturunkan dengan berjuta hikmah.
Tak lupa salam semangat untuk para ikhwah fillah pembelajar yang dengan keinginan kuat untuk belajarnya telah memancarkan sinyal-sinyal semangat juga ke dalam diri saya. Antum, ana, dan kita semua adalah sama, sama-sama seorang pembelajar sepanjang zaman yang berusaha menuntut ilmu hingga akhir hayat. Ilmu tidaklah lengkap tanpa amal perbuatan, dan amal perbuatan juga tidak lengkap tanpa ilmu. Maka, marilah bersama-sama untuk menuntut ilmu sambil beramal ^_^
Demikian catatan kecil mengenai LSPM, semoga ada hikmah dan manfaat yang dapat diambil darinya.
**Sumber Gambar Utama dari sini
**Pertama kali diterbitkan di Blog KAMMI STKS Bandung di sini Edisi Perdana Lingkar Studi Pemuda Muslim (LSPM) di STKS Bandung
Salam hangat dan semangat selalu by Muhammad Joe Sekigawa, seorang Kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) STKS Bandung
Selesai ditulis pada Senin pagi, 26 Maret 2012 at 06.12wib @Kamar Kostan, Dago Pojok, Bandung-Jawa Barat
Dipublikasikan pada Senin pagi, 26 Maret 2012 at 10.12wib @Labkom STKS Bandung, Dago, Bandung-Jawa Barat