IKRAR ROHANI SANG BOCAHBANCAR
Bismillah
Alhamdulillah. Saya dilahirkan dalam sebuah keluarga Muslim. Ayahku di desa Bogorejo(Bancar) adalah seorang pengajar ngaji di Mushola. Beliau mengajar hingga saya kelas 5 SD karena setelah itu, tongkat estafet mengajar dilanjutkan oleh Kak Bejo, seorang lulusan pondok pesantren dari Lasem, Jawa Tengah. Pasca lulus dari SD, saya melanjutkan study ke SMP Negeri I Bojonegoro. Di kehidupan SMP, saya sudah berusaha mendekatkan diri kepada Islam, mencoba dan berusaha memahami hakikat Agama Islam itu sendiri. Maka saya pun sering mengikuti kajian di Mushola sekolah ketika jam istirahat dan tidak jarang juga sedikit berlama-lama di Mushola setelah kelas usai. Namun sayangnya kebiasaan tersebut tidaklah berlanjut sewaktu saya SMK, bukan karena malas, masalahnya di SMK N 4 Bojonegoro adalah merupakan sekolah baru dan belum memiliki Mushola sendiri. Kalau saya tidak salah ingat, akhir kelas 3 barulah memiliki Mushola meskipun jendela belum ada kacanya dan Mushola ini belum memiliki pintu. Saya sudah bisa bersyukur karena paling tidak sudah bisa melaksanakan sholat Dhuha di sekolah dan melaksanakan sholat Dhuhur di sana.
Itulah sedikit refleksi mengenai perjalanan rohani masa kecil saya hingga lulus SMK. Yang saya pahami, waktu itu(hingga belum lama ini) saya hanya mengerti Islam tidak lebih dari sekedar pelaksanaan syari’atnya saja. Tuntunan Allah dalam Al Qur’an dan dicontohkan dengan Sunnah Nabi belumlah menjiwai diri ini. Dampaknya yang saya rasakan sekarang, begitu banyak hal tentang essensi Islam yang menuntun kepada kemaslahatan umat yang belum menyentuh qalbu ini. 😦 Astagfirullah
Tahun ini, Insyaallah adalah tahun kebangkitan bagi jiwa saya. Insyaallah, dengan izin dan rahmat dari Allah SWT sajalah saya akan dapat menetapi jalan lurus-Nya.
Kubulatkan niat dan tekad ini semata-mata ingin mencapai keridho’an-Nya baik di dunia maupun di akhirat. Inilah Ikrar yang disaksikan oleh Allah dan para rekan Blogger sekalian.
Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar!!!!
Subhanallah…salut n jempol bwat anak muda muslim yang masih terselamatkan pemikirannya dengan islam. Hidup emang slalu berkembang dinamis. dijamanku dulu g da jurusan semua yang kul di stks pokokx belajar ks aja, ga da jurusan rehsos dll. Aq alumni th 1997, tapi sampai detik ini aq tak pernah ikut terlibat dg lembaga resmi tempat org2 peksos/social worker beraktifitas sebut saja sakti peksos a apalah namanya. Tapi alhamdulillah ilmu yang kudapat dari bangku kul dulu bisa membantuku dalam aktifitas da’wah yang saat ini aku jalani. Aq menjadikan da’wah sebagai poros dlm kehidupanku n ilmu ks itu hanya sbg penunjang saja selama itu tak bertentangan dg syariat…sebab memang ide social worker itu munculnya dr barat kan, sedangkan dalam islam jika seluruh tata aturan kehidupan itu berdasarkan islam, insyaAllah setiap aspek kehidupan tidak ada yang luput dari perhatian negara, jadi mungkin social worker ini g akan jadi lsm sendiri tapi bergerak berdasarkan perintah dari khalifah. Tetap semangat wahai saudaraku…semoga apa yang kita lakukan ketika didasarkan karena untuk memuliakan islam, menjadi nilai tambah di sisi Allah bagi teraihnya kemenangan yang Allah janjikan bagi umat ini!!! Allahu Akbar!!!
Mbak Leni Marlina, alumni STKS tahun 1997 😉 ,,, Selamat datang di Blog Bocahbancar yang sangat sederhana ini ya he he he
Insyaallah Mbak saya ikhlas menjalani Jalan ini, sesuai kehendak Allah SWT 🙂
Hhmm,,,namun ada yang menarik memang, mengenai ilmu Pekerjaan Sosial ini, awal mula memang berasal dari Eropa dan Amerika, oleh karena itulah pemikiran-pemikiran dalam menghadapi seorang klien itu, sarat dengan nilai nilai kebebasan, humanisme, eksistensialisme, dan masih banyak yang lainnya,, Inilah tugas kita, sebagai sarjana muslim yang harus menegakkan aturan Allah terhadap segala aspek kehidupan manusia. Nah, mungkin saya(dan masih banyak teman-teman seperjuangan lainnya di STKS) yang akan meluruskan akidah dan aturan itu melalui jalan “Pekerja Sosial”. Saya yakin BISA, dan memang itu akan BISA.
Salam semangat selalu dari Mahasiswa STKS Bandung, Jurusan Rehabilitasi Sosial 2008
ok pertahankan terus ya sifat relegius nya demi mencapai kebahagian dunia dan akhirat dan bisa jadi kepala keluarga yg membimbing keluarga nya ke surga he,he,he ya ALLAH KABULKAN cita”ku untuk s2 di jepang amin
AMiinn amiinn amiinn. ,,,, Insyaallah akan selalu mengusahakannya ke sana kok 🙂
Terima kasih atas doanya ya
ogeki deshuka? tetap lah jadi cowok yang agamis jgn berubah ya kak walau aktif tapi jangan lupa sholat 5 waktu begitu juga kalau udah kuliah di jepang tetap sholat di jepang ya perlancar terus bahasa jepang nya bos
INsyaallah… 🙂
Salam semangat selalu… 🙂
Hmm… di sini satpamnya galak juga 😀
Iyah nich Mbak, maaf ya kena AKi Ismet, sudah saya bebaskan kok 😉
Sebagai seorang muslim… wajib terus menuntut ilmu ya.. 🙂
Insyaallah Mbak, akan menetapi jalan yang benar….
.Omong kosong kalau ada orang yang mengatakan bahwa Islam adalah ajaran yang paling mudah. Ya, mudah untuk sekedar dijadikan retorika, namun ketika dihadapkan pada realitas, diwujudkan dalam amaliah pada tataran praksis, saya pesimis sikap esensial ajaran Islam bisa dilaksanakan.
.Islam itu tidak mudah kawan, ia hanya sederhana.
Namun kesederhanaannya itulah, yang menjadi batu kerikil yang sanggup membuat siapapun yang menyepelekannya tersandung, terjungkal, dan tergelincir di tempat yang sama.
Bagi saya Islam itu sulit, kawan. Entah bagi Anda.
Seorang Muhammad (limpahan salawat atasnya) sampai diutus ke muka bumi pun, tak lebih misi utamanya hanyalah merekonstruksi akhlak. Simpel. Sederhana. Tapi perjuangan menuju perbaikan akhlak itu bukan main sulitnya.
apalagi terkadang kemunafikan masih saja menempel dalam diri ini..
tapi lepas dari itu, saya amat menghargai dan menyambut positif niatan mas Joko, semoga Allah memberikan kemudahan kita semua. semoga!
PS : pesan mas di Mari Memberi Tanpa Pertimbangan, saya komentari di tempatnya saya ya, bingung kalau harus disampaikan disini. hehhe 🙂
Iyah, saya sudah menyadari akan konsekuensi jalan yang saya ambil ini, saya akan banyak sekali pertentangan, apalagi lingkungan tempat asal saya merupakan lingkungan yang Pluralis baik dari segi menjalankan syari’at maupun dari segi Hakikat, Nau’dzubillah. Insyaallah jika Allah meridhoi, saya yang akan merekonstruksi pemahaman para warga di desa saya. Insyaallah…
Terima kasih atas pandangannya yang tidak kalah panjang dengan pandangan saya di tulisan Mas usup he he he 😀
Salam semangat selalu
Assalamu’alaikum
*bair nggak dibilang nggak beragama*
hehhehhe (dari jauh ada yang ngomeni : kok difesbuknya agamanya ateis?) wkwkkwkkwkw, nggak mau jawab ah…. 🙂
***
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh…
Mas Joko Said
ditempat saya juga walaupun tidak pluralis dalam artian banyak agama, mayoritas bahkan bisa dibilang seratus persen cuy, orang Muslim. dan seperti yang kamu juga akan lakukan, ditempat saya, saya juga melakukan reformasi dan pembaharuan, tentunya ditataran keluarga besar dulu, yang kadang masih saja, mencampur kemurnian dengan ketidakmurnian, walaupun saya sendiri tidak terlalu berjalan dalam kemurnian tapi merekontruksi yang lainnya juga tidak kalah pentingnya semoga seiring jalan saya kembali kekemurnian…semoga….masih menjalankan bid’ah, dan atau kelenik, misalnya. hadooh, hari gini masih percaya primbon? plis deh, mau EKSIS? jangan percaya primbon, pliss! hahahhahha
semoga diberikan kemudahan,…… amiin…..
salam semangat juga 🙂
oi, komentar sampeyan yang diblog ane juga udah ane tanggapi lagi, hehhehe 🙂
Hhmm..OK OK…
Sepertinya di sini kita sudah menemukan jalan pandang yang sama Kang Usup 🙂
Insyaallah, selalu berusaha dan mengharap Ridho-Nya
Salam semangat selalu
“Langsung meluncur ke TKP”
Assalamu’alaikum,
Alhamdulillah, Subhanallah. Mudah-mudahan saya bisa menyaksikan kelanjutan ikrar Anda. Tapi saya yakin akan kesungguhan ikrarnya.
Kalau sempat sering-seringlah ke tempat saya, mudah-mudahan ada sesuatu yang bisa dipungut.
Terima kasih.
Wassalam.
Wa’alaikum salam wr.wb
Insyaallah, Insyaallah Pak, saya akan istiqomah, jika ada waktu luang saya akan menyempatkan datang ke rumah Blog Pak Abdul Aziz 🙂
insya Allah..
keep istiqomah yah joe,luruskan niat
smo9a ALLAH memberikan limpahan Rahmat kepada kita semua ,amien
Amiinnn…. Insyaallah ini merupakan niatan bulat Mbak, untuk kembali memurnikan keta’atan kepada Allah Azza Wa Jalla 🙂
tetap berada di jalan yg lurus dan semoga kamu selalu dlm ridho- Nya ya…
begitu jg aku….
amin…
Aminnn aminnn aminnn,, Ya Rabbal Aaalamiinn…
Saya akan selalu berusaha Mbak, begitu juga dengan sampeyan ya 😉
Fiimardhotillah.. Insya Allah..
Menemukan sejatinya diri tak lebih dari lakon sebagai makhluk-Nya yang ditetapkan menempuh jalan lurus dalam lindungan kasih-Nya.
Amin..
Yups…begitulah Mas…
“Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”. (QS.(51) Adh-Dhaariyaat:56)
🙂
Very often different persons are willing to detect some story close to order essay. Hence, we will propose to use the help of the essay writing service. Moreover, that’s real to use some sentences from this good topic article.
SPAM yang aku loloskan 😀
Bocah Bancar, saya salah satu saksi ikrar anda. Allah pasti meridloi setiap niat baik umatnya.
Amiinn… Saya akan berusaha sekuat tenaga dan selalu berdoa akan selalu menetapi jalan-Nya 🙂
Terima kasih atas supportnya ya Mas
mari kita maknai syukur dan sabar…
salam kenal dri Pekanbaru Riau .. sobt…
Terima kasih ya Sahabatku dari Riau 🙂