PERANAN PEKERJA SOSIAL

Bismillah

Sebelumnya saya sudah pernah menulis mengenai profesi pekerjaan sosial dan apa itu yang dimaksud dengan pekerja sosial. Nah, kali ini adalah tulisan sederhana yang menggambarkan peran seorang pekerja sosial profesional. Selamat menikmati 🙂

Seorang pekerja sosial bertugas melaksanakan program pembangunan di bidang kesejahteraan sosial dalam bentuk kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan pelayanan sosial.

Maka dari itulah, peranan pekerja sosial dalam dikelompokkan dalam beberapa tingkatan :

1. Dalam Praktek Mikro (Individu-Keluarga)

a. Penghubung : Menghubungkan klien dengan sistem sumber

b. Pemungkin : Menyediakan dukungan dan dorongan kepada sistem klien agar mampu menghadapi masalahnya

c. Perantara : Menentukan jalan keluar bila terjadi konflik

d. Penyalur Informasi : Menyiapkan dan menyalurkan informasi yang dibutuhkan

e. Evaluator : Memberikan penilaian terhadap interaksi dan hasil yang dicapai

f. Manajer Kasus/ Koordinator : Merencakan dan mengkoordinasikan pelayanan, menemukan sumber dan monitoring terhadap kemajuan

g. Pembela : Membela kepentingan dan memberdayakan klien

2. Dalam Praktek Mezzo (Kelompok)

a.  Instruktur : Mengarahkan, menjelaskan dan mengingatkan anggota kelompok tentang apa yang harus dikerjakan

b. Pencari Informasi : Selalu memberikan informasi tentang berbagai topik terhadap kelompok

c. Pembentuk Opini : Selalu ingin mengetahui pendapat orang lain sebelum memberikan pendapat sendiri

d. Evaluator : Mampu memberikan ide-ide baru terhadap kelompok dan memutuskan mana yang paling tepat

e.  Elaborator : Mampu mengembangkan lebih lanjut terhadap semua ide yang muncul dalam kelompok

f. Pemberi Semangat : Selalu mendorong semangat dan antusiasme kelompok

g. Pencatat : Selalu memelihara catatan terhadap semua keputusan yang telah ditetapkan

h. Teknisi Prosedural : Membantu kelompok bertindak sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku

i. Pendorong : Selalu memberikan dorongan bagi kemajuan dan perubahan dalam kelompok

j. Pendengar : Selalu menjadi pendengar yang baik pada saat diperlukan

k. Pengikut : Menjadi pengikut yang baik dan mendorong anggota kelompok untuk menjadi pengikut yang baik

l. Pengatur Kompromi : Mengatur kesepakatan dan kompromi dalam kelompok

m. Pereda Ketegangan : Mampu meredakan berbagai ketegangan dalam kelompok

3. Dalam Praktek Makro (Organisasi Sosial Masyarakat)

a.  Pengambil Inisiatif : Selalu mengambil inisiatif terhadap berbagai issue

b. Perunding : Mampu mewakili organisasi/masyarakat untuk berunding dan menemukan jalan keluar dengan lembaga/organisasi lain

c. Pembela : Mampu membela kepentingan organisasi/masyarakat yang diwakili

d. Juru Bicara : Menjadi juru bicara dari organisasi/masyarakat yang diwakili

e. Penggerak : Penggerak organisasi/masyarakat dengan mengorganisasikan dan menggerakkan kegiatan dan mendorong orang berpartisipasi dalam organisasi/masyarakat

f. Penengah : Menjadi penengah antara dua atau lebih organisasi/masyarakat dan berkepentingan  sehingga tercapai kesepakatan

g. Konsultan : Memberikan konsultasi baik kepada semua pekerja sosial maupun kepada pengurus/pelaksana lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dalam upaya memecahkan permasalahan yang dihadapi.

Sumber Bacaan : Panduan Pekerja Sosial di Lingkungan DEPSOS RI 1998.

Comments
37 Responses to “PERANAN PEKERJA SOSIAL”
  1. dwi bumblebee says:

    kalo untuk membahas mezzo bagusnya kita pake teori siapa ya? saya sedang membahas tentang komunitas ini.. terima kasih.

  2. Wina says:

    Kalo mikro, pake teori siapa ya? Kebetulan saya sedang membahas peran peksos dlm menangani anak korban kekerasan dlm lingkungan keluarga.

    • Untuk isu Child Abuse, mungkin bisa merujuk buku-buku berikut ini:

      [Brian Corby] CHILD ABUSE – Child Abuse, Towards a Knowledge Base – 2006

      [Harry Ferguson] CHILD ABUSE – Protecting Children in Time_Child Abuse, Child Protection and The Consequences of Modernity – 2004

      [Jackie Turton] CHILD ABUSE – Child Abuse, Gender, and Society – 2008

      [Dave Merrick] CHILD ABUSE – Social Work and Child Abuse, Still Walking the Tightrope – 2006

      [Lisa Aronson F] CHILD ABUSE – Child Abuse and Culture, Working With Diverse Families – 2005

      Dan lain-lain… Selamat berjuang 🙂

  3. umi rachmawati says:

    kapan yah peksos bisa di anggap suatu profesi bukan sbg suatu charity oleh masyarakat kita ?? IRONIS nya lg sampai saat ini pun Pemerintah sendiri juga awam dengan peksos itu sendiri gymn mau di sertifikasi coba !!!!!!

    • Perkembangannya sudah pesat kok Mba. Ada Permensos mengenai sertifikasi Pekerja Sosial dan Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial. Kemudian, sedang digodok oleh DPR terkait dengan RUU Pekerjaan Sosial. Insya Allah akan menjadi angin segar bagi pengakuan profesi kita secara profesional 🙂

  4. ahmad yazed says:

    wah PEKERJAAN SOSIAL tu peljaran yang mudah, kebetulan nie q skul di smkn2 malang dng jurusan PEKERJAAN SOSIAL

  5. mikha_v says:

    Informasinya lengkap juga mas. Tapi saya mau request supaya dibuatkan contoh nyatanya, supaya gampang dimengerti orang awam 😀

    • bocahbancar says:

      Hhmm…Memang sich yang saya sampaikan di atas itu terkesan text book, hanya formalitas saja dan tentunya untuk dapat lebih memahami perlu saya buatkan contoh kasus dalam sebuah cerita…

      Hhmm…Insyaallah dech Mas untuk postingan selanjutnya akan saya buatkan contoh kasus nya serta apa peranan seorang pekerja sosial di dalamnya, OOkay…
      Thanks atas requestnya ya 🙂

  6. shalimow says:

    info yang bagus mas
    makasih ya

  7. kenanga says:

    hehehe saya belum dapet kerjaan nich mas…

    salam hangat selalu

  8. Assalamu’alaikum,
    Saya salut sama orang-orang yang mau aktif membagi waktu mereka untuk beraktifitas sebagai pekerja sosial, semoga Allah Swt membalas kebaikan mereka dengan kebaikan yang berlipat ganda, amin (Dewi Yana)

  9. yos says:

    gue malah lum dapat kerja juga, hehehe

  10. aan setiawan says:

    seharusnya tiap orang mampu memunculkan jiwa sosialnya, karena memang tiap org punya potensi itu. Dijamin masalah2 kemiskinan, kesenjangan bisa di minimalisir. Pejuang-pejuang terdahulu mereka memiliki pemikiran seperti para pekerja sosial juga dengan mendahulukan kepentingan orang lain dan bangsa daripada kepentingan pribadi. Bagaimana ya dengan kita??????

    • bocahbancar says:

      Ya, memang, tidak perduli pekerja sosial, dokter, pengusaha, karyawan, pembantu rumah tangga dan lain-lainnya itu memiliki jiwa sosial…Kita kembangkan, saling mendorong dan mengingatkan ke arah yang lebih baik… 🙂

  11. Wong Jalur says:

    Semoga amal ibadahnya dibalas oleh-Nya dgn lebih baik.

  12. Dangstars says:

    Istilah pekerja sosial identik dengan gak mau dibayar itu termasuk gak?
    Walau itu profesi

  13. kunjungan pagi hari ke ranah halaman maya sahabat, untuk menyapa dan mencari info baru serta bisa berharap untuk semoga semua sahabat selalu bahagia dan dalam lindungan Allah SWT

    =============

    pekerja sosial bagaikan air di padang pasir yang tandus, begitu diperlukan dan dibutuhkan menyirami kedukaan dan bantuan nyata bagi yang membutuhkan, keep spirit… Semoga Allah selalu memberikan kekuatan untuk kita agar selalu dapat meladang dalam amalan shaleh

    • bocahbancar says:

      Wahh…senangnya dikunjungi lagi 🙂
      Insyaallah mas, semoga predikat Profesional itu tidak menjadikan Pekerja Sosial menjadi Materiil…Aminn…aminn…aminnn…

  14. atmakusumah says:

    Perlu sebuah langkah tegas yang konkrit, menselaraskan teori di atas, pada kenyataannya di lapangan masih sulit sekali terbentuk kelas pekerja sosial yang menjunjung tinggi nilai2 idealisme…
    ada banyak kepentingan dalam masyarakat, membuat banyak pekerja sosial yang kalah oleh derasnya arus kapitalisme, karena walau bagaimanapun, yang ada saat ini keberadaan wacana sosial yang berkembang dalam masyarakat kita selalu berlandaskan dualisme antara kepentingan dan idealisme…perlu sebuah dialekta baru, melepaskan hegemoni yg terlanjur terjadi, menjadikan para pekerja sosial tidak lagi ditunggangi kepentingan kaum kapitalis yg notabene di wakili “negara” dan selalu menjadikan, wacana sosial sebagai wacana pinggiran saja…
    Good Luck Joe…

    • bocahbancar says:

      Yups….Tentu saja sebagai seorang mahasiswa yang baru saja memasuki kancah pekerjaan sosial, saya pribadi menyadari akan adanya hal tersebut, namun dengan semangat idealisme mahasiswa yang masih sangat melekat erat di jantung hati dan pikiranku, Insyaallah mas,,,
      Saya atas izin Allah SWT akan melakukan yang terbaik, I will my best for Masyarakat, rakyat, bangsa dan negara… 🙂

      Salam semangat selalu dan terima kasih atas supportnya ya Mas Atma

  15. menyimak aja dulu…. sulit juga ya jadi pekerja sosial..
    tapi, mungkin, lebih sulit memiliki jiwa sosial..

    • bocahbancar says:

      Hohohohoho…..
      Benar juga sich, namun menjadi seorang Pekerja Sosial tanpa memiliki jiwa sosial adalah TIDAK MUNGKIN Mas…
      Kalo dapat ijazahnya saja sich masih mungkin he he he 😀

  16. tyan's says:

    pekerja sosial biasanya
    bekerja tanpa mengharapkan imbalan…,

Leave a reply to ahmad yazed Cancel reply