Motivation Re-Charge from VP CSR & SMEPP Pertamina (Persero)

Motivation Re-Charge from VP CSR & SMEPP Pertamina (Persero)*
*By Joko Setiawan, seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Balikpapan adalah salah satu dari sekian banyak unit Pertamina di Indonesia yang mendapatkan kesempatan luar biasa dengan dikunjungi secara langsung oleh Vice President (VP) CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero) di tahun 2020 di tengah masa pandemi Covid-19 seperti ini. Kunjungan ini bukan tanpa alasan, dengan tetap ketat dalam menjalankan Protokol Kesehatan Covid-19, VP merasa Balikpapan adalah kota yang sangat menarik untuk dikunjungi sebab Program CSR-nya yang dinilai berhasil dan berpotensi untuk dikembangkan dan diperbesar skala dampak positifnya. Selain itu, VP juga sempat menyampaikan bahwa Kalimantan juga salah satu yang banyak menelurkan Local Hero dengan memenangi 3 Local Hero Awards Pertamina di tahun 2020.
Mas Arya Dwi Paramita selaku VP CSR & SMEPP Pertamina ini tidak sendirian, beliau ditemani oleh Mba Dian Hapsari selaku Manager CSR Pertamina (Persero) untuk bersama-sama melakukan kunjungan ke berbagai lokasi CSR yang telah dijalankan oleh beberapa unit Pertamina di Balikpapan dan sekitarnya.
Adapun beberapa lokasi Program CSR Pertamina yang dikunjungi adalah binaan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yakni tentang pengolahan sampah di TPA Manggar menjadi gas methane yang bisa dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat sebagai pengganti gas elpiji 3kg. Kunjungan berikutnya adalah Program CSR binaan Pertamina DPPU Sepinggan yakni pengolahan sampah menjadi energi dengan judul Program Pertamina BETTER. Lalu beliau juga mengunjungi Program CSR binaan Pertamina IT Balikpapan dengan program pemberdayaan terhadap disabilitas untuk bisa berkarya membuat batik dan juga Kampoeng Nelayan Berdasi yakni nelayan yang diberdayakan untuk membudidayakan ikan dan kepiting soka dengan berbagai inovasinya. Selain itu, beliau juga sempat mengunjungi stan IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Kota Balikpapan di Plaza Balikpapan sebagai salah satu mitra binaan Program Kemitraan (PK) Pertamina MOR VI.
Di sini saya tidak sedang menuliskan press release kegiatan VP dan Manager CSR selama di Balikpapan, namun hendak menyampaikan mengenai kesan selama kehadiran beliau di Balikpapan, dan tentu saja ini hanyalah kesan dari seorang Community Development Officer, tingkatan paling bawah atas bangunan struktur CSR Pertamina (Persero). Jadi, mohon dimaafkan jika ada yang barangkali kurang berkesesuaian dengan apa yang orang lain pikirkan.

Dari KIRI – Joko (CDO), Mba Sari (Manager CSR), Mas Edu (Ex Section Head MOR VI), Herry (CEO ABADAN), Mas Arya (VP CSR), Pak Wisnu (OH DPPU), Taufiq (CDO), Mba Vani (CSR Officer MOR VI)
Saya pribadi merasa sangat berkesan dengan Mas Arya, atas komunikasi via media sosial, jauh sebelum ada kenyataan mengenai pertemuan secara langsung, bahkan membicarakan banyak hal face to face seperti yang terjadi pada beberapa hari terakhir ini. Dengan hanya bermodalkan media sosial Instagram, saya berinisiatif untuk memperluas jejaring, terutama yang berkaitan dengan Pertamina dan Kota Balikpapan (karena area kerja CSR saya di Kota Balikpapan) agar bisa terhubung dan tidak ketinggalan isu/informasi terkini baik terkait Pertamina maupun Kota Balikpapan. Kita tahu bahwa media sosial ini adalah media publik, maka kita bebas follow atau unfollow akun siapapun, termasuk para petinggi Pertamina, dan di situlah saya menemukan akun atas nama Arya Dwi Paramita yang tidak lain dan tidak bukan adalah Vice President (VP) CSR & SMEPP Pertamina (Persero). Artinya, beliau ini adalah Panglima Tertinggi yang berada di bawah Direktur Utama Pertamina (Persero) untuk berurusan langsung dengan seluruh Program CSR Pertamina di seluruh Indonesia.

Kepulangan Mas Arya VP CSR&SMEPP dan Mba Sari Manager CSR, serta Mas Edu pindah ke Kilang Pertamina Internasional Kantor Pusat (Sabtu, 05 Desember 2020).
Sebagian orang mungkin merasa tidak pantas untuk berinteraksi secara langsung via media sosial kepada seseorang yang memiliki jabatan dan power tinggi di Pertamina (Persero), belum lagi mungkin kita juga merasa malu karena nanti postingan di media sosial kita juga akan dilihat oleh beliau, karena isinya barangkali banyak SPAM yang tidak bermanfaat. Namun, saya malah berpikiran sebaliknya. Artinya, jika jaringan komunikasi yang terhubung dengan kita adalah orang-orang hebat, maka kita akan ketularan hebat, karena begitu banyak aura dan hal positif yang bisa kita serap dari mereka semua.
Nah, yang menjadi tantangan sebenarnya adalah bukan dari follow dan unfollow, tapi bagaimana tata tutur dalam berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung. Singkat cerita, akhirnya terjadilah interaksi itu via DM, likes dan juga komentar. Yang syukur alhamdulillah luar biasa, ternyata VP CSR & SMEPP Pertamina (Persero) ini orangnya sangat terbuka, tidak memilih-milih dan melihat jabatan dalam berkomunikasi. Karena terkadang ada saja seseorang yang punya jabatan tinggi sehingga maunya hanya berkomunikasi dengan satu atau dua level di bawahnya saja, namun Mas Arya ini lain daripada kebanyakan orang berjabatan tinggi dan pemegang kebijakan. Mas Arya dengan gaya humble dan cairnya, mau ngobrol langsung dengan pelaksana program CSR di tingkat grass root dan tidak sekedar komunikasi satu arah (bos kepada bawahan), namun juga dengan terbuka mau mendengarkan barangkali ada masukan/ide baru dalam hal peningkatan dampak atas program CSR yang dilaksanakan oleh Pertamina. Dan saya pikir ini tidak hanya terjadi pada satu orang CDO seperti saya, namun saya meyakini bahwa ini adalah gaya komunikasi beliau yang dilakukan kepada semua CDO se-Indonesia yang memang terbuka untuk berkomunikasi dan berdiskusi. Intinya, kesan saya adalah bahwa Mas Arya ini tipe orang yang open minded dan mau mendengarkan suara di tingkat paling bawah sekalipun.
Kesan lainnya yang saya tangkap adalah pada gaya komunikasi verbal face to face yang benar-benar memancarkan ketulusan. Saya begitu bahagia dan kagum dengan Mas Arya (VP CSR) dan juga Mba Sari (selaku Manager CSR) yang gaya komunikasinya sangat nyaman. Tidak ada kesan bossy, apalagi otoriter, namun yang nampak adalah aura kebijaksanaan dan kekeluargaan yang terasa kental. Sehingga hal ini menjadikan siapapun yang diajak bicara akan dengan lancar berkomunikasi dan menyampaikan uneg-uneg serta apa yang dipikirkannya.

Joko Setiawan bersama Mas Arya Dwi Paramita (VP CSR & SMEPP Pertamina Persero), Sabtu 5 Desember 2020 @Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan
Dalam agenda pertemuan yang langka tersebut, dapat kami rasakan bahwa Mas Arya dan Mba Sari ini menginginkan pembicaraan secara langsung dari kami para CDO di Balikpapan, dan ingin mendengarkan ide/masukan segar atau kendala yang perlu didiskusikan. Maka, kami pun semangat untuk berdiskusi mengenai hal-hal strategis yang membutuhkan arahan dalam hal pencarian strategi yang lebih efektif dan efisien. Maka, Mas Arya dan Mba Sari telah memberikan begitu banyak guidance dan arahan terkait Program CSR Pertamina ke depan. Hal ini penting untuk dipahami secara langsung oleh CDO agar penterjemahan keinginan manajemen di tingkat pusat dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang diinstruksikan dan berwujud nyata di lapangan sebagai Program Pemberdayaan Masyarakat yang berdampak positif dan berkelanjutan.
Selain pembicaraan terkait dengan Pertamina di Balikpapan, sempat disinggung juga oleh Mba Sari terkait dengan Pertamina di Tuban yakni NGRR (New Grass Root Refinery). Ketika beliau menanyakan asal, maka saya jawab bahwa saya lahir di Tuban dan orang tua saat ini masih tinggal di Tuban, maka minimal 1 tahun sekali saya juga pulang ke Tuban sebagai kampung halaman. Terseliplah doa di sana dari saya pribadi dari lubuk hati yang terdalam, jika Allah berikan yang terbaik untuk saya tetap beraktivitas di Balikpapan, maka saya akan laksanakan dengan semaksimal mungkin. Namun, jikalah ada kesempatan untuk berkontribusi kepada kota kampung halaman melalui Pertamina, maka itu adalah anugerah terindah dan terbesar yang diberikan oleh-Nya kepada hamba-Nya yang penuh salah dan dosa ini.
Saya juga merupakan tipe orang yang berprinsip, dimanapun aktivitas pekerjaan saat ini, maka laksanakan dengan sebaik-baiknya, laksanakan dengan penuh semangat, dan berusaha berinovasi agar tidak stagnan dan jenuh dalam melaksanakan pekerjaan rutin keseharian. Berteman dan berjejaring dengan sebanyak mungkin orang pada setiap kota/tempat kita bekerja sehingga dapat memiliki banyak saudara dimana saja. Ketika sudah melaksanakan itu semua, kita tinggal mengikuti keputusan-Nya saja, dimanakah yang terbaik, disitulah kita berkarya. Terus ber-istighfar agar dilindungi dari perbuatan-perbuatan maksiat dan dosa, juga agar terhindar dari berbagai potensi penyelewangan atas amanah pekerjaan yang telah diberikan.
Doa-doa mengalir setiap waktu…
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.”
Demikian yang dapat saya tuliskan pada jurnal pribadi di Blog Bocahbancar. Jika ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan, jika ada yang baik mudah-mudahan bisa bermanfaat, namun jika ada yang tidak baik maka sama sekali jangan diambila apalagi dipraktikkan.
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
*Artikel ini Ditulis Oleh: Joko Setiawan, A Social Worker – Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
**Selesai ditulis pada hari Ahad pagi waktu Indonesia Bagian Tengah, 07.20 WITA pada 06 Desember 2020 di Bromo Residence Balikpapan, Kelurahan Sepinggan Baru Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan – Kalimantan Timur