ストーリー#003 I’ve Married Now!

Masuk kampus STKS Bandung dengan bekal terbatas meski biaya SPP gratis selama 8 semester membuat saya tak pernah terpikir untuk “pacaran” sebagaimana muda-mudi pada umumnya. Alhamdulillah bergabung dengan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) membuat semakin agak paham bahwa lebih baik tidak pacaran, karena lebih banyak mudharatnya secara syariah daripada manfaatnya. Meski, sempat dekat dengan lawan jenis namun segera bertaubat beberapa bulan setelahnya. Jadilah, jomblo fii sabiilillah yang terus berusaha untuk memperbaiki diri, karena saya yakin bahwa perbaikan diri yang ikhlas karena ingin mendekat kepada-Nya, suatu saat akan dipertemukan dengan sepemikiran, sevisi dan sama-sama semangat untuk terus memperbaiki dan meningkatkan keimanan diri serta menyempurnakan ketaatan kepada-Nya.

Menikah

Hingga suatu waktu, merasa sudah saatnya menyempurnakan separuh agama, yakni dengan menjalankan sunnah Rasulullah shallallahu alayhi wasallam yakni dengan menikah. Meminta tolong kepada Ustad di Bandung menjadi terbaik yang saya pikirkan, agar dapat menjaga netralitas dalam berkecendurangan kepada seseorang tertentu. Sebulan pasca CV saya serahkan, barulah ada kabar untuk bertatap muka secara langsung dengan salah satu akhwat yang sepertinya juga siap untuk bertemu.

Menikah 2Saya yang ada di pedalaman hutan Kalimantan, harus membuat perencanaan matang agar dapat libur dan terbang ke Kota Kembang. Jadilah, di bulan Desember 2013 saya bertemu dengan sang akhwat ditemani oleh kedua orang tuanya. Saya ini bukan orang yang ribet, ternyata dia pun demikian. Tanpa adanya perdebatan yang alot, di penghujung pertemuan saya katakana siap untuk proses berikutnya, dan dirinya meminta waktu satu malam untuk memberikan jawaban.

Keesokan paginya, datanglah jawaban tersebut, dan ternyata sang akhwat menerima maksud baik saya dan siap untuk proses berikutnya yang lebih matang dan serius. Lagi, ditemani oleh sang ustad, saya pun menemui ayah sang akhwat untuk membicarakan persoalan kapan keluarga datang mengkhitbah (melamar), kemampuan finansial saya untuk acara di hari H pernikahan, dan lain sebagainya.

Saya pun kembali ke Kalimantan, dan proses serius berikutnya, dilanjutkan oleh ayah dan kakak kandung saya yang secara resmi menyatakan melamar sang akhwat tersebut. Tanpa saya, karena saya tidak bisa pulang ke Jawa. Di sini, diputuskanlah pernikahan akan dilangsungkan pada tengah tahun 2014.

Masa menunggu 5 sampai 6 bulan tersebut saya gunakan untuk lebih giat dalam mendekatkan diri kepada-Nya sembari memantaskan untuk menjadi seorang pemimpin atas wanita muslimah yang sama sekali tidak saya kenal sebelumnya. Apalagi, dirinya adalah seorang santriwati yang belajar agama di salah satu pondok pesantren terkenal di Kabupaten Kuningan selama masa sekolah MTs dan MA, dan sempat menjadi juara umum satu pesantren di kelas XII-nya. Bagi saya, dirinya terlalu berharga untuk seorang diri saya yang hijrah baru masa kuliah ini. Tapi, bismillah, bersama-sama untuk mendekatkan diri kepada-Nya sembari membina keluarga Islami dan melahirkan para prajurit pejuang agama Allah di masa depan. Insya Allah.

IsyalThe time is come. Ya, akhirnya saya melaksanakan akad nikah di tanggal 30 Mei 2014 dan resepsi pernikahan dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2014. Satu hal unik di masa persiapan itu adalah bahwa saya sejak Desember 2013 itu tidak pulang ke Jawa sama sekali, sedangkan persiapan seperti mahar dan lain-lain dibantu persiapannya oleh sohib saya yang kebetulan memang tinggal di Kota Bandung.

Dengan pernikahan ini. Terjawablah sudah doa-doa dan misteri mengenai sosok bidadari seperti apa yang akan mendampingi hidup saya sampai tua dan wafat nanti. Bahkan, bermimpi dan berjuang untuk tetap menjadi pasangan sampai Jannah-Nya. Aamiin ya Rabbal aalaamin.

Pasca menikah, isteri saya bawa hijrah ke Kota Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, sedangkan saya harus tetap bekerja di dalam hutan selama 30 hari baru bisa menengok dan bersama sang isteri selama 10 hari di Kota Tenggarong. Lalu apa yang dilakukan isteri selam 30 hari saya tinggal bekerja? Ya, ada banyak saudara-saudari yang dipersaudaraan oleh ikatan ukhuwwah, sehingga isteri tidak kesepian. Meskipun akhirnya, tidak kuat dan pulang kampung ke Kota Bandung beberapa bulan setelahnya :D.

12 Feb 16 - At The Sensoji Temple, Asakusa - TokyoSalam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah

Muhammad Joe Sekigawa

*Yayasan Muslim Asia, Jl. Slamet Riyadi IV No. 11 Kebon Manggis, 26 Juni 2018 pukul 15.23 wib

** Matraman, Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta – INDONESIA

 

Comments
6 Responses to “ストーリー#003 I’ve Married Now!”
  1. Follback dong ka😊

  2. praditalia says:

    Indah sekali cerita sebelum pernikahannya mas, meminimalkan campur tangan setan di dalamnya. Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah till jannah. Aamiin

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: