Antara Aku, Sakura dan Gunung Fuji*

Chofu Shi, Tokyo - Januari 2016

Chofu Shi, Tokyo – Januari 2016

Antara Aku, Sakura dan Gunung Fuji*

*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman

Seperti kebanyakan anak-anak pada zamannya, Sabtu dan Minggu menjadi hari bahagia untuk datang ke tempat penyewaan komik untuk memborong 3 sampai 5 buku komik mulai dari “Doraemon”, “Inuyasha”, sampai dengan “Conan”. Komik-komik asal Jepang itu tidak sekedar hiburan bagi anak-anak semata, namun bagi saya komik buatan Jepang itu senantiasa menggambarkan kebiasaan dan budaya mereka seperti tepat waktu, menjaga kebersihan, disiplin dan juga kerja keras. Lebih unik lagi adalah bahwa dalam komik juga bisa tergambarkan bahwa dengan kemajuan teknologi yang tinggi ternyata membuat masyarakat Jepang tidak lupa dengan akar tradisinya, bahkan cenderung melestarikan dan bahkan menjadi salah satu magnet penarik para wisatawan dari mancanegara. Sejak saat itulah, aku diam-diam di alam bawah sadar mulai mengagumi dan memiliki mimpi untuk suatu saat bisa sampai ke Jepang. Bukan sekedar untuk jalan-jalan semata, namun juga berinteraksi dan bahkan berteman dekat dengan orang-orang Jepang.

Usai lulus SMK Negeri 4 Bojonegoro (Jawa Timur), tanpa ada yang membimbing atau memberikan informasi sebelumnya, berusaha mencari informasi sendiri di internet, dan akhirnya bisa lolos seleksi administrasi untuk mengikuti ujian Beasiswa dari Pemerintah Jepang bernama Monbukagakusho. Namun sayangnya, aku tidak lolos di seleksi tersebut. Nasib berkata lain.

Selang dua bulan berikutnya, akhirnya malah diterima bekerja sebagai Karyawan PT. Astra Daihatsu Motor Jakarta dimana para insinyurnya tak lain dan tidak bukan adalah orang Jepang. Semangat untuk ke Jepang masih membara di dalam dada, hingga akhirnya membeli beberapa buku ringan terkait pelajaran dasar Bahasa Jepang dan mempelajarinya sendiri secara otodidak. Setiap hari bekerja dengan berseri-seri karena berpikir langkah untuk ke Jepang itu semakin dekat dan terus bertambah dekat.

Cerita di atas adalah cerita sekitar tahun 2006-2007 yang lalu. Dan apakah tahun 2008 atau 2009 akhirnya aku bisa menjejakkan kaki di Jepang? Ternyata tidak! Jawaban atas doa-doa dan ikhtiar yang tidak kenal lelah, akhirnya kesempatan itu baru datang di awal tahun 2015, 8 tahun sejak memupuk mimpi ke Jepang agar tetap subur dan terus berkembang. Alhamdulillah (^_^)

Kesan mendalam selalu saja terekam di dalam benak angan karena kedatangan pertama kali di Jepang disambut dengan bermekarannya Bunga Sakura, salah satu ikon yang cantik dan indah sebagai bunga kebanggaan sebuah negara yang juga berjulukan Negeri Matahari Terbit tersebut. Bunga Sakura memang menjadi ajang wisata utama di Musim semi yang bagi orang Jepang sendiri juga ada waktu khusus untuk menikmatinya, yaitu di waktu liburan musim semi. Teman-teman dari Indonesia juga ternyata banyak yang mengagendakan untuk aktivitas Wisata ke Jepang pada saat Bunga Sakura sedang bermekaran di bulan Maret ini.

Sebagai sebuah rekomendasi, para pembaca yang budiman yang berkeinginan untuk melakukan Wisata ke Jepang dapat mengumpulkan informasi dari HIS Travel Indonesia, dimana isi websitenya begitu lengkap dan tersedia promo-promo menarik untuk mengatur paket perjalanan wisata sesuai dengan isi kantong kita. Memang banyak tersedia beberapa travel yang menyediakan paket perjalanan ke Jepang, namun saya rasa HIS Travel Indonesia ditambah dengan informasi dari HAnavi terlalu sayang untuk kita lewatkan. Tentunya, ini adalah saran dari saya, dan pilihan ada di tangan Anda 🙂

Kota-kota di Jepang sebagian besar adalah kota yang padat dan luas, namun tetap bisa dijangkau dengan sangat nyaman. Saya pikir kuncinya adalah pada moda transportasi massal yang didesain secara khusus untuk mempu memberikan pelayanan terhadap jutaan penumpang dalam sehari tanpa membuat mereka terlambat untuk menuju sekolah ataupun tempat kerja. Moda transportasi utama di Jepang dan membanggakan adalah kereta api. Jepang memiliki transportasi yang nyaman mulai dari tipe kereta listrik biasa, namun dengan jenis lokal, semi eksprss dan ekspres. Lalu mereka juga memiliki kereta bawah tanah yang hampir sama banyaknya dengan kereta listrik di atas tanah. Belum lagi ditambah dengan adanya Kereta Shinkansen dengan berbagai tipe membuat masyarakat Jepang dan para turis asing dimanjakan untuk urusan transportasi baik dalam hal wisata maupun urusan pekerjaan.

Bukan hanya kotanya yang maju dengan teknologi modern, hal menakjubkan dan membuat hati kecil terharu adalah bahwa orang Jepang melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati, melayani para turis asing dengan sangat sopan dan penuh perhatian. Itu baru di urusan pekerjaan, dalam kehidupan sehari-hari bertetangga dengan orang Jepang, tak kalah mengesankannya. Mereka ringan sapaan dan selalu murah senyum dan tidak acuh tak acuh pada orang lain. Kenyamanan sebagai orang asing yang tinggal di negeri orang, saya pikir Jepang adalah salah satu negara yang terbaik dalam menerima keberadaan orang asing yang tengah berada di negaranya. Selain itu, adanya berbagai macam festival tradisional yang terus dilestarikan seiring dengan perkembangan teknologi juga merupakan contoh baik yang bisa kita tiru.

Sudah melihat keindahan Bunga Sakura, maka target berikutnya adalah melakukan pendakian ke puncak Gunung Fuji (orang Jepang biasa menyebut “Fuji san”) meskipun ketika di Indonesia belum pernah naik gunung yang tingginya di atas 1000 meter. Target tersebut bukan hal yang asyik dikhayalkan semata, namun harus diwujudkan dalam aktivitas kegiatan nyata. Dengan berbekal olahraga bulu tangkis hampir setiap hari seminggu sebelum melakukan pendakian ke Gunung Fuji, akhirnya tembus juga sampai puncak Gunung Fuji. Menakjubkan, mengagumkan, perasaan mengharu biru penuh emosi kebahagiaan yang tak terlukiskan dengan kata-kata, ketika sampai di puncak Gunung Fuji.

Perlu diketahui, bahwa untuk sampai ke Puncak Gunung Fuji adalah sebuah “keberuntungan”, karena cuaca sering tidak stabil, sehingga banyak para pendaki yang sudah bersusah payah mendaki, akibat cuaca buruk, akhirnya tidak bisa sampai ke Puncak. Jika para pembaca yang budiman hendak menjadwalkan perjalanan naik Gunung Fuji, bisa datang pada bulan Agustus dengan pengaturan bisa dibantu oleh HIS Travel Indonesia. Insya Allah tidak ada masalah, dan bahkan banyak untungnya ^_^

Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah

@Ulubelu, Bajawa  – Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur INDONESIA
Sabtu tengah malam, 15 Jumadil Awal 1438 H/11 Februari 2017 pukul 23.55 WITA (Waktu Indonesia Bagian Tengah)

HIS Amazing Sakura - Blogger Competition

Comments
2 Responses to “Antara Aku, Sakura dan Gunung Fuji*”
  1. mysukmana says:

    jepang memang kece dan keren

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: