Sayounara Japan!*

00

Sayounara Japan!*

*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman

Rasanya baru kemarin saya menuliskan “Youkoso Japan!” Dan tak terasa hampir satu tahun telah terlewati dengan berbagai macam kisah baru, suka cita dan kerinduan yang mencampur satu sama lainnya. Kali ini saya harus membuat judul “Sayounara Japan!”.

Kedatangan saya di Jepang untuk kali pertama adalah pada tahun kemarin, tepatnya hari Kamis tanggal 26 Maret 2015. Mulai belajar Bahasa Jepang secara intensif dari tanggal 7 April 2015 sampai dengan 22 Juli 2015. Pelajaran Bahasa Jepang dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Jum’at sejak pukul 09.45 JST sampai dengan 16.00 JST. Berangkat dari apartemen pukul 07.45 JST dan biasa pulang dari kantor JNSW di Kasumigaseki (Tokyo) pukul 17.15 JST. Begitulah aktivitas setiap harinya.

Kemudian untuk pertama kalinya melaksanakan OJT (On the Job Training) Pendek yaitu dari tanggal 29 Juli 2015 sampai dengan 4 September 2015 (1 bulan) di Sagamihara Minami Jidou Home (2 pekan) dan Ebina Kita Koureisha Shisetsu (2 pekan), kedua lembaga tersebut di bawah naungan Social Welfare Corporation Chuusinkai di Perfektur Kanagawa (sebelahnya Tokyo). Di sini saya belajar tentang Pelayanan Sosial untuk Anak dan juga Pelayanan Sosial untuk Lanjut Usia.

Sekitar 1 bulan aktivitas lagi bersama International Division JNCSW (Japan National Council of Social Welfare). Dan berlanjut OJT Panjang sejak 30 September 2015 sampai dengan 20 Januari 2016 di Social Welfare Corporation Osaka Jikyoukan. Mengunjungi beberapa lembaga di dalam kota Tokyo untuk sekedar observasi, juga mempersiapkan keberangkatan untuk OJT Panjang. Di Kota Osaka saya belajar banyak mengenai Pelayanan Sosial untuk Tunawisma/homeless dan juga Day Service untuk Lanjut Usia yang mempergunakan fasilitas Kaigo Hoken (Asuransi Perawatan). Selain kota Osaka, saya juga satu bulan lamanya belajar Pelayanan Sosial untuk Tunawisma di Kota Takashima Perfektur Shiga, dekat Danau Biwako yang merupakan danau terbesar di Jepang. Selain di dua kota besar tersebut, saya juga berkesempatan untuk jalan-jalan ke Kota Kyoto, Kota Nara, dan juga Kota Kobe.

Akhirnya, satu bulan terakhir sejak tanggal 21 Januari 2016 sampai dengan kepulangan lagi ke Indonesia pada tanggal 20 Februari 2016 kembali menetap di Kota Tokyo. Mulai dari membuat laporan akhir, juga membuat persiapan speech untuk acara Wisuda tanggal 17 Februari 2016.

Tanggal 20 Februari 2016, jadilah tanggal dimana kami harus kembali ke masing-masing negara asal, Indonesia, Malaysia, Filipina, Korea Selatan dan juga Taiwan. Berangkat paling pagi adalah Julie san dan Beverley san. Mereka harus bertolak dari apartemen diantar oleh Ogawa san pada pukul 05.00 JST. Mereka berangkat menuju Narita Airport dan memang pesawat yang mereka naiki akan berangkat sekitar pukul 10 pagi.

Lalu saya berangkat selanjutnya dari apartemen pukul 06.15 JST diantar oleh Tsuga san menuju Haneda Airport. Dari Kokuryo Station menuju Chofu Station, dari situ naik Limousine Bus menuju Haneda Airport. Waktu melihat jadwal, sampai di Airport diperkirakan memakan waktu hampir dua jam. Tapi ternyata setelah naik Bus, bisa sampai di bandara hanya 1 jam lebih sedikit saja. Alhasil, kami agak sedikit kepagian he he.

Karena masih ada waktu, saya pun berjalan-jalan terlebih dahulu di area dalam Haneda Airport. Di sana terdapat TIAT Sky Hall alias tempat observasi pesawat-pesawat yang akan tinggal landas yang tentu saja fasilitas gratis bagi para calon penumpang. Yang menarik lagi adalah adanya Haneda Nihombasi, sebuah jembatan yang sangat terkenal di zaman Edo (Nihombasi). Menyusuri terus jembatan ini, kita akan bertemu Simulator Mengendarai Pesawat Terbang seharga 200 yen saja. Jika dilanjutkan terus akan menemukan banyak restoran bergaya unik dan asik. Tapi karena masih pagi, toko-tokonya masih belum buka. Nah, di dekat situ terdapat TIAT Sky Hall. Turun ke bawah, kita akan mendapatkan toko-toko souvenir bergaya khas perumahan Jepang di masa lampau. Sungguh kita tidak akan menyangka, disain yang sangat menarik dan mampu membawa kita pada suasana je-Jepang-an di masa silam. Tak lupa yang terpenting juga, di Haneda Airport ini sudah tersedia Prayer Room alias mushola untuk melaksanakan ibadah sholat. Jadi jangan khawatir, Jepang dimana-mana sekarang hampir selalu menyediakan fasilitas untuk muslim termasuk makanan halalnya.

Akhirnya, check in dibuka untuk Pesawat Terbang kode GA 875, GARUDA Indonesia dari Bandara Haneda-Tokyo menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Sudah bergembira sekali ketika sampai di counter, kapasitas bagasi aman karena maksimal 46 kilogram. Tapi setelah dicek, karena pesanan tiket pesawat saya adalah sejak tahun 2015 kemarin (beli open roundtrip) maka bagasi hanya maksimal sampai 30 kilogram saja, sedangkan bagasi saya seberat 38 kilogram. Jadilah bingung karena over bagasi yang misalkan harus membayar sebesar 2200 yen atau sekitar 2,5 juta rupiah. Karena mbak petugasnya begitu baik, saya diberikan kesempatan untuk membongkar bagasi, menguranginya dan menyesuaikan sampai maksimal 30 kilogram saja. Yang membuat berat ternyata adalah buku-buku. Lalu saya pindah buku-buku tersebut ke dalam tas punggung, dan dari tas punggung baju-baju yang ringan dipindah ke bagasi. Alhamdulillah, dengan pengaturan yang baik, tidak ada isi bagasi yang harus saya tinggal/buang, melainkan tetap bisa pulang sampai ke Indonesia semua. 8 kilogram over bagasi, pindah ke tas punggung dan bisa terangkut dengan aman 😀

Di ruang tunggu, sempat bertemu dengan Kang Nugraha Syarif, mahasiswa S2 di Tokyo Institute of Technology (TIT/Tokodai). Sebelumnya saya hanya berbincang via Facebook saja, dan baru bisa bertemu secara langsung pada saat sama-sama pulang ke Indonesia. Alhamdulillah.

Alhamdulillah sampai di Bandara Soekarno-Hatta dengan selamat setelah menempuh perjalanan sekitar 7 jam lamanya. Setelah urusan pengambilan bagasi selesai, langsung mencari mobil travel yang bisa mengantarkan sampai ke Dago, Bandung. Bertanya pada petugas informasi bandara, saya pun menuju tempat travel. Awalnya ingin naik Cipaganti, tapi akhirnya ditawari mobil Primajasa seharga 155 ribu rupiah dan turun di Gasibu Bandung.

Perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Gasibu Bandung berjalan lancar. Pukul 22.00 WIB sudah sampai di Bandung, dan dijemput oleh Bapak mertua. Sampai dan bertemu dengan isteri dan Ayumi chan pukul 23.00 WIB. Sungguh kebahagiaan yang tidak terkira. Alhamdulillah ya Rabb. Nikmat pengalaman yang telah Engkau izinkan selama 11 bulan di Jepang, selesai dengan baik dan membekaskan jaringan persahabatan dan kekeluargaan dengan begitu banyak orang Jepang.

これからも頑張ります!!

Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah

Sekeloa Utara, Kota Bandung – Jawa Barat, INDONESIA
Selasa, 21 Jumadil Awal 1437 H/01 Maret 2016 pukul 07.06 WIB (Waktu Indonesia Bagian Barat)

Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Selasa, 01 Maret 2016 pukul 09.00 waktu Jepang

01 == 02

03 == 04

05 == 06

07 == 08

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: