Jalinan Persahabatan dengan staf Divisi Internasional JNCSW*

Jalinan Persahabatan dengan staf Divisi Internasional JNCSW*
*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, 32nd Trainee of Asian Social Welfare Worker’s Training Program by Japan National Council of Social Welfare (JNCSW/全国社会福祉協議会)
Angkatan ke-32 Asian Social Welfare Worker’s Training Program yang difasilitasi secara penuh oleh Dewan Nasional untuk Kesejahteraan Sosial Jepang (Japan National Council of Social Welfare/JNCSW) dihitung terlaksana sejak tanggal 26 Maret 2015 sampai dengan tanggal 20 Februari 2016. 25 Maret 2015 adalah hari dimana para trainee datang dari masing-masing negara, sedangkan tanggal 20 Februari adalah hari para trainee untuk kembali ke masing-masing negara asal.
Trainee angkatan 32 ini berasal dari 3 negara di kawasan Asia Tenggara (Negara berkembang) yaitu Filipina, Malaysia dan juga Indonesia. Ditambah lagi 2 negara sebagai kawasan partnership dan secara geografis dekat dengan Jepang, yaitu Korea Selatan dan juga Taiwan. Kabarnya, untuk angkatan 33 yang dijadwalkan programnya terlaksana nanti sejak bulan Maret 2016 sampai dengan Februari 2017 juga berasal dari 5 negara, tapi dengan komposisi yang sedikit berbeda. Mereka adalah para trainee dari Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Sri Lanka dan juga Indonesia.
Kembali lagi saya secara pribadi dibuat takjub oleh tidak hanya etos kerja tinggi, tapi juga penuh antusiasme orang Jepang dalam menjalankan pekerjaannya. Tidak hanya itu, mereka benar-benar menggunakan hati untuk menjalankan pekerjaannya tersebut, hingga akhirnya hal tersebut bisa membekaskan kesan sangat erat satu sama lain.
Contoh riil yang bisa dijadikan salah satu studi kasus adalah terkait program training 11 bulan saya di Jepang ini. Implementasi secara penuh atas terlaksananya program ini berada di bawah komando Divisi Internasional Japan National Council of Social Welfare (JNCSW). Staf nya tidak banyak, mulai dari Shibuya san yang menjabat Kepala Divisi sekaligus merangkap sebagai Sekretaris Jenderal JNCSW. Lalu Ogawa san sebagai wakil Kepala Divisi. Kemudian Furuhashi san sebagai supervisor program, Tsuga san sebagai penerjemah dan juga Momozaki san sebagai akuntan (bendahara).
Secara tupoksi, yang berhubungan secara langsung dengan para trainee paling wajibnya memang Furuhashi san saja, tapi ternyata seluruh anggota staf Divisi Internasional JNCSW benar-benar mampu menjadi orang dekat kami semua. Mulai dari intensitas makan siang bersama di dalam kelas, juga terkait hal-hal di luar hari kerja yang tetap bisa berkegiatan bersama-sama.
Yang mengesankan lagi adalah sikap Furuhashi san, sebagai supervisor sikapnya tidak pernah menggurui atau sekedar menyuruh dan mewajibkan ini dan itu. Secara tanggung jawab pekerjaan beliau mampu melaksanakan tugas dengan sangat baik, tapi tata cara berinteraksi dengan para trainee juga begitu sangat dekat secara personal ke personal. Saya pikir itu hal yang sangat sulit, tapi staf Divisi Internasional mampu melaksanakan pekerjaan, dan menjalin rasa persahabatan secara bersamaan.
Maka jadilah, program ini tidak hanya sekedar menghabiskan dana anggaran semata. Tapi benar-benar menguatkan solidaritas lintas negara. Ya, benarlah demikian. Tidak hanya Furuhashi san saja, tapi juga seluruh staf Divisi Internasional JNCSW telah menjadi keluarga kami selama 11 bulan terakhir ini, telah menjadi sahabat kami sejak awal kedatangan akhir bulan Maret tahun 2015 lalu, hingga kapanpun. Persahabatan ini semakin mekar dan menguat seiring dengan berjalannya waktu. Insya Allah.
Malam hari kemarin, Kamis 04 Februari 2016, Divisi Internasional JNCSW mengadakan acara makan malam perpisahan dengan para trainee. Tanggal 20 Februari kelima trainee akan pulang ke masing-masing Negara asal. Oleh karenanya acara kemarin malam adalah acara penting untuk menumpahkan segala rasa terima kasih atas kerjasama yang baik selama ini.
Makan malam dilaksanakan di restoran tak jauh dari Stasiun Akasaka-Mitsuke, Tokyo. Tak hanya lengkap seluruh staf Divisi Internasional, tapi juga tetangga terdekat dari divisi tersebut yang setiap hari para trainee juga menyampaikan ucapan salam. Mereka adalah Watanabe san dan Maekawa san. Sebenarnya ada 3 orang lagi yang begitu sangat baik kepada para trainee. Adalah Nakamura san, beliau resign dari pekerjaan per bulan April 2015 yang lalu. Kemudian ada Kuwabara san yang dirotasi ke Divisi Kesejahteraan Masyarakat (dan digantikan oleh Furuhashi san) per bulan April 2015 juga. Dan yang terbaru adalah Kimura san yang resign dari pekerjaan sekitar bulan November 2015 (digantikan dengan Momozaki san).
Karena saya muslim, staf Divisi Internasional begitu baik memilihkan restoran yang menu utamanya adalah ikan. Maka, malam hari kemarin kami mendapatkan sajian berbagai macam menu ikan yang sangat sangat lezat sekali. Alhamdulillah. Karena kebiasaan yang sudah lazim, hampir semuanya memesan bird an melakukan “kanpai”, tidak ketinggalan saya juga ikut “kanpai” meski menunya adalah juz orange.
Sambil makan, sambil ngobrol kesana-kemarin, tentang apapun bisa jadi bahan obrolan, dan yang jelas hal tersebut bisa semakin membuat kita semakin tahu satu sama lain. Ya, dalam suasana “normal” orang Jepang tidak biasa membicarakan urusan pribadi. Karenanya, hanya dalam sesi “ramah-tamah” seperti itulah baru mereka bisa terbuka dan bercerita tentang banyak hal.
Sesi penting lainnya adalah ungkapan apa yang dirasakan oleh para trainee selama hampir satu tahun terakhir ini. Mulai dari Fang san, Park san, Beverley san, saya dan terakhir ditutup oleh Julie san. Beverley san adalah tipe perempuan yang sangat lembut dan mudah sekali tersentuh, maka dalam sesi mengutarakan perasaan isi hati tersebut, beliau pun bercucuran air mata, meski “dijahilin” oleh Fang san hingga menangis sambil tertawa. Diikuti oleh Julie san, yang katanya tidak akan sampai menangis, tapi tetap saja saat menceritakan kembali beberapa kesedihan seperti dua nenek yang meninggal, lalu rumah yang diterjang angin topan hingga atapnya hilang, sampai ayahnya yang beberapa hari terakhir kemarin terkena musibah kecelakaan. Tapi, karena ada staf dari Divisi Internasional JNCSW yang selalu menyemangati dan bersikap layaknya keluarga sendiri, maka Julie san pun bisa bertahan dan tetap bersemangat dalam melaksanakan program training sampai usai. Julie san,Ganbarooo!!! ^_^
Demikianlah. Jalinan persahabatan ini, baik antar kelima trainee yang berasal dari Negara dan latar belakang dan budaya yang amat sangat berbeda, tapi tetap bisa menjadi satu keluarga. Hubungan dengan Divisi Internasional juga akan terus dieratkan hingga di masa-masa yang akan datang. Insya Allah.
Kokuryo Cho, Chofu Shi – Tokyo, JAPAN
Jum’at, 26 Rabiul Akhir 1437 H/05 Februari 2016 pukul 07.19 waktu Jepang