Meet Up Language Exchange Osaka*

Meet Up Language Exchange Osaka*
*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, 32nd Trainee of Asian Social Welfare Worker’s Training Program by Japan National Council of Social Welfare (JNCSW/全国社会福祉協議会)
Iseng-iseng mencari informasi mengenai ulasan tempat menarik di Osaka, akhirnya menemukan komunitas saling belajar bahasa. Utamanya memang antara bahasa Jepang dengan bahasa Inggris, namun tidak menutup kemungkinan untuk bahasa-bahasa lainnya.
Informasi tersebut saya dapatkan dari website Meetup.com, dari sana terdapat begitu banyak informasi komunitas (klub) berdasarkan kategori ketertarikan kita. Karena ketertarikan saya adalah menambah jejaring pertemanan terkait penajaman kemampuan bahasa Jepang juga bahasa Inggris, dan tempat terdekat yang bisa saya kunjungi adalah Komunitas “Language Exchange Osaka”. Saya katakan terdekat karena mereka punya program setiap pekan mengadakan Meet up dengan tajuk “Namba Language Exchange”.
Namba Language Exchange diadakan setiap hari Ahad dalam tiga gelombang. Pagi pukul 10.00, siang pukul 12.00 dan sore pukul 15.00. Masing-masing gelombang dibatasi waktu 1 jam pertemuan. Beberapa gelombang ini dimaksudkan agar orang-orang bisa menyesuaikan mana waktu terbaiknya untuk bisa ikut aktif berpartisipasi dalam “Language Exchange” tersebut.
Saya sendiri merasa sangat bersyukur karena menemukan informasi tersebut pada pekan lalu hari Jum’at malam, dan waktu yang sangat tepat sekali, hanya selang dua hari setelah sign up di Meetup.com bisa berkumpul dengan teman-teman komunitas tersebut.
Saya mengikuti meet up gelombang pertama, yaitu pada hari Ahad, 3 Januari 2016 pukul 10.00 JST (Japan Standard Time), bertempat di Namba HIPS Lantai 4. Hadir beberapa peserta dari beberapa negara seperti Jamaika, India, Australia, Indonesia (saya sendiri) dan tentu saja mayoritasnya orang Jepang. Suasana dibuat sedemikian friendly sehingga saya yang baru pertama kali ikut juga langsung bisa menyesuaikan diri.
Seperti telah dijelaskan di dalam keterangan Meet up, tempat tersebut adalah Lifehouse tidak berbayar. Sedangkan Lifehouse sendiri adalah Gereja Internasional yang memberikan layanan gratis untuk masyarakat. Percayalah, karena tempatnya yang berada di dalam gedung HIPS Namba, tidak akan pernah mengira bahwa tempat tersebut setiap pekan dipergunakan sebagai Gereja.
Tempat Meet Up adalah di satu ruangan, berdesain seperti tempat mengajarkan sesuatu, karenanya ada papan black board yang bisa ditulisi kapur berwarna warni. Language Exchange diadakan dari pukul 10.00 sampai dengan 11.00 JST. Semenjak pukul 11.00 memang suasana menjadi sangat bising sekali. Di akhir acara, si empunya kegiatan menjelaskan bahwa setelah ini memang akan dipergunakan untuk kegiatan gereja. Dipersilahkan bagi peserta jika ada waktu untuk ikut kegiatan, karena bisa mendapatkan banyak teman baru, suguhan musik, juga pesan-pesan yang bermanfaat.
Ternyata memang benar, di luar ruangan yang kami pakai, settingan seperti tempat konser mini, tapi juga disediakan banyak tempat duduk. Lampu dibuat remang, dengan pencahayaan mirip tempat disko. Musik dan lagu yang didendangkan juga berirama keras tapi tidak kebablasan (tidak disertai dengan minum alkohol). Saya dan seorang kawan baru dari India (namanya Dharmeen) sudah tahu bahwa acara musik-musik itu adalah untuk menarik perhatian para pemuda sebelum akhirnya disisipkan pesan-pesan tentang kekristusan. Karena masih awal-awal, kami pun menyimak sebentar, ikut mendengarkan musik tersebut. Suasananya sangat kekeluargaan, banyak anak-anak, bahkan bayi beberapa bulan, karena dentuman musik yang keras, harus dipakaikan headphone peredam suara. Setelah satu lagu, mulailah masuk ke musik berbahasa Inggris dan Jepang yang isi liriknya mengarah pada pengagungan Yesus, barulah saya dan Dharmeen pamit pulang.
Insya Allah, hari Ahad (09 Januari 2016) saya akan datang lagi ke acara Namba Language Exchange, dan setelah itu punya rencana untuk pergi mengunjungi Osaka University di Suita. Di sana ada jurusan yang membuka kelas Master Degree dengan jurusan Kesejahteraan Sosial. Barangkali ada banyak informasi yang bisa saya gali untuk mempersiapkan aplikasi lamaran beasiswa LPDP atau Monbukagakusho di tahun depan ^_^
Tengachaya, Osaka Shi – Osaka Prefecture, JAPAN
Sabtu malam, 30 Rabiul Awwal 1437 H/09 Januari 2016 pukul 19.36 waktu Jepang
Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Ahad, 10 Januari 2016 pukul 09.00 waktu Jepang
seruu yaa pengalamannyaa, good luck
Iya, makasih banyak ya 🙂
Kisah menarik ya mas di Jepang, selamat meniti langkah ke negeri sakura.
Salam kenal
Salam kenal juga mas Syamsudin. Terima kasih sudah mampir, membaca-baca kisah, dan meninggalkan komentar di lapak saya 🙂