Jejaring FORKOMKASI di Tahun Perdana*

BAGIAN KETIGA – DINAMIKA ORGANISASI
Jejaring FORKOMKASI di Tahun Perdana*
Setelah terbentuknya FORKOMKASI pada tanggal 30 Maret 2011, tugas yang harus diemban Ketua DF dan Sekretaris adalah membuat rencana kerja FORKOMKASI dan pembentukan kepengurusan untuk men-support berjalannya keorganisasian FORKOMKASI. Akhirnya 3 bulan pasca kongres pada bulan Juni 2011, FORKOMKASI mengadakan rapat kerja yang bertempat di Yogyakarta.
Dari UIN JKT diwakili Sarta Apriadi dan Ainun Najib. Banyak hasil keputusan dalam Raker FORKOMKASI ini, salah satunya saya dipercaya sebagai Ketua Bidang Humas/Public Relation FORKOMKASI untuk periode tahun 2011-2012. Setelah dipercaya sebagai Humas atau PR FORKOMKASI, banyak kegiatan yang dilakukan oleh FORKOMKASI diantaranya seperti rencana audiensi dengan Menteri Sosial RI dan Komisi VIII DPR RI namun gagal untuk ditemui.
Kegiatan selanjutnya FORKOMKASI pada waktu itu adalah audiensi dengan Bapak Mukhtar Pakpahan selaku Ketua Serikat Buruh Seluruh Indonesia. FORKOMKASI pun banyak kegiatan yang diundang langsung oleh IPSPI, IPPSI maupun DNIKS (Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial). Diantaranya pada tanggal 11 Mei 2011 FORKOMKASI mendapatkan undangan yang didelegasikan kepada 2 orang yakni Sarta Apriadi dan Achmad Hilman Musanna. Undangan tersebut adalah dalam rangka menghadiri Rapat Bersama Pilar Pilar Pekerjaan Sosial di Hotel Bintang. Dengan hasil rapat sebagai berikut:
- Hasil ASEAN Social Work Consortium Conference di Manila-Philippine. Indonesia menjadi Negara yang paling berkembang setelah Filipina yang ditandai dengan dengan peraturan perundang-undangan tentang Peksos, adanya sekolah-sekolah Peksos, organisasi profesi Peksos dan para praktisi yang melimpah ruah.
- Pembentukan Konsorsium Pekerjaan Sosial Indonesia. Konsorsium akan beranggotakan organisasi-organisasi pilar Pekerjaan Sosial yang terdiri dari Kementerian Sosial RI, IPSPI, IPPSI, DNIKS, Ikatan Relawan Sosial, Ikatan Penyuluh Sosial, FK-PSM, dan Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia. Keanggotaan ini perlu memperhatikan UU Kesos, menyangkut dua aspek sebagai oganisasi pelaku kesos dan unsur-unsur SDM di bidang kesejahteraan sosial seperti peksos profesional, tenaga kesejahteraan sosial, penyuluh sosial, dan relawan sosial.
- Tindak lanjut mengenai LSPS (Lembaga Sertifikasi Pekerja Sosial) dan BALKS (Badan Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial).
Agenda FORKOMKASI pun berlanjut dengan resminya FORKOMKASI menjadi bagian dari KPSI (Konsorsium Pekerjaan Sosial Indonesia) dan Achmad Hilmad Musanna sebagai Anggota KPSI yang mewakili FORKOMKASI karena posisinya sebagai Ketua Dewan Formatur.
Kegiatan FORKOMKASI yang melibatkan banyak mahasiswa-mahasiswa Kessos diantaranya adalah seminar yang diadakan Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kegiatan buka bersama Pengurus FORKOMKASI Regional Jakarta dan acara gathering lainnya.
Berjalannya FORKOMKASI dengan baik jika komunikasi antar sesama pengurus baik pula, kedekatan emosional itulah yang menjadikan FORKOMKASI bukan lagi sebagai wadah organisasi melainkan sudah menjadi bagian hidup kami.
Dilema yang dihadapi adalah ketika kebijakan FORKOMKASI tidak seiringan dengan BEM/HMJ dari Kampus-kampus yang lain maka FORKOMASI tidak akan berjalan, karena sebenarnya penggerak-penggerak FORKOMKASI adalah himpunan-himpunan mahasiswa itu sendiri yang terwadahi jalinan komunikasinya oleh FORKOMKASI. Kedepannya, semoga organisasi ini bisa berperan lebih baik lagi dan berkontribusi positif bagi mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia.
Manfaat riil organisasi ini adalah bisa memperkuat tali silaturahim sesama mahasiswa Kessos/Peksos di Indonesia. Tidak terlebih dari tim seperjuangan pengurus pertama FORKOMKASI, atas nama pribadi saya berterima kasih kepada teman-teman yang mempertemukan saya dengan wadah organisasi yang bisa memperkenalkan banyak saudara dari ujung Sabang sampai Merauke.
Saya harapkan komunikasi ini tidak putus untuk selamanya. Dan yang terpenting adalah siapapun kalian, bekerja dimanapun kalian, ingatlah wadah organisasi yang mempertemukan kita ini.
*Oleh: Sarta Apriadi
Koordinator Departemen Public Relations FORKOMKASI periode 2011-2012
Alumni Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
—
Kutipan: “Ilmu bagaikan hewan buruan, dan tulisan/pena adalah ibarat tali pengikatnya. Oleh karena itu ikatlah hewan buruanmu dengan tali yang kuat” [Imam Syafi’i]
Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Senin, 16 November 2015 pukul 15.00 waktu Jepang