Berkunjung ke Masjid Ibaraki-Osaka*

00

Berkunjung ke Masjid Ibaraki-Osaka*

*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, 32nd Trainee of Asian Social Welfare Worker’s Training Program by Japan National Council of Social Welfare (JNCSW/全国社会福祉協議会)

Di Kota Osaka hanya terdapat dua buah masjid saja. Masjid Osaka yang terletak di Yodogawa ku dan Masjid Ibaraki yang terletak di Toyokawa, Ibaraki shi. Awal kedatangan saya di Osaka ini sudah mengunjungi Masjid di Yodogawa ku, maka selanjutnya adalah jadwal untuk berkunjung ke Masjid Ibaraki.

Pada hari Sabtu, 11 Oktober 2015 yang lalu, seperti biasa hanya dengan mengandalkan Google Maps dari HP Android, saya pun berangkat dari Tengachaya eki dengan menggunakan chikatetsu (kereta listrik bawah tanah). Yang menarik adalah, dari rute yang tertera di Google Maps, jalurnya saya harus naik Monorail, ada juga sih pilihannya untuk naik bus dari stasiun terdekat, tapi karena saya tidak pernah melihat monorail sebelumnya (wong ndeso he he), jadi saya bersemangat untuk merasakan naik Monorail.

Saya agak kurang paham dengan hitungan bisnis Monorail ini. Di Jepang, transportasi publik begitu banyak pilihan dan beragam. Mulai dari kereta listrik, kereta listrik bawah tanah, bus, chinchin densha (kereta listrik mungil yang relnya berada di tengah jalan raya), juga monorail. Nah, sedangkan monorail ini gerbongnya tidak terlalu panjang seperti densha atau chikatetsu, tapi harus membangun prasarana jalur relnya (yang berbeda dengan rel kereta biasa) sedemikian rupa. Maka, saya pikir Monorail ini tidak dimaksudkan untuk mengurai kemacetan, tapi lebih kepada angkutan wisata saja. Lha wong, kemarin saat saya naik monorail, penumpangnya juga tidak seberapa, sangat jauh berbeda dengan densha dan chikatetsu.

My last stop is in Toyokawa station. From there, I have to walk about 500 meters, of course with the direction from Google Maps he he. And, Alhamdulillah, I arrived at Masjid Ibaraki..!! That Masjid was not too big, just a small masjid and looks like a common house. Masjid Ibaraki was located in the common Japanese people’s resident, thats why it’s looks like a common house too. But, the different things is Ibaraki Masjid have a wide ground, and a big font of Ibaraki Masjid.

At that time, 4.30 pm and I was not lucky. Place for wudhu can be used, but the main Masjid was locked, and no one at there. It’s very unlukcy, I have arrived at Masjid Ibaraki, but can’t to do sholat Ashar. And then, I took so many photos around the masjid, and hopefully can be come again and doing sholat jamaah with the other muslims at there.

Thank you very much for reading my ordinary story. About 6 months stay in Japan, I seldom using my English, at the time I was speaking English with Japanese people, English and Japanese language were mixed in my head, and I was speaking mixed (together) in one time English and Japanese language. That’s a very shy experience for an overseas people like me. From now, maybe I will write many and many story in English. Although, my grammar still very bad hoho.

Tengachaya, Nishinari ku Osaka shi – Osaka Prefecture, JAPAN
Sabtu pagi, 04 Muharram 1437 H/17 Oktober 2015 pukul 07.50 waktu Jepang

01 == 02

03 == 04

05 == 06

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: