Buka Puasa Masakan Turki di Tokyo Jami’*

Buka Puasa Masakan Turki di Tokyo Jami’*
*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, 32nd Trainee of Asian Social Welfare Worker’s Training Program by Japan National Council of Social Welfare (JNCSW/Zenshakyou)
Pada hari Sabtu, 11 Juli 2015 kemarin saya kembali menghadiri buka puasa gratisan di Masjid terbesar di Tokyo, yakni Tokyo Jami’ yang berlokasi sekitar 5 menit jalan kaki dari Stasiun Yoyogi Uehara.
Ada cerita menarik yang bisa sedikit saya bagi pada acara buka bersama kali ini. Selalu bertemu orang baru, saudara baru, dan mendapatkan pengalaman baru.
Kali ini saya mengajak 3 orang teman sesama trainee yang semuanya non Muslim dari Korea Selatan, Filipina, dan Malaysia (Sabah). Alhamdulillah mereka bisa ikut ifthar dan bertemu dengan banyak orang Muslim dari berbagai Negara.
Waktu menunggu takjil, saya ketemu dengan dua orang asal Indonesia, tiga anak dari Mesir dan juga orang Maroko, bercakap-cakap beberapa waktu dapat memperluas wawasan.
Waktu berbaris menuju ruang ifthar, kebetulan di depan saya Nihonjin yang sudah masuk Islam, kami pun berbincang tentang banyak hal, saya pun memberikan kartu nama Zenshakyou no kenshusei. Beliau sangat humble dan sedikit memuji penguasaan percakapan bahasa Jepang saya meski baru tiga bulan belajar.
Hal menarik berikutnya, di sebelah meja makan saya adalah Nihonjin yang non Muslim, kami berbincang, beliau ini sudah kali ketiga, dan ternyata jadi volunteer untuk cuci piring, keren pengabdian sosialnya.
Hal terakhir yang paling berkesan adalah ketika ada Nihonjin lain, yang mungkin karena mendengar pembicaraan saya sebelumnya dalam bahasa Jepang, ikut nimbrung dalam bahasa Jepang. Lalu dikenalkanlah pada akhwat berjilbab pink yang ternyata adalah anaknya. Berbicara lebih jauh, namanya Maryam, nama lengkapnya semua menggunakan bahasa Arab, nama hijrah menuju jalan terang dan penuh kedamaian. Masuk Islam baru beberapa bulan yang lalu karena di kampus belajar tentang Malaysia. Karenanya akhwat Nihonjin tersebut bahasa Melayu-nya sangat lancar, dan bahasa Indonesia sedikit-sedikit juga bisa.
Sebelumnya Maryam sudah mempelajari tentang agama-agama seperti Buddha, Kristen, Shinto dan akhirnya memilih Islam. Masya Allah, semoga diistiqomahkan dalam mencecap hidayah manis ini. Sempat berbincang, dia jatuh cinta ketika membaca Al Qur’an Surat Al Baqarah. Ibunya mengatakan, bahwa Maryam sangat suka mengenakan hijab. Dan tentu saja, sekarang Maryam menjadi terlihat lebih cantik dengan berhijab. Ayo para jomblo ada yang mau jemput untuk memimpin dan menjadi imamnya? He he.
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah.
Kokuryo, Chofu Shi – Tokyo, JAPAN
Rabu malam, 29 Ramadhan 1436 H/15 Juni 2015 pukul 21.25 waktu Jepang
Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Sabtu, 18 Juli 2015 pukul 09.00 waktu Jepang
Comments
5 Responses to “Buka Puasa Masakan Turki di Tokyo Jami’*”Trackbacks
Check out what others are saying...-
[…] Source: Buka Puasa Masakan Turki di Tokyo Jami’* […]
Subhanallah saya jadi ngiler sendiri bacanya. Tahun ini saya keluar SMA dan melamar beasiswa ke dua negara sekaligus, Jepang dan Turki (lucky me, duaduanya ada di tulisan ini setidaknya di sebut). Tapi dua-duanya gagal.
Saya pengin bgt berkelana,minta tipnya bang, kakak, atau bapak apapun panggilannya 😀
ps: Maaf jadi curhat
Hoho.. Tidak perlu khawatir, tidak ada yang namanya gagal, karena di balik itu ada hikmah yang bisa dipetik dan diambil pelajaran. Cerita dari kawan-kawan yang dapat beasiswa, tidak sekali dua kali melamar beasiswa, banyak yang beberapa kali melamar, baru kemudian keterima ajuan beasiswanya.
Atau, bisa juga dengan menahan diri sejenak, insya Allah kalau kita mempersiapkan dengan matang, nanti untuk S2 dan S3 jalan mendapatkan beasiswanya menjadi lebih mudah 🙂
Panggil mas Joe saja.. ^_^
Oke mas Joe. Iya, sekarang saya kuliah di Indonesia dulu. Saya sekarang mahasiswa di STTN BATAN Jogjakarta. Saya banyak kurang berhasil, semoga di kuliahan saya dapat ilham-ilham untuk lanjut ke luar 😀
Sipphh… Terus semangat 🙂