Jumlah Anak di Jepang Semakin Menurun*

Jumlah Anak di Jepang Semakin Menurun*
*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, 32nd Trainee of Asian Social Welfare Worker’s Training Program by Japan National Council of Social Welfare (JNCSW/Zenshakyou)
Semestinya hari ini menjadi hari yang berbahagia, karena pada tanggal 05 Mei pemerintah Jepang memperingati sebagai hari Anak (kodomo no hi/子供の日). Tapi ada sedikit hal yang mengusik ketenangan saya untuk segera membuat catatan ringan terkait isu anak di Jepang.
Pada hari Senin kemarin (04 Mei) sebuah koran terkemuka yang berbahasa Inggris, The Japan Times dalam laman website-nya menurunkan berita “Japan’s Child Population Falls to Record Low 16.17 million”. Berita serupa kemudian diturunkan oleh Japantoday.com pada hari Selasa pagi ini (05 Mei) berjudul “Number of Children in Japan Falls to New Low”.
Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang terkenal dengan kerja kerasnya. Maka tak mengherankan bahwa suami dan isteri kebanyakan keduanya sama-sama bekerja untuk menghasilkan uang. Mengenai kecintaan orang Jepang pada pekerjaan memang benar saya rasakan. Namun, ada sisi negatif yang timbul atas gaya hidup ini. Yakni biaya hidup yang tinggi, yang kemudian mengharuskan suami-isteri bekerja di luar yang mengakibatkan sedikit waktu untuk sekedar berkumpul bersama keluarga.
Tidak hanya itu, faktor lain juga karena para muda-mudi di Jepang lebih senang menunda waktu pernikahan. Mereka pada umumnya baru akan memikirkan tentang pernikahan dan memiliki anak setelah lewat usia 30 tahun. Bahkan, beberapa orang lebih senang tidak menikah dan terus bekerja padahal usia sudah sampai kepala empat. Ini adalah fenomena nyata di negeri Jepang.
Bukan tanpa tanggung jawab, pemerintah Jepang melakukan segala cara untuk mendorong dan memberikan kesadaran kepada masyarakatnya agar mau menikah dan melahirkan serta mengurus anak.
Setiap negara tentu memiliki cara pandang dan masalahnya tersendiri terhadap persoalan populasi. Kalau di Indonesia terjadi over populasi dan menjadi masalah sosial tersendiri, di Jepang yang terjadi adalah sebaliknya. Banyak orang telat menikah, dan sedikit memiliki anak sehingga menjadi masalah sosial juga di negaranya.
Berikut ini kutipan berita dari The Japan Times:
The number of children in Japan under 15 years old has fallen to a record low of 16.17 million, stretching the downtrend to a 34th consecutive year, according to government estimates released Monday. The figure, current as of April 1, is down 160,000 from the year before and the lowest since officials began compiling comparable data in 1950, showing that Japan’s birthrate is nowhere near bottoming out.
By gender, 8.28 million were boys and 7.88 million were girls, the Internal Affairs and Communications Ministry said. Children under 15 accounted for 12.7 percent of the overall population, down 0.1 percentage point and falling for the 41st consecutive year.
The ratio was the lowest among major countries with populations of at least 40 million, and compared with 19.3 percent in the United States, 17.6 percent in Britain, 16.5 percent in China, 14.3 percent in South Korea and 13.1 percent in Germany. By age, those 12 to 14 made up the largest group at 3.47 million, followed by those from 9 to 11 at 3.25 million, 6 to 8 at 3.21 million, 3 to 5 at 3.15 million and 2 and younger at 3.09 million. The figures show that the population decreases as the age goes down.
Among the 47 prefectures, only Tokyo logged a year-on-year increase in children under 15 as of last October 1. Okinawa had the highest ratio at 17.5 percent, with Shiga coming in second at 14.6 percent and Saga third with 14.2 percent. The lowest child ratio logged was 10.8 percent in Akita, followed by 11.3 percent in Tokyo and 11.5 percent in Hokkaido.
Meski demikian, saya ingin terus turut menyemangati warga masyarakat Jepang. Dengan diperingatinya hari Anak ini, bisa mendorong kesadaran mereka untuk menikah dan memiliki anak, serta membina rumah tangga yang bahagia selamanya.
Selamat Hari Anak untuk Warga Masyarakat Jepang.. ^_^
Salam cinta dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Kokuryo, Chofu Shi – Tokyo, JAPAN
Senin pagi, 16 Rajab 1436 H/05 Mei 2015 pukul 08.00 waktu Jepang
Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Senin , 05 Mei 2015 pukul 17.00 waktu Jepang
Media di Indonesia juga memberitakannya hari ini:
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/15/05/06/nnwiom-jumlah-anakanak-di-jepang-berkurang-160-ribu-dalam-setahun
Terima kasih link berbahasa Indonesia nya ya Pak Iwan 🙂
Postingan yang bagus
Desain blog anda juga bagus, bagaimana menurut anda dengan blog saya