ISIS dan Islamophobia di Jepang*

Seorang Muslim dari Orang Jepang Asli. Sumber ilustrasi gambar dari sini.
ISIS dan Islamophobia di Jepang*
*Oleh Muhammad Joe Sekigawa, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Pada mulanya, saya melihat optimisme dari kabar teman-teman yang telah terlebih dahulu melanjutkan studi ataupun bekerja di Jepang. Namun, seakan-akan semuanya itu hilang ketika organisasi yang mendeklarasikan dirinya sebagai Khilafah bernama ISIS (yang sekarang tinggal IS, tapi untuk kelaziman yang dikenal orang kebanyakan kita sebut ISIS saja) membunuhi orang-orang yang memeranginya maupun orang yang tidak memeranginya. Perilaku “gila” yang selanjutnya membuat kisruh adalah dengan dibunuhnya dua orang Jepang yang videonya tersebar dimana-mana.
Entahlah apa yang dipikirkan ISIS (saya kurang mendalami secara detil bentuk kekejaman yang dilakukan mereka) sehingga orang yang seharusnya dilindungi meskipun ia kafir (bukan seorang muslim), malah dibunuhi dan pada akhirnya mengundang kemarahan banyak pihak. Sebenarnya tidak terlalu aneh, karena menurut kabar yang saya terima, ISIS ini ternyata juga merupakan bentukan AS dan Zionis Yahudi. Wallahu a’lam.
Akibatnya adalah apa yang saat ini terjadi pada masyarakat muslim di Jepang. Mereka yang awalnya dapat hidup berdampingan dengan penduduk Jepang, serta dengan leluasa menyebarkan ajaran Islam melalui ilmu pengetahuan dan kasih sayang, menjadi rusak gara-gara ISIS menampilkan kebengisannya dengan membantai dua orang warga negara Jepang tersebut.
Kita ketahui bersama bahwa Jepang adalah negara yang tidak terlalu menganggap penting tentang agama. Dan oleh sebab itulah, sangat sedikit sekali dari penduduk Jepang yang mengetahui hakikat Islam secara utuh dan orisinil. Mereka hanya tahu dari media-media mainstream yang mengemukakan Islam dari sudut pandang keburukannya (yang dilakukan oleh oknum), dan sangat sedikit sekali menyentuh hakikat Islam sesungguhnya.
Reaksi dilakukan oleh beberapa orang Jepang dengan mengirimkan surat ancaman-ancaman terhadap beberapa masjid di Jepang, dan ini cukup mengkhawatirkan. Meski, dalam berita yang saya dapatkan tersebut, ada juga orang-orang yang memberikan dukungan dan semangat bahwa hubungan mereka tidak akan putus begitu saja dengan ulah beberapa oknum tertentu.

Perdana Menteri Jepang. Sumber Ilustrasi Gambar dari sini.
Tentu itu adalah sebuah kabar baik. Namun yang menjadi tantangan berikutnya adalah mengenai antipatinya sebagian besar masyarakat Jepang terhadap penggunaan simbol-simbol agama pada fasilitas publik. Kalau sambil melarang wanita berjilbab seperti yang terjadi di beberapa negara Eropa sih tidak seekstrim itu. Namun, bagaimana jika kita adalah orang yang diundangan untuk mendapatkan beasiswa training atau pun melanjutkan kuliah, namun pada saat jam training atau kuliah tersebut kita tidak diperkenankan beribadah?
Dilema. Itulah satu kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan hati saya saat ini. Tapi, karena tekad sudah kuat membulat, saya pun tidak patah semangat. Beberapa kawan blogger yang kuliah/kerja di Jepang sana sudah mulai saya kontak. Terutama terkait pelaksanaan ibadah, dan menurut beliau-beliau yang insya Allah sholeh itu, selalu ada celah untuk kita melaksanakan ibadah wajib kepada Allah. Yakini saja firman dari-Nya bahwa ketika kita mendekat kepada Allah sejengkal saja, maka Dia akan mendekat kepada kita lebih dekat lagi. Insya Allah.. ^_^
Demikianlah sedikit curhatan awal dari saya. Segalanya tidak akan terbukti sebelum saya benar-benar telah berada di sana dan merasakan dengan mata kepala sendiri bagaimana sesunguhnya sikap orang Jepang terhadap umat muslim. Berharap, atas kecerdasan dan kegigihan mereka dalam bekerja, menjadi pembuka diri untuk bersikap lemah lembut terhadap kaum muslimin serta bisa hidup berdampingan dan saling menghormati dan tolong-menolong tanpa memandang Suku, Ras, Kewarganegaraan dan juga Agama. Aamiin.. 🙂
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Kubang Sari-Sekeloa, Bandung – Jawa Barat
Ahad malam, 11 Jumadil Awal 1436 H/01 Maret 2015 pukul 22.02wib
Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Senin, 02 Maret 2015 pukul 07.00wib
Comments
One Response to “ISIS dan Islamophobia di Jepang*”Trackbacks
Check out what others are saying...[…] Source: ISIS dan Islamophobia di Jepang* […]