Pacaran di Taman Rumput Alun-Alun Bandung*

Pacaran di Taman Rumput Alun-Alun Bandung*
*Oleh Muhammad Joe Sekigawa, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Masa kepemimpinan Kang Ridwan Kamil (RK) sebagai walikota Bandung memang begitu fenomenal di mata rakyatnya. Latar belakang Kang RK yang merupakan desain tata kota menjadikannya mendapatkan tumpuan harapan besar dari masyarakat untuk mampu menjadikan Kota Bandung nyaman untuk ditempati. Maka, direnovasi lah beberapa taman kota yang selama ini kurang optimal pemanfaatan juga perawatannya.
Yang tak kalah fenomenal adalah renovasi Taman Alun-Alun Bandung yang berada di hadapan Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat. Alun-alun Bandung disulap oleh Kang RK menjadi taman berumput sintetis (bahan karet) yang terlihat sangat bersih, sejuk dan dapat dipergunakan untuk berkumpul-kumpul bersama keluarga. Kabar inilah yang membuat saya dan isteri juga tertarik ingin datang langsung di tempat ini. Dan akhirnya pada hari Ahad, 18 Januari 2015 yang lalu saya bersama isteri berkesempatan untuk datang ke Taman Rumput Sintetis Alun-Alun Bandung.
Masa pernikahan yang belum genap setahun ini kami manfaatkan untuk pacaran. Betul, pacaran hanya layak dilakukan oleh orang yang telah menikah. Kalau kalian pacaran sebelum menikah, artinya kalian ga gaul bingits dech he he. Sebagai pemuda-pemudi muslim kita diperintahkan untuk menundukkan pandangan serta menjaga kemaluan. Lalu ketika kita pacaran, apakah mampu menundukkan pandangan? Adanya malah ingin berlama-lama memandang, ingin pegang tangan, rangkulan dan seterusnya. Ini bukan stigma, tapi berkaca berdasarkan pengalaman dan pengamatan empiris dari ratusan hingga ribuan teman sedari SMP yang telah melakoni apa yang disebut dengan pacaran sebelum pernikahan ^_^
Sebenarnya, banyak juga pasangan muda-mudi yang sepertinya belum menikah tapi juga ikut berpacaran di sini. Positifnya, mereka tidak akan berani bertingkah lebih dari sekedar pegang tangan dan berangkulan. Bisa jadi dalam pandangan sebagian orang, pegangan tangan dan rangkulan adalah hal yang biasa, padahal ini adalah jalan awal untuk melakukan hal maksiat berikutnya. Seperti cium tangan, cium kening hingga cium bibir. Inilah indahnya Islam, membuat langkah preventif agar tidak terjerumus pada kubangan dosa dan perilaku amoral.
Karena taman yang letaknya tepat di depan pintu masuk Masjid Raya Bandung, juga memiliki kelebihan karena orang-orang akan ramai berbondong-bondong untuk sholat berjama’ah di masjid. Belum lagi, adanya fasilitas naik lift ke atas menara masjid besar ini sehingga dapat memandang kota Bandung hampir secara keseluruhan dari ketinggian 80-an meter.
Kelebihan berikutnya, harusnya orang-orang muslim yang menikmati taman ini, diberlakukan aturan “area wajib menutup aurat” untuk menghormati keberadaan Masjid Agung sebagai simbol tempat ibadah umat muslim. Aturan semacam ini juga telah lama diterapkan di dalam lingkungan pondok pesantren dimanapun ia berada.
Mengamati betapa ramainya taman rumput sintetis ini, saya menjadi sadar bahwa di tengah hiruk pikuk perkotaan, masyarakat masih membutuhkan tempat-tempat untuk rehat mengistirahatkan segala kepenatan, bersama keluarga.
Masih belum pernah ke Bandung? Jangan lewatkan untuk menyambangi taman yang satu ini ya ^^
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Kubang Sari-Sekeloa, Bandung – Jawa Barat
Jum’at pagi, 17 Rabiul Akhir 1436 H/06 Februari 2015 pukul 07.55wib
Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Sabtu, 07 Februari 2015 pukul 07.00wib
wahh keren.,
jadi pengen mbolang ke bandung
Assalamualikum Wr. Wb.
mas saya adik kelas di STKS, Alhamdulillah saya bisa kuliah dan tahu stks dari dari blog ini,
saya juga saat ini sedang punya rencana untuk lebih mempublikasikan stks sehinggan banyak yang mengenal mas. Terima Kasih atas info-infonya mas
Wa’alaykumsalam wr.wb
Selamat databg Dik Bimo, akhirnya menjadi keluarga besar STKS Bandung juga ya 🙂
Siipphh, harus itu, karena kampus kita jg profesi Pekerja Sosial msh sedikit yg tahu dan paham, mk tugas kita, sebanyak2nya orang untuk turut memperkenalkannya..
Semangat 🙂