Sepertiga Tahun Sakinah Bersamamu*

02 Keluarga Bdg-Bancar

Sepertiga Tahun Sakinah Bersamamu*

*Oleh Muhammad Joe Sekigawa, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman

Waktu bergulir dengan begitu cepatnya. Serasa baru pekan kemarin saya melangsungkan akad nikah dengan Iis Syarifah Latif binti Dida Hidayat. Dan sekarang ternyata genap sepertiga tahun usia penikahan kami. 30 Mei – 30 September 2014..

Mungkin saya bisa dikatakan sebagai suami yang “kurang baik”. Kala itu, lepas sepekan pernikahan kami, saya pun kembali terbang ke Kalimantan Timur, tepatnya di Hutan Kembang Janggut Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim. Saya harus kembali bekerja di tengah rimba, sedangkan sang isteri masih harus menunaikan amanahnya di Rumah Zakat Bandung hingga akhir Ramadhan 1435 Hijriah tersebut..

Hampir dua bulan lamanya saya meninggalkan sang isteri, akhirnya pulang H-1 Lebaran Idul Fitri 1435 Hijriah. Kebersamaan pun berlangsung selama kurang lebih 10 hari di Bandung-Bancar, dan tiga hari di Kota Tenggarong. Ya, awal Agustus tersebut saya mulai membawa isteri untuk pergi merantau ke tanah Kalimantan Timur. Kebersamaan kami di Tenggarong hanya tiga hari saja, yang kemudian saya harus kembali menunaikan tugas di tengah hutan selama 30 hari lamanya. Demikianlah seterusnya, hingga akhirnya tak terasa empat bulan kami telah menyandang status suami-isteri.. 🙂

Karena kami tidak pernah saling kenal sebelumnya, oleh karena itu, masa empat bulan yang sebagian besar waktunya terpisah oleh ruang dan waktu tersebut menjadi masa-masa indah dan penuh dengan hal baru. Kami sedari awal memang telah memutuskan untuk tidak pacaran, alasannya karena memang agama Islam sama sekali tidak mengajarkan tentang pacaran, karena pacaran membuka peluang besar untuk menuju kepada zina. Allah pun berpesan di dalam Al Qur’an, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (Q.S Al Isra’: 32)..

Di tengah masa pacaran yang begitu menggebu tersebut, alhamdulillah Allah tengah menitipkan amanahnya kepada isteri saya, yakni sudah dua bulan kandungan sampai dengan narasi ini ditulis. Dengan kehadiran amanah baru tersebut, saya harus ekstra hati-hati karena sang isteri begitu mudah “sensi”, dan saya memaklumi kondisi tersebut. Kandungan isteri tersebut merupakan suatu kebahagiaan yang tidak terkira, karena berarti fungsi reproduksi kami baik-baik saja, dan tentu saja karena kehadiran seorang anak juga dapat menjadi pintu ke surga bagi kedua orang tuanya.. 🙂

Rasa cinta diantara kami berdua, setiap harinya terus bertambah, seiring dengan semakin intensnya komunikasi dan partisipasi. Perasaan melankoli itu juga tak selalu dinomorsatukan karena kami juga menyadari bahwa pertemuan di jalan dakwah ini, harus dihiasai dengan kontribusi dakwah yang tidak main-main. Dakwah kami bukanlah waktu sisa, namun ia merupakan satu kewajiban yang tidak kalah pentingnya dengan mencari nafkah untuk keluarga. Dikotomi aktivitas dakwah dan mencari maisyah (nafkah) tidak berlaku dalam kehidupan keluarga kecil kami, insya Allah.. ^^

Merayakan kebahagiaan sepertiga tahun dengan berbalas sms saja, tapi itu tak mengurangi makna kedekatan emosional yang tengah kami bangun bersama. Berikut ini bocoran sms-an saya dan isteri ketika saling bertanya tentang pesan, kesan dan harapan yang tersimpan di dada.. 🙂

Pengirim Iis Syarifah Latif : Abi itu, mandiri banget, suka nekat kalau ambil keputusan, kadang terlalu cuek apalagi kalau sudah ketemu internet, bisa ngilang dan kayaknya lupa kalau ada Neng di sebelah.. 😛 . Entah karena pengaruh “dede” entah karena memang kangen jadi kalau Abi lagi liburan itu bawaannya pengen dimanja dan dikasih perhatian gitu.. 😀 . Kadang terlalu menggampangkan sesuatu yang mungkin terasa sulit buat Neng, suka kesel sendiri jadinya.. 😦 . Tapi di balik itu semua Neng bersyukur punya suami yang penyayang seperti Mas. Semangatnya tinggi untuk dakwah dan berbuat baik. Semangat untuk menuntut ilmu dan menulis, peduli sama keluarga. Mas jadi motivasi tersendiri buat Neng, walau kadang suka kesel. Tapi entahlah, mungkin rasa sayang Neng lebih besar jadi rasa kesel itu selalu terhapus. Ngangenin pokoknya mah.. he he

Saya pun membalasnya dengan sms seperti ini. Pengirim Joko Setiawan: Hmm.. Awalnya mas kira Neng adalah akwah KAMMI yang militan, gemar diskusi-debat dan sebagainya he he. Kekaguman dan kebahagiaan mas membuncah ketika tahu bahwa Neng pernah hafal 5 juz Al Qur’an, makanya mas begitu bersemangat mendengarkan muraja’ah nya Neng saat mas pulang, tapi Neng nya malah malu, padahal aktivitas itu sangat membahagiakan mas. Kecerdasan akademis dan kapabilitas pemahaman Tarbiyah Neng juga mumpuni, namun seringkali rendah diri sehingga memperkecil potensi kontribusi, ini yang akan mas dorong supaya Neng lebih percaya diri.. 🙂 . Mas juga senang kalau Neng “ngalem”/manja ke mas, tapi juga harus ada sisi-sisi “mandiri” mas yang kudu bisa diserap sama Neng. Karena perbedaan background (pengasuhan masa remaja mas dibentuk sebagai risk taker, sedangkan Neng sebagai safely mover/follower), maka komunikasi dan diskusi menjadi sangat penting. Tidak perlu saling menunggu kalau ada kesalahpahaman, tapi kita kudu proaktif untuk memperbaiki keadaan 🙂 . Sebagai penutup, mas ingin Neng menjadi BIDADARI SURGAKU.. 🙂

Demikianlah secuplik keromantisan yang dapat kami bangun, meski berjauhan raga he he. Kami berdua juga tengah menyusun mimpi-mimpi yang menjadi ajuan perjuangan hidup ke depan. Melanjutkan kuliah Master Degree di Jepang masih menjadi mimpi utama, dan harapan saya nantinya juga dapat mengajak isteri dan juga jagoan kecil kami untuk turut bersama-sama merasakan kehidupan di tanah rantau, yang tidak hanya berbeda pulau semata, tapi juga berbeda wilayah negara. Insya Allah.. 🙂

Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah

Camp PT SRL Pulau Pinang-Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara – Kalimantan Timur
Selasa, 05 Dzulhijjah 1435 H/30 September 2014 pukul 17.59wita

Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Rabu, 15 Oktober 2014 pukul 08.00wita

Comments
6 Responses to “Sepertiga Tahun Sakinah Bersamamu*”
  1. sabila says:

    sweet banget.. neng ama akangnya, smsnya berat-berat gitu… semoga tetep sakinah dan barakah terus ya.

  2. Sekar says:

    Pak, maaf salah fokus. Itu kimononya beli langsung di jepang ya buat gaun resepsi? Saking japan addict ya pak 😀 jadi terinspirasi.

    Thanks for shared

  3. So sweet banget ini 🙂
    Barakallahu lakuma. aamiin.

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: