Istighosah bersama Syaikh Ali Jabir al Hafidz di Kecamatan Kembang Janggut*
Istighosah bersama Syaikh Ali Jabir al Hafidz di Kecamatan Kembang Janggut*
*Oleh Joko Setiawan**, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Animo praktik keagamaan di Kabupaten Kutai Kartanegara memang luar biasa. Saya benar-benar buta sejarah karena tidak menyadari bahwa ternyata Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dulunya adalah sebuah kerajaan Islam yang besar dan memiliki kekuasaan cukup luas di wilayah Kalimantan Timur..
Malam hari kemarin, menjadi bukti atas kerinduan umat muslim mendapatkan siraman rohani dari seorang ulama besar. Dan hari itu, Ahad malam, 23 Februari 2014 bertempat di Arena Utama MTQ ke-36 tingkat Kabupaten yang diselenggarakan di Kecamatan Kembang Janggut. Tahun 2014 ini, lomba MTQ tingkat kabupaten memang dilaksanakan di Kecamatan Kembang Janggut. Dan dengan didatangkannya Syaikh Ali Jabir al Hafidz untuk mengisi Tausiyah dan Istighosah Kubro bersama ribuan warga Kembang Janggut dan sekitarnya, juga para kafilah dari 17 kecamatan lain yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara..
Para karyawan PT. Silva Rimba Lestari pun merasakan gejolak yang serupa, yakni merindukan adanya siraman rohani dari seorang ulama besar. Apalagi Syaikh Ali Jabir memang seorang asli dari Madinah, dan keluarga beliau pun sebagian besar masih ada di Madinah al Munawarah, namun beliau sendiri memang telah beberapa tahun tinggal di Indonesia. Dan nama beliau juga tidak asing di telinga warga masyarakat muslim di Indonesia, sebab beliau telah terbiasa muncul di layar televisi salah satu stasiun TV swasta kita..
Maka, malam itu kami menurunkan sampai empat mobil untuk mengangkut karyawan guna mengikuti tausiyah dan istigosah ini. Selain itu, kami juga memang rindu untuk berinteraksi dengan ribuan orang, karena telah terbiasa menjalani kehidupan pekerjaan di tengah hutan. Paling tidak, malam itu menjadi ajang untuk melepas kerinduan dalam suasana masyarakat muslim seperti di kampung halaman..
Syaikh Ali Jabir berbicara banyak mengenai keutamaan al Qur’an, baik yang mempelajarinya, maupun yang mengamalkannya. “Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari). Itulah petikan hadist di awal-awal nasihat dari beliau yang baru kemudian dilanjutkan pada cerita-cerita berikutnya. Cerita-cerita itu misalnya tentang orang-orang yang mati dengan sangat mulia sebab Al Qur’an, juga ketinggian derajat orang-orang yang menghafal Al Qur’an..
Kemudian yang menarik adalah ketika beliau menanyakan orang yang berusia paling tua yang hadir dalam majlis beliau tersebut. Dan didapatkanlah seorang nenek-nenek berusia 87 tahun dan 84 tahun. Langsung secara spontan beliau menyatakan kepada jama’ah bahwa kedua nenek tersebut akan berangkat haji bersama beliau pada tahun 2014 ini. Syaikh Ali Jabir berpesan kepada Pak Zulkipli selaku Camat Kembang Janggut untuk mengurus segala sesuatunya. Semoga dimudahkan oleh Allah atas rencana mulia beliau tersebut..
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Kembang Janggut-Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Senin sore, 24 Rabiul Akhir 1435 H/24 Februari 2014 pukul 16.45 wita
Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Rabu, 26 Maret 2014 pukul 08.00wita