Bidadari Itu Berjaket KAMMI*

Bidadari Itu Berjaket KAMMI*

*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman

Kira-kira sebulan yang lalu, mulai ramai diposting di akun jejaring sosial Facebook, bahwa bidadari itu tak mesti bermata jeli dengan segala kesempurnaannya, karena ia di dunia, bisa jadi ia adalah seorang akhwat berjaket KAMMI. Guyonan ini menjadi ramai diperbincangkan oleh kader KAMMI sendiri, meski tak bertahan lama juga, karena banyak agenda yang lebih penting dan mendesak yang telah menguras pikiran dan tenaga kader KAMMI untuk ikut andil menyelesaikannya, atau paling tidak ya dengan memberikan pernyataan sikap. Sedangkan guyonan ini hanyalah kami anggap sebagai ice breaking semata he he..

Tapi di sisi lain, jauh dari hingar bingar perbincangan yang meluas. Beberapa kader KAMMI memang telah menggenapkan separuh agamanya dengan kader KAMMI juga. Tidak mesti mereka telah saling mengenal sebelumnya, karena pada kenyataannya banyak juga yang tidak saling kenal, atau hanya sebatas tahu wajah, namun tak pernah sampai berinteraksi dalam satu agenda kegiatan..

Fenomena menikahnya antar kader KAMMI tersebut, mau tidak mau juga menjadi pemikiran tersendiri bagi kader-kader KAMMI lainnya yang masih lajang. Ada sebagian yang memang sama sekali enggan menjadikan akhwat kader KAMMI sebagai isterinya, namun ada pula yang mendambakan akhwat kader KAMMI sebagai isteri di masa depan karena banyaknya kesamaan pandangan dan pemikiran terkait pergerakan dakwah harakiah..

Menurut saya pribadi, akhwat kader KAMMI memang begitu memikat hati. Namun, bukan berarti sedari awal saya telah “mengincar” akhwat KAMMI untuk dijadikan isteri, sama sekali tak ada pemikiran yang demikian. Dalam benak saya, kalau pun ketika berproses dipertemukan dengan akhwat LDK alhamdulillah, karena saya akan banyak membantu memahamkannya terkait pergerakan mahasiswa Islam dan politik praktis, serta peranan strategis lain yang dapat diemban. Tapi ketika dipertemukan dengan akhwat KAMMI, ya alhamdulillah juga, karena akan menjadi teman hidup sekaligus teman sharing terkait persoalan-persoalan strategis di daerah maupun tingkat nasional..

Hanya saja, pendapat pribadi saya yaitu mengamini dari guyonan di atas, yang bisa jadi bahwa bidadari itu adalah akhwat luar biasa yang seringkali kita temui tanpa kita sadari, bahwa akhwat berjaket KAMMI itulah bidadari dunia yang dengan segenap pengorbanannya mencurahkan tenaga dan pikiran untuk wajihah dakwah bernamakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia..

Hm.. Entahlah, terkadang ada rasa rendah diri untuk mendapatkan bidadari dunia berjaket KAMMI untuk dijadikan isteri. Masalahnya, saya sendiri hanyalah kader KAMMI dengan tingkatan paling dasar, yakni sampai pada saat tulisan ini dibuat, masih berstatus AB#1. Padahal idealnya, setelah lulus kuliah, sudah berstatus AB#3..

Untuk menyegarkan ingatan terkait jenjang kaderisasi di KAMMI, yaitu tiga jenjang: 1)AB#1, syaksiyah Islamiyah, kader berkarakter Islami; kemudian 2)AB#2, syaksiyah da’iyah muharikah, kader berkarakter da’i penggerak; dan terakhir 3)AB#3, syaksiyah qiyadiyah siyasiyah, kader penggagas strategis guna kelangsugan masa depan KAMMI itu sendiri..

Tentu saja, menjodohkan kader AB#3 atau AB#2 dengan kader AB#1 adalah suatu ketimpangan yang jauh. Namun, ya memang begitulah adanya. Saya menjadi kader KAMMI di tahun-tahun terakhir menjalani masa kuliah di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung. Sedangkan, ketika kesempatan untuk mengikuti Daurah Marhalah #2 KAMMI, saya malah tengah praktikum di Tangerang, atau pada kesempatan yang lain, malah berada di Bojonegoro untuk mengambil data penelitian Karya Ilmiah Akhir (KIA). Begitulah, sampai dengan hari ini, saya masihlah kader KAMMI berstatus AB#1..

Namun dengan mengucap basmalah, tekad itupun membaja. Proses terus belajar tidak pernah berhenti, boleh jadi secara struktural saya memang tidak sampai pada jenjang AB#2 atau AB#3, namun secara pemikiran, tidak boleh ketinggalan, karena jalan menuju pendewasaan kader dakwah itu terbuka lebar..

Senyum lebar pun kukembangkan dari raut muka luguku. Dan, subhanallah. Bidadari dunia itu adalah kader akhwat berjaket KAMMI. Dan insya Allah, salah satu dari mereka adalah pendamping hidup dunia dan akhiratku.. ^^

Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah

Kembang Janggut Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur
Rabu malam, 06 Rabiul Awal 1435 H/08 Januari 2014 pukul 20.00 wita

Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Senin, 24 Rabiul Akhir 1435 H/24 Februari 2014 pukul 08.00wita

—–

Keterangan: Artikel ini termasuk rangkaian narasi dalam Buku “Kado Cinta 4 Isteri Sholihah” yang akan dihadiahkan sebagai mahar kepada Sang Calon Isteri Tercinta di Masa Depan. Akan diterbitkan di Blog Bocahbancar setiap Hari Senin dan Kamis, mulai terbit pertama kalinya sejak hari Senin, 10 Jumadil Akhir 1435 Hijriah/10 Februari 2014.

Comments
13 Responses to “Bidadari Itu Berjaket KAMMI*”
  1. mulia says:

    pastinya banyak yang berharap bertemu dengan jodoh yang se fiqroh
    #jayaselaluKAMMI

  2. kickasspenguin says:

    kadang-kadang bidadari itu berkerudung zoya mas…

  3. Umi Qona'ah says:

    kok jadi lucu ya bacanya, tapi pas tau maksud (baca di ending) waah, kereen, mantapp!! untung judul bukunya bukan ini” Di jalan Dakwah KAMMI Aku menikah”.
    hehe..

  4. aku jadi pingin nulis cerita yang sama. muslimah itu warrior princess. harga dirinya kuat. auratnya terlindungi. bahasanya santun. pikirannya cemerlang. tapi dia juga kuat berjuang untuk islam. dialah bidadari dunia. calon ratu surga

  5. lazione budy says:

    Kammi bisa juga jadi ajang mencari jodoh.
    😀

    teman saya mengalaminya.

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: