Pendakian Pertama di Bukit Biru Tenggarong-Kukar*

Pendakian Pertama di Bukit Biru Tenggarong-Kukar*
*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Rencana ingin naik gunung bersama ikhwah telah saya sampaikan beberapa bulan yang lalu. Naik gunung ini sebenarnya adalah sebuah keinginan pribadi saya yang juga pernah saya sampaikan kepada sahabat dekat di kampus STKS Bandung pada saat masa-masa mahasiswa tingkat akhir di sana. Tapi, sampai hari ini, keinginan tersebut belum dapat terwujud nyata..
Tekad berikutnya yang saya sampaikan kepada para sahabat se-almamater itu adalah suatu saat nanti, harus mengagendakan satu waktu untuk naik gunung, tidak hanya sendiri, tapi wajib membawa isteri tercinta. Maklum, impiannya memang di-setting dalam waktu yang lumayan jauh dari sekarang, yakni ketika kami semua telah berkeluarga..
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Agenda naik gunung yang saya sampaikan kepada ikhwah di Kota Raja (Tenggarong) ini telah terlaksana di sore hari kemarin (Rabu sore, 05 Februari 2014)..
Kalau kita membayangkan adanya pegunungan seperti tampak pegunungan di Jawa, Sumatera atau Sulawesi, memang tidak akan pernah didapatkan. Ya, karena Pulau Kalimantan memang bukanlah dalam rentang ring of fire, sebagaimana lewatan jalur gunung berapi di Indonesia. Meski demikian, bukan berarti di Kalimantan tidak memiliki kontur pegunungan. Di sini masih banyak berupa bukit-bukit dan juga pegunungan tidak terlalu tinggi, maksimal sekitar 2500-an meter yang terletak di Kabupaten Berau. Sedangkan untuk pegunungan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang saya tempati ini, pegunungan tertingginya hanya tak lebih dari 1500-an meter saja..
Pendakian pertama saya ini menjadi kenangan manis tersendiri atas pengalaman menikmati masa liburan di Kota Tenggarong, karena hari Kamis pagi (06/02) saya akan kembali lagi ke lokasi kerja yang terdapat di Kecamatan Kembang Janggut, sekitar 4 jam dengan menggunakan transportasi mobil rental dan juga Perahu Ces..
Pendakian dilaksanakan pada sore hari, ditemani dengan Akh Yunus, Akh Ikhsan dan juga Akh Mukhlis. Mereka adalah aktivis salah satu partai dakwah dan juga Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Universitas Kutai Kartanegara (UNIKARTA)..
Bukit Biru adalah pegunungan rendah yang lokasinya terdekat dengan kota Tenggarong, tepatnya berada di Kelurahan Bukit Biru Kecamatan Tenggarong, Kukar. Perjalanan kami mulai dari pukul 17.15wita, dan sampai di lokasi tepat pukul 17.30wita. Sesampainya di lokasi, kami berempat pun langsung naik menuju puncak Bukit Biru. Tapi di tengah perjalanan, Akh Mukhlis tidak kuat naik lagi dan nafasnya kelihatan tersengal-sengal. Maklum saja, Akh Mukhlis ini memiliki body yang lebih “besar” daripada saya dan Akh Yunus yang bertubuh ramping dan mungil he he he. Karena tidak tega meninggalkan Akh Mukhlis sendirian, Akh Ikhsan pun menemaninya untuk istirahat. Sedangkan saya dan Akh Yunus, melanjutkan hingga sampai ke puncak Bukit..
Syukur dan bahagia rasanya, pada akhirnya dapat mendaki Bukit Biru setinggi 656 meter (berdasarkan BPS Kabupaten Kukar) tanpa alat pengaman apapun ini. Bulan depan, insya Allah akan kami agendakan untuk mendaki Bukit Biru kembali bersama dengan group “melingkar” yang isinya memang para pemuda penuh semangat semua..
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Kamis dini hari, 06 Rabiul Akhir 1435 H/06 Februari 2014 pukul 00.50 wita
@Rumah Inspirasi Anis Matta, Kota Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Kamis pagi, 06 Februari 2014 pukul 08.00wita
G A L L E R I E S O F A C T I V I T I E S
saya suka dengan alam, smg saja saya bs menikmati alam borneo yg satu ini
hmmm…lebih rendah dr gunung api purba Nglenggeran Gunung kidul.. Tp tetp indah sekali.
Wah, saya malah belum pernah yang ke Gunung Kidul itu he he.
Ayo, silahkan datang ke Bukit Biru Kutai Kartanegara ini 🙂
apakah bener bukit biru ditutup . soalnya beberapa hari lg saya ingin kesana . mohon infonya
Mohon maaf.. Saya sudah cukup lama tidak ke sana. Jadi belum tahu update info terbarunya..
Tetap semangat melalukan pendakian ya mas.. 🙂
Mas mhn infonya,skrg lokasi pendakian nya sdh ditutup ya gara-gara kemaren kebakaran hutan.. Soalnya rencana waktu dekat ini mau kesana mas. Thx mas
Wah, update terbarunya saya belum dapat.. Belum naik ke Bukit Biru lagi..
Ya allah aku udah keseringan naik puncak bukit biru..hehehe
Soalnya rmh saya d loa kulu…
Cuma butuh wwktu 10 menit ke lokasi menuju nya aja hehehe
Tapi kemaren sempat kebakaran itu puncak nya,jdi skrg di tutup gak boleh d kunjungi lgi.
Oh Mba Tika orang Loa Kulu? Masih sekolah SMA kah?
Ya kapan2 mungkin bisa naik ke Bukit Biru lagi, berada di ketinggian bisa menghilangkan kepenatan 🙂
apabila ada wktu sy mau ikut, kebetulan domisili di samarinda, hub aja via email, lumayan untuk melepas kejenuhan, udah kangen suasana gunung juga =)
oia klo boleh tau jalur2 jalannya gmn? misal klo dari penyebrangan feri/dari museum mulawarman arah nya kmn? sapa tau ada wktu ksana trims
Jalan menuju arah Kota Bangun, sampai di pertigaan (lurus ke atas terus setelah melewati SMA 2 dan juga Panti Sosial Dinsos Kab Tuban), tanya saja sama orang jalan menuju Bukit Biru, semua orang di situ tahu, sudah tidak terlalu jauh kok..
Siipphh mas Abie 😉
whaa keren sekali. Ternyata di kalimantan meskipun tidak terdapat gunung berapi ada juga tempat pendakian. Kapan-kapan nyusul ah kesana
Iya Pak Mandor… Ini hanya bukit, dan tidak terlalu tinggi, masih ada beberapa gunung yang tingginya mencapai 2000 meter.. Sempatkan main ke Kalimantan ya.. ^_^
Subhanallah, pemandangannya indah sekali.
Semoga saya kelak bisa menjejakan kaki di sana juga 😀
Btw berapa lama untuk sampai di titik tertingginya mas…?
Aamiinn.. Semoga mas.. Gak lama kok, hanya 45 menit saja, kan Bukitnya tidak tinggi he he..