Pemimpin Kebanggaan Dunia Islam*

Pemimpin Kebanggaan Dunia Islam*
*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Banyak kalangan menyesalkan akan ketiadaan pemimpin umat Islam yang disegani oleh dunia pada zaman modern seperti sekarang ini. Islam sejak awal kemunculannya lebih dari 1400 tahun yang lalu memang telah mengajarkan kepada manusia akan keeratan kaitan antara agama dengan kehidupan. Ajaran Islam yang bersumber dari Allah, Tuhan semesta alam beserta seluruh isinya, merupakan ajaran yang menyeluruh, tidak parsial, dan mencakup segala macam hal yang berhubungan dengan aktivitas kehidupan manusia..
Lihatlah Bangsa Indonesia, suatu negara yang penduduk umat Islamnya terbesar di seluruh dunia ini, dipimpin oleh seorang presiden yang isterinya tidak mengenakan jilbab. Mungkin presiden dan juga isteri beliau beranggapan bahwa mengenakan kerudung/jilbab bagi muslimah yang telah baligh adalah sebuah pilihan, bukan kewajiban, dan dengan demikian, bisa kita katakan bahwa orang nomor satu di RI ini telah terjangkiti virus SEPILIS alias Sekulerisme (memisahkan negara dengan pemerintahan/politik), Pluralisme Agama (paham menyamakan semua agama benar), dan Liberalisme (paham kebebasan yang kebablasan)..
Tapi jangan khawatir Kawan, Harapan Itu Masih Ada.. ^^
Setelah Khilafah Ustmani diruntuhkan oleh para sekuleris pada tahun 1924 silam, memang benar bahwa umat Islam semakin terpuruk, meski sebenarnya memang karena kekhilafahan Islam kala itu tengah turun pada kondisi paling bawah dan paling menyakitkan. Begitulah adanya, sunnatullah, kepemimpinan itu dipergilirkan oleh-Nya..
Dan seperti yang saya katakan di awal, umat Islam memiliki harapan untuk kembali bangkit di bawah kepemimpinan seorang Muslim sejati. Mereka adalah tiga serangkai, pemimpin besar yang memahami konsekuensi syahadatain, dan betapa pentingnya mendirikan daulah Islam untuk kemudian mendeklarasikan Khilafah Islamiyah seperti yang dijanjikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam..
Siapakah mereka? Erdogan dari Turki, Mursi dari Mesir, dan Ismail Haniya dari Palestina..
Erdogan, kita tahu di bawah kepemimpinannya, Negara Turki yang semula sangat sekuler setelah runtuhnya Khilafah Ustmani, lambat laun tapi pasti, beranjak kepada pemahaman Islam yang lurus. Militer sebagai kekuatan terbesar yang paling berpengaruh di negara tersebut, mulai diisi oleh orang-orang sholeh. Turki juga menjadi negara digdaya yang memiliki bargaining position dengan negara-negara Eropa, bahkan Yahudi Israel sekalipun, tak bisa menekan Turki untuk membela kepentingannya. Erdogan juga begitu keras terhadap Syi’ah di Suriah yang telah membantai ratusan ribu kaum muslimin sunni di negara tersebut. Dan dengan kedigdayaan negaranya, Turki juga mampu menampung ratusan ribu penduduk sunni Suriah yang didzalimi oleh pemimpinnya yang beraliran Syi’ah Rafidhah..
Muhammad Mursi, Presiden Mesir yang telah dikudeta pada pertengahan tahun 2013 lalu oleh Militer sekuler di negara tersebut. Presiden Mursi merupakan satu-satunya Presiden di seluruh dunia yang juga seorang hafidz Qur’an. Ya, beliau merupakan seorang presiden yang menghafal 30 juz Al Qur’an. Dalam berbagai kebijakannya, Presiden Mursi berusaha untuk mengembalikan Islam pada tempatnya, tak lagi dijadikan pilihan, tapi merupakan kewajiban mematuhi seluruh aturannya sehingga izzah Islam akan nampak kembali ke pusaran kehidupan global. Tak beda dengan Erdogan di Turki, Mesir tepat beberapa hari sebelum dikudeta, menjadi tuan rumah bagi Konferensi Ulama Sedunia yang menggelar pertemuan guna membahas prahara di Suriah, dan dalam kesempatan tersebut, Presiden Mursi merestui fatwa Ulama Sedunia untuk memberikan fatwa Jihad fi sabilillah melawan Syi’ah yang membantai muslim sunni di Suriah. Gejolak di Mesir memang masih ada, namun saya pribadi meyakini, bahwa Presiden Mursi akan memimpin Mesir kembali, aamiin..
Terakhir, Ismail Haniya. Kita tahu bahwa Palestina setiap detiknya tak pernah tenang, karena Yahudi terus menerus setiap waktu merongrong wilayah Palestina, dan bersikeras untuk menduduki masjid Al Aqsa, serta melarang kaum muslimin sholat di sana. Perlawanan di sana sangatlah tidak berimbang. Yahudi Israel dengan persenjataan lengkap dan dukungan dari Amerika-nya, sedangkan rakyat Palestina hanya menggunakan senjata seadanya. Tak hanya mujahidin yang bernaung di HAMAS yang menjadi korban pembunuhan tentara Yahudi, tapi wanita dan anak-anak juga tak luput dari serangan mereka. Namun, apa respon dunia? Semua diam, tak punya izzah, apalagi kekuatan untuk melawan Yahudi. Namun, di bawah kepemimpinan Ismail Haniya, Palestina memiliki kekuatan baru dengan dukungan Presiden Mursi dari Mesir dan Erdogan dari Turki. Ketiganya memiliki pemahaman yang sama, bahwa Yahudi Israel tidak boleh merebut Al Aqsa dari kaum muslimin, dan segala perang yang dimotori oleh Yahudi Israel adalah sebuah kejahatan kemanusiaan yang luar biasa yang tidak boleh lagi diteruskan keberadaannya..
Inilah tiga serangkai pemimpin dari kalangan umat Islam yang luar biasa. Mereka dengan segala kelebihan dan kekuatan yang dimilikinya, akan kembali membawa ketinggian kemuliaan kaum muslimin. Akan membebaskan segala penindasan kaum Yahudi dan Barat, serta membawa kemenangan gemilang bagi umat Islam. Lalu, akankah Indonesia segera merapat dengan memiliki pemimpin sekaliber Turki, Palestina dan Mesir? Pilihan ada di tangan Anda pada PEMILU tahun 2014 nanti. Apakah mempercayakan kepemimpinan di tangan partai Islam yang telah jelas visi dan misinya untuk umat, atau malah menyerahkannya kepada kaum sekuler pembenci Islam. Pikirkanlah..
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Kembang Janggut-Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Sabtu malam, 20 Muharram 1435 H/23 November 2013 pukul 20.44 wita
Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Jum’at, 20 Desember 2013 pukul 08.00wita