Story 029 Aku dan Kemensos RI
Aku dan Kemensos RI
Salah satu episode kehidupanku yang tak bisa ditinggalkan adalah berkaitan dengan Kementerian Sosial RI. Semula, tak mengira dan sama sekali tak memimpikan bakal menjadi begitu dekat dengan salah satu Kementerian yang terletak di Jalan Salemba Raya Jakarta Pusat ini.
Sebenarnya, bukan suatu yang luar biasa ketika mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosal (STKS) Bandung begitu banyak mengenal para pegawai di Kementerian Sosial karena secara struktural, memang STKS Bandung lah satu-satunya perguruan tinggi yang langsung berada di bawah asuhan Kementerian Sosial RI. Maka, bisa dikatakan bahwa dari rahim STKS Bandung lah para tokoh intelektual dan pengambil kebijakan Kementerian Sosial dicetak. Dan otomatis, orang-orang Kementerian Sosial seringkali berkunjung ke STKS Bandung, dalam rangka mengisi seminar, berbagi inspirasi, reuni dan lain sebagainya.
Saat berkunjung ke Kemensos RI menemui Tenaga Ahli Menteri Sosial
Aku di STKS Bandung hanyalah mahasiswa biasa, dan tidak mengenal siapa-siapa. Dari organisasilah yang kemudian membawaku sering berkunjung ke Kantor Kementerian Sosial RI sejak mulai pada semester II. Intensitas dengan Kementerian Sosial menjadi semakin kerab kulakukan setelah Dr. Puji Pujiono menyertakanku dalam upaya membangun kembali IPSPI (Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia) yang kala itu tengah mati suri selama beberapa tahun lamanya. Aku pun, dengan bekal keaktifan di dunia maya diminta untuk membangun jaringan dengan mahasiswa jurusan Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial di seluruh Indonesia. Rencananya kala itu, mahasiswa akan mulai diikutsertakan dalam penyusunan dan pengambilan kebijakan IPSPI dengan menyandangkan gelar associate member di keanggotaan IPSPI.
Hubungan harmonis berikutnya ditunjang dengan beberapa kegiatan yang mengharuskanku menginjakkan kaki di Kantor Kemensos Jakarta Pusat untuk mengikuti rapat-rapat kerja panitia. Selain meminta dana untuk kegiatan Kongres ISPI Jawa Barat pada akhir tahun 2009, juga pada saat meminta dana untuk kegiatan Kongres Mahasiswa Kessos se Jawa Barat pada pertengahan tahun 2010. Selain itu, aku juga beberapa kali bertandang ke Kemensos untuk menyambangi kakak tingkat yang telah diangkat menjadi PNS di lingkungan Kementerian Sosial Pusat.
Rapat Persiapan International Consortium on Social Welfare mewakili FORKOMKASI
Bahkan, hubungan itu semakin erat lagi ketika jalinan pertemanan dengan mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial di Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung. Saat itu beliau menjadi staf di sekretariat Tenaga Ahli Menteri Sosial RI sejak tahun 2011. Oleh karenanya aku sering diundang untuk mampir ke ruangan kantornya, dan menjalin hubungan baik dengan Tenaga Ahli Menteri Sosial RI seperti Pak Sapto Waluyo, M.Sc.
Hubungan baik tetaplah menjadi hubungan baik, namun perasaan atau keinginan untuk menyatu ke sana (menjadi PNS di lingkungan Kemensos RI) belumlah menjadi pilihan dalam hidupku. Ya, aku lebih menyenangi aktivitas di dunia swasta dan juga berencana akan membangun sebuah wirausaha, menjadi karyawan sekaligus bos bagi usaha milik pribadi. Insya Allah.
Tak banyak memang yang dapat kuceritakan tentang diriku dan juga Kemensos RI, namun paling tidak sedikit ulasan ini dapat memberikan secuplik kisah bahwa diriku pernah memiliki ikatan hati, dan akan selalu memiliki ikatan hati dengan Kementerian Sosial sejak dahulu pertama kali mengenalnya, sekarang hingga sampai di masa yang akan datang. Love and Proud to be a Social Worker.. ^^
*Kembang Janggut, 17 Muharram 1435 H/21 November 2013
**Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur
Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Kamis, 19 Desember 2013 pukul 08.00 wita.
NB: Artikel ini adalah edisi series dari The Story of Muhammad Joe Sekigawa. Diterbitkan secara berkala pada setiap hari Senin dan Kamis, sejak tanggal 29 Juli 2013. Jika tak ada halang merintang, akan disusun menjadi sebuah buku bagi koleksi pribadi ^_^
bocahbancar.wordpress.com 