PKS Sebagai Rumah Kedua*

PKS Sebagai Rumah Kedua*
*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Membicarakan tentang PKS tidaklah pernah usai. Meski telah ditulis oleh ribuan orang mengenai salah satu partai dakwah di kancar perpolitikan bangsa Indonesia ini, tetap saja ia menyimpan satu cerita yang berbeda. Nah, salah satunya ya cerita dari saya ini he he he..
Oh iya, sebelumnya, mari saya perkenalkan dengan salah satu wajihah dakwah yang sudah terlanjur terkenal ini, namanya Partai Keadilan Sejahtera alias PKS, yang sebelumnya ketika tahun 1998 waktu pertama kali didirikan bernama Partai Keadilan. Ya, partai ini memang begitu fenomenal, karena semenjak kemunculannya terus menerus bersinar dan lambat laun menjadi sebuah partai yang besar. Dan insya Allah dalam waktu dekat akan memimpin Indonesia dengan ilmu, iman dan ukhuwah. Allahu Akbar!!
Tulisan ini adalah sebuah pengalaman yang sangat subjektif, jadi tidak perlu didebat atau membandingkan dengan pengalaman Anda pribadi yang mungkin saja punya pengalaman “tidak menyenangkan” bersama partai ini. Ya, tidak dipungkiri, karena begitu luasnya cakupan dakwah PKS, maka memunculkan begitu banyak tanggapan yang beragam, ada yang terus menerus berada bersamanya, ada pula yang berjatuhan dan memutuskan untuk tidak mau tahu tentang politik..
Bagi para pengamat dan analis, sudah tidak begitu kaget melihat perkembangan PKS yang begitu pesat. Hal ini dikarenakan PKS memang berdiri bukan atas dasar kepentingan saat itu saja, yakni untuk mengikuti euforia Reformasi, melainkan sebagai konsekuensi mihwar dakwah yang telah dimulai sejak tahun 70 atau 80-an..
Berbicara PKS tidak terlepas dari Tarbiyah. Tarbiyah bukanlah nama sebuah organisasi, namun menjadi ciri khas dari gerakan dakwah para kader PKS, yaitu yang artinya pendidikan, mendidik, mengurus, mengelola dan lain sebagainya. Dan karena saking khasnya, Tarbiyah dengan “T” besar disepakati sebagai penanda jamaah, dan “ikhwah” sebagai sebutan bagi para kader dakwah yang tergabung ke dalam Jamaah Tarbiyah. Hal ini memang terkesan eksklusif, dan memang untuk kepentingan jamaah kami begitu ekslusif, namun dalam konteks dakwah dan berinteraksi dengan lingkungan, PKS sangat cair, dan bahkan bisa dikatakan bahwa PKS sebagai satu-satunya partai dakwah yang mampu melebur ke berbagai elemen masyarakat..
Saya sendiri, semenjak pertama kali berkenalan dengan jamaah Tarbiyah, dan sampai sekarang, merasa begitu nyaman. Memang benar, saya juga menemui beberapa sahabat yang katanya “kecewa” dengan jamaah, kemudian memutuskan untuk tidak aktif lagi, meskipun halaqah/liqo’ tetap terjaga. Sel-sel penunjang terus membesarkan dakwah PKS adalah dengan adanya halaqah setiap pekan sekali yang bisa kami sebut dengan liqo’. Dan saya tumbuh serta besar di Tarbiyah, juga melalui liqo’ pekanan ini..
Bagi saya, liqo’ adalah suatu hal yang selalu ditunggu, dirindu, dan dinantikan waktunya. Meski, seringkali merasa malu karena paling sedikit menyetorkan hafalan, paling malu ketika diminta memberikan tausiyah, dan beberapa kekurangan-kekurangan lainnya, namun saya selalu merasa berbaterai full pasca pulang dari liqo’. Bagi saya, PKS adalah rumah kedua yang mampu memberikan kedamaian hati setelah keluarga biologis. Karena di PKS, makna ukhuwah (persaudaraan dalam Islam) mampu diwujudkan dalam tataran praktek kehidupan, tidak sekedar pemanis bibir dan konseptual belaka..
Sejak pertama kali berkenalan dengannya di Bandung, kemudian di Jakarta, di Bojonegoro, dan hingga di Kabupaten Kutai Kartanegara, dimana saya sekarang tinggal dan berkarya, PKS selalu menjadi rumah kedua. Rumah kedua untuk mencharger iman dan ukhuwah, serta bersama-sama dengannya untuk mewujudkan visi menjadikan Indonesia sebagai sepenggal firdaus di muka bumi. Insya Allah..
NB: Artikel ini juga dikirimkan untuk dimuat di website PKSPiyungan.
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Kembang Janggut-Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Kamis malam, 18 Muharram 1435 H/21 November 2013 pukul 21.06 wita
Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Rabu, 18 Desember 2013 pukul 08.00wita