LDK Dago 367*

LDK Dago 367*
*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Sudah lima tahun berlalu sejak pertama kali mengenalnya. Sebuah organisasi yang memang telah saya minati sejak awal berada di kampus Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung..
Berkumpul dengan orang-orang sholeh, menjadi kebahagiaan tersendiri atas segala kepenatan waktu kuliah, organisasi dan juga kerja paruh waktu (part time). .
Meskipun, pada akhirnya saya sama sekali tidak pernah menjadi kader “matang” dari organisasi ini. Organisasi yang berisikan para mahasiswa dan mahasiswi pemakmur masjid itu bernama LDK KMM (Lembaga Dakwah Kampus Keluarga Mahasiswa Muslim) STKS Bandung..
Tak banyak memang yang bisa saya kontribusikan bagai KMM ini, kecuali hanya sebagai panitia pelengkap di beberapa kegiatan yang memang membutuhkan banyak tenaga. Ta’aruf, Mentoring, dan Pelatihan ADK (Aktivis Dakwah Kampus) adalah beberapa kegiatan yang saya ikut serta di dalamnya..
Minimnya persinggungan dengan KMM tentu selalu ada alasan di belakangnya. Apakah itu karena pekerjaan part time yang tidak bisa ditinggal, pemahaman keagamaan yang masih “abal-abal” sehingga memperkecil peran serta yang mengorbankan waktu dan tenaga yang ekstra, hingga pada perbedaan pandangan yang pada akhirnya menyebabkan suasana tidak nyaman. Ya, semuanya itu memang terjadi dan terlalui selama masa-masa berada di STKS Bandung, Dago 367..
LDK Dago 367..
Dari dulu sampai sekarang, orang-orang yang turut aktif menjadi pengurusnya selalu saja bisa dihitung dengan jari. Dari 1000 lebih mahasiswa di STKS Bandung, pengurus yang aktif di LDK ini tak pernah sampai 50 orang. Kalau pun pada awalnya cukup banyak yang antusias, kemudian satu per satu menggugurkan diri, memilih mundur dari medan dakwah bersama LDK KMM ini. Pertanyaannya, mengapa sangat sedikit? Tentu menyimpan beragam jawaban, dan seharusnya diurai bersama-sama dari semua pihak yang peduli terhadap LDK ini..
LDK Dago 367..
LDK KMM STKS Bandung merupakan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang diakui secara resmi oleh lembaga STKS Bandung. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh KMM selalu saja mendapat restu dan dukungan dari pihak kampus. Bahkan, setiap tahunnya dianggarkan dana yang lumayan besar untuk membuat LDK KMM Fair, sebuah terobosan program guna mendekatkan diri mahasiswa STKS Bandung terhadap organisasi ke-Islam-an..
LDK Dago 367..
LDK KMM STKS Bandung sempat dicap oleh beberapa kalangan mahasiswa sebagai UKM yang eksklusif. Para aktivisnya adalah orang-orang yang tertutup dan memilih menjauhkan diri dari lingkungan. Ketika masjid sebagai basis organisasi ini yang paling digemari, maka tempat lain sama sekali tidak menjadi pilihan dalam menyampaikan risalah dakwah. Selain itu, anggota LDK ini juga dianggap sebagai mahasiswa yang apatis terhadap persoalan perpolitikan kampus..
LDK Dago 367..
KMM STKS Bandung, bagaimana riwayatmu kini? Saya hanya bisa memandang dari jauh, dan serasa semakin jauh saja darimu. Adakah kau berkenan untuk mendengarkan opiniku, meski mungkin akan terkesan tidak mengenakkan atau bahkan ahistoris akibat minimnya keikutsertaanku selama ini bersamamu..
LDK Dago 367..
Pertama-tama, haruslah disadari bahwa LDK KMM merupakan satu-satunya wadah/organisasi resmi yang menopang tanggung jawab dakwah kepada civitas akademika STKS Bandung. Maka, seharusnya organisasi ini memiliki cara pandang yang lebih luas. Menyadari mengenai arti sesungguhnya dari masyarakat dakwahnya. Begitu banyak mad’u (objek dakwah) yang ada, karena mengingat begitu sekuler dan liberalnya pola hidup yang dialami oleh mahasiswa STKS Bandung..
LDK Dago 367..
Para kader di dalamnya, juga patut untuk menyadari, bahwa selain dakwah bil lisan (mengajak dengan omongan), juga masih menyimpan cara efektif satunya, dakwah bil amal (mengajak dengan contoh/teladan). Bukankah Allah juga telah memperingatkan kita, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan” (Q.S Ash Shaff: 3). Maka, jangan sampai kader dakwah hanya bisa melisankan aturan Allah tersebut, namun juga harus bisa meneladankan sehingga objek dakwah tersebut tahu dan mengerti dari apa yang dimaksudkan..
LDK Dago 367..
Berdakwah dengan amal perbuatan/teladan juga tidak serta merta merasa cukup hanya dengan memperbaiki diri sendiri, kemudian apatis terhadap persoalan di sekitar, sembari berharap bahwa objek-objek dakwah tersebut akan mendatanginya karena terkagum-kagum oleh akhlak mahmudahnya. Tapi bagaimana bisa mereka terkagum, sedangkan tempatnya hanya berdiam diri di masjid semata, menjadi idola di masjid saja, tapi tidak pernah dikenal di UKM, Organisasi Mahasiswa Daerah, BEM, DPM dan semacamnya..
LDK Dago 367..
Kader-kader LDK harusnya menjadi kader-kader yang berperan aktif di organisasi-organisasi intra maupun ekstra kampus, menjadi pemain utamanya, dan menyebarkan akhlak Islami dengan menjadi contoh dari para anggota-anggotanya. Dengan demikian, mahasiswa tidak akan merasa asing dengannya, dan bahkan mengidolakannya. Dan bagaimana ketika orang awam mengidolakan seseorang, maka akan melihat background aktivitas kesehariannya. “Oh, ternyata kader LDK KMM, pantes saja pintar dan berakhlak mulia”, demikianlah celoteh yang akan terdengar dari mahasiswa ammah nantinya..
LDK Dago 367. Saatnya menjadi inspirasi dan teladan bagi mahasiswa STKS Bandung. Dan apakah kamu saat ini sebagai pegiat dakwah di LDK KMM STKS Bandung? Selamat bekerja. Lillah, Billah, Fillah..
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Selesai ditulis pada hari Rabu, 09 Oktober 2013 pukul 12.04 wita di Gedung Dakwah IKADI (Ikatan Da’i Seluruh Indonesia) Kota Tenggarong-Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Selasa, 22 Oktober 2013 pukul 08.00 wita.