Beda Harakah Tak Perlu Merenggangkan Ukhuwwah*
Beda Harakah Tak Perlu Merenggangkan Ukhuwwah*
*Oleh Joko Setiawan, A Social Worker, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Kampus yang terletak di kota besar, tak pernah sepi dengan tarik menarik kepentingan..
Mulai dari kepentingan yang sifatnya mengajak kepada kebaikan, sampai pada merusak akhlak dan moral..
Kata siapa Islam turun tidak dengan membawa satu kepentingan tertentu? Bukankah kita ingat bahwa Allah sendiri yang mengemukakan dalam surat cinta-Nya, “Wamaa kholaktul Jinna wal Insaa illaa liya’buduuni/ Dan tidaklah Aku ciptakan golongan jin dan manusia, kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Q.S 51:56)
Tapi tak perlu lah risau dan gelisah, karena Al Haq akan selalu menang di atas al bathil..
Al Haq itu Al Islam, sedangkan Al Islam tentu akan menyeru kepada kebenaran dan kebaikan..
Tapi bagaimana jika yang menyeru kepada Al Islam dari berbagai golongan, berbagai kelompok, yang berbeda fiqih jalan perjuangan tanpa beda pada pokok dasarnya..? Di sini ada juga tarik menarik kepentingan, meski kejayaan Islam tetap menjadi tujuan perjuangan..
Kembali kepada pembahasan kampus yang dipenuhi tarik menarik kepentingan. Ada satu kisah di kota Paris van Java, satu kampus perjuangan yang telah melahirkan beberapa generasi pejuang dakwah di masa depan..
Ceritanya, ada LDK (Lembaga Dakwah Kampus) yang menjadi lahan rebutan penguat gagasan dan kepentingan, namun sekali lagi, kepentingan yang dibawa tidaklah melenceng dari menjadikan Islam sebagai jalan kehidupan (the way of life)..
Yang awalnya akrab, yang awalnya karib, yang awalnya sohib, kemudian tiba-tiba ada yang berubah, ada yang resah, ada yang gundah, hingga apa-apa yang terlihat selalu saja salah..
Ahh, merindukan hal itu, cinta merekah dalam ukhuwwah beda harakah…
Mau Tarbiyah ataukah Pejuang Khilafah, adakah yang salah arah? Kami menghargai perbedaan dalam berjuang, pun demikian seharusnya seluruh manusia yang merasa berbeda jalan juang, marilah bermuhasabah..
Ukhuwwah Islamiyyah patutnya menjadi laku utama, di atas sekat-sekat harakah sebagai dinding pemisah..
Untuk mengakhiri tulisan ini, izinkan menyenandungkan jalan juang kami:
Allah Ghayatuna. . . Allahlah tujuan kami
Ar Rasul Qudwatuna. . . Rasulullah teladan kami
Al Qur’an Dusturuna. . . Al Qur’an pedoman hidup kami
Al Jihaadu Sabiluna. . .Jihad adalah jalan juang kami
Al Mautu fi Sabilillah, Asma Amanina. . . Mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami
Marilah kemari, kembali kita rajut ukhuwwah sejati, di atas ego pribadi, kepentingan sukuisme dan nasionalisme sempit. Dan semoga Allah ridho atas segala daya dan upaya yang terlalui..
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah
Kembang Janggut-Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Senin malam, 05 Agustus 2013 pukul 23.51wita
Reblogged this on KAMMI STKS BANDUNG and commented:
Beda Harakah Tak Perlu Merenggangkan Ukhuwwah by Muhammad Joe Sekigawa
Betul, mau tarbiyah atau mau jadi pejuang khilafah jangan berpecah belah.
Allah Ghayatuna. . . Allahlah tujuan kami
Ar Rasul Qudwatuna. . . Rasulullah teladan kami
Al Qur’an Dusturuna. . . Al Qur’an pedoman hidup kami
Al Jihaadu Sabiluna. . .Jihad adalah jalan juang kami
Al Mautu fi Sabilillah, Asma Amanina. . . Mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami
Dulu waktu saya masih bersama tim Nasyid, sering ngebawain nasyid dari Suara Persaudaraan ini lho 🙂
Betul Pak Iwan… 🙂
Wahhh, ternyata dulu anggota Nasyid ya, pasti suaranya merdu ^^