Syukur tak Sebatas Ucapan*

Syukur tak Sebatas Ucapan*

*Oleh Muhammad Joe Sekigawa, seorang Pembelajar Sepanjang Zaman

Bismillahirrohmaanirrohiim,,

Pernahkah dalam doamu kau menyebutkan rasa syukur atas karunia yang telah diberikan hari ini? Pernahkah kau menyadari bahwa apa yang telah dilakukan hari ini adalah suatu hal yang lebih baik dari hari kemarin? Pernahkah kau menyangka bahwa hari ini merupakan kelanjutan cerita dari kemarin dan masa depan akan ditentukan oleh kita hari ini? Ya benar, masa lalu, hari ini, dan masa depan adalah tiga hal yang saling berkaitan erat adanya. Bagaimana kita hari ini tak luput dari bagaimana kita kemarin, dan bagaimana kita ke depan tidak luput dari bagaimana kita hari ini. Dan sesuatu yang berkaitan tidaklah patut dipisahkan dari kuatnya ikatan.

Menyadari akan pentingnya hubungan antara masa lalu, sekarang, dan masa depan, maka akan melahirkan pemahaman yang sama terkait waktu yang telah diberikan kepada kita. Manusia hidup di bumi diberikan waktu yang sama, yakni 24 jam sehari, tak kurang dan tak lebih, meskipun di beberapa bagian belahan bumi yang lain ada perbedaan, toh itu hanyalah perbedaan antara lamanya waktu siang dan malam saja. Namun anehnya, tak semua manusia memanfaatkan waktu 24 jam tersebut secara maksimal. Ada yang lebih banyak menggunakan waktunya untuk tidur layaknya bayi yang masih dalam buaian. Ada yang menghabiskan waktunya hanya untuk bermain kemudian jika sudah capek, langsung tidur. Bahkan, ada yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berboat dosa dan lalai dari perintah ibadah kepada Tuhannya. Namun, di tengah-tengah hiruk pikuk keseharian manusia tersebut, masih ada pula orang-orang yang senantiasa memanfaatkan waktunya untuk menjadi baik dan menyebarkan kebaikan. Tentu saja baik yang berdasarkan standar Allah azza wa jalla, Tuhan Seluruh Alam Semester beserta isinya.

Setiap hari, setiap waktu, setiap detik hirupan nafas yang kita hembuskan tidaklah patut kita sia-siakan. Karena di setiap harinya, merupakan hari yang spesial untuk kita pergunakan dalam menimbun amal-amal sholih yang nantinya dapat menjadi hujjah di hadapan Rabb kita atas amalan kita di dunia.

Mari mengucap syukur, membuktikannya dalam bentuk aktivitas keseharian, dan berdoa semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung di akhirat kelak. Aaammiinn..

Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwwah

#Kompilasi Tangerang (Februari 2012, unfinished article) dan Kembang Janggut-Kutai Kartanegara, Rabu siang, 26 Juni 2013#

Dipublikasikan otomatis secara terjadwal oleh WordPress pada hari Kamis, 25 Juli 2013 pukul 08.00wita.

Comments
4 Responses to “Syukur tak Sebatas Ucapan*”
  1. kayka says:

    artikel yg bagus sekali. jd mengingatkan dalam berdoa tdk hanya memohon tp juga mengucapkan syukur.

    salam
    /kayka

  2. @endahya says:

    “Ada yang lebih banyak menggunakan waktunya untuk tidur layaknya bayi yang masih dalam buaian.” <— ini saya 😦 rupanya sy blm memaksimalkan waktu sy dg baik…

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: