Silaturahim Penuntut Ilmu
Bismillah..
Siang itu, datanglah tamu dari Cakra, ia pemuda yang dahulunya pernah menimba bangku sekolah SMA di Kecamatan Kota Bangun ini, dan saat ini tengah mengabdi sebagai pengajar (guru) SD di Cakra (satu wilayah pemukiman karyawan PT. Rea Kaltim), sebut saja Mas H. Dari perbincangan dengannya, saya ketahui bahwa ia sedang berencana untuk silaturahim ke Pondok Pesantren Hidayatullah di Tenggarong. Ketika ia menyatakan tidak ada teman untuk ke sana, saya pun menawarkan diri untuk menemaninya. Hitung-hitung menambah kenalan dan keluarga baru lagi, itu yang saya pikirkan.
Hari Kamis (13/06) pun, saya izin dengan Ustadz di Ponpes Darul Ihsan untuk menemani Mas H ke Tenggarong. Perjalanan pun dimulai. Tujuan awal adalah mencari DPD Hidayatullah Tenggarong. Di sini akan silaturahim menemui Ustadz Hendi. Tak ketemu di kantor, kami pun melanjutkan ke lokasi Ponpes Hidayatullah di Dusun Marangan Desa Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Beberapa menit menjelang sholat Dzuhur, kami telah sampai di Ponpes Hidayatullah, tapi tak juga bertemu dengan Ustadz Hendi karena ternyata beliau tengah keluar. Dan kami pun kemudian berencana menyampangi kawannya Mas H di Tenggarong, sore harinya baru kembali ke Ponpes ini.
Tanpa saya dapat bayangkan sebelumnya, ternyata kawan dari Mas H ini tinggalnya di Kantor DPD PKS Tenggarong. Lha kok ya tepat sekali ya, di sini saya dipertemukan dengan saudara se-harokah yang tentu saja dapat menambah semangat dalam konsistensi di Jamaah Tarbiyah ini. Alhamdulillah, maka nikmat Tuhan yang mana lagikah yang dapat saya dustakan? Tidak ada. InsyaAllah pada liburan bulan depan, saya akan meluangkan empat hari untuk menginap di DPD dan mengenal lebih dekat akan sepak terjang Partai Dakwah ini di Kabupaten yang APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)-nya tertinggi di Indonesia (kurang lebih sebesar 7,6 Trilyun).
Ada hal menarik yang saya dapatkan dengan perjalanan bersama Mas H ini. Selain bertamu langsung di kantor DPD PKS Kabupaten Kutai Kartanegara yang sangat sederhana itu, juga mengenai Ormas Islam Hidayatullah yang mulai banyak saya kenal sepak terjangnya. Dan masuk kepada hal spesifik sebagai budaya baik di ormas ini, yaitu agenda nikah massal aktivis dakwah.
Ya, nikah massal ini bukanlah nikah massal yang biasa, namun begitu luar biasa karena di dalamnya adalah mereka para pemuda dan pemudi yang mampu menjaga dirinya dengan tidak pacaran sebelum menikah. Dan titik penekanan selanjutnya, pernikahan ini merupakan pernikahan di jalan dakwah yang konsekuensinya kedua mempelai dengan rela hati dan penuh semangat menggelora untuk melanjutkan estafet dakwah sebagai jalan hidup. Seperti baru saya ketahui (karena sebelumnya sangat terbatas pengetahuan saya mengenai aktivitas dakwah Kader Hidayatullah) bahwa kader-kader dakwah dari Hidayatullah adalah dikirim ke desa-desa dalam waktu 2-5 tahun untuk memperkenalkan Islam yang lurus kepada masyarakat setempat. Subhanallah..
Hal luar biasa selanjutnya adalah mengenai kekaguman saya atas perlakukan Ustadz Hendi terhadap tamunya (saya dan Mas H), benar-benar disambut hangat dan penuh keramahtamahan, begitu memuliakan tamu, akhlak seperti inilah yang pastinya dirindukan oleh banyak kalangan. Di akhir silaturahim di rumah beliau, kami pun dioleh-olehi Majalah Hidayatullah sampai lebih dari 20 buah, edisi sejak tahun 2008 hingga 2012 kemarin. Alhamdulillah.. ^_^
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwah
Muhammad Joe Sekigawa, A Social Worker, An Activist, A Community Developer, A Great Dreamer, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Alumni Bandung College of Social Welfare, Department of Social Rehabilitation ‘08
Selesai ditulis pada hari Ahad malam, 16 Juni 2013 pukul 21.16wita @ Kamar No.2 Mess “Enggang” Karyawan PT. Silva Rimba Lestari District Kembang Janggut Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.