Miss Prepared from Fresh Graduate Social Work Student

Bismillah ArabicKembali saya membuka-buka lembaran file lama yang telah jenuh memenuhi laptop ASUS X44C ini. Ya, sejak 24 November 2011 yang lalu laptop ini resmi menjadi pendamping hidup setelah buku dan pena he he. Nah, sekarang mari kita lanjutkan perbincangan kepada inti persoalan ^_^

Diskusi kali ini terkait dengan “siap dan tidak siap”-nya seorang fresh graduate dalam menapaki tempat kerja baru. Wabil khusus seorang lulusan mahasiswa pekerjaan sosial untuk beraktivitas di bidang Community Development sebuah perusahaan multinasional. Berani? Hmm,, pasti mikir-mikir dulu dech he he.

Kebiasaan awal seorang fresh graduate itu lebih banyak mindernya (curcol), yang gak punya pengalaman lah, yang masih minim ilmunya lah, yang dari kampus tidak terkenal lah, dan “yang-yang” yang lainnya. Wake up Boy..!! You are a social worker..!! (jika sudah lulus D4/S1) <== Sok dewasa nich he he he.

Baiklah. Dari tadi banyak bercandanya, sekarang kita memasuki sesi yang agak serius ya. Kali ini saya hendak membagi hikmah dan membuka diskusi bagi siapapun pembacanya tentang tawaran lowongan kerja dari Pak Rachmat Sutarnas Marpaung, beliau adalah seorang Senior HRD Manager di Perusahaan Minyak Premier Oil Natuna BV di Jakarta yang berkantor pusat di Inggris (http://www.premier-oil.com)

Lowongan tersebut di-publish di Milis Jaringan Peksos (https://groups.google.com/forum/?fromgroups=#!forum/jaringan-peksos) oleh Mbak Nurul Eka Hidayati pada tanggal 17 Februari 2013 lalu. Sebuah tawaran yang sangat menarik, sekaligus menantang jiwa-jiwa petualang. Selain tantangan yang cukup besar, juga kesempatan pengembangan diri yang tak kalah hebatnya. Berikut ini kutipan pesan dari Pak Rachmat kepada Mbak Eka:

Dear Eka,

Premier Oil Natuna Sea BV sedang membutuhkan seorang Community Development Officer untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Community Development Officer kami yang ditarik menjadi Community Development Coordinator di SKK Migas.

Kalau ada kawan-kawan lulusan Peksos dan Kessos yang memiliki kualifikasi dan pengalaman sesuai dengan Job Descripiton terlampir dipersilahkan mengirimkan lamarannya ke alamat email berikut:

Teman-teman dari Jurusan Kessos/Peksos juga akan bersaing dengan teman-teman dari jurusan lainnya. Mangga, ditunggu respon nya.

Terima kasih dan salam,

Rachmat S. Marpaung

HR & Services Senior Manager

Premier Oil Indonesia

Pak Rachmat Sutarnas Marpaung

Pak Rachmat Sutarnas Marpaung

Saya memang waktu itu telah berposisi sebagai staf Divisi Disaster Risk Management (DRM) PKPU Pusat, jadi memang tidak sempat untuk membuka dan membaca jobdesc lampiran tersebut. Baru pada hari inilah saya membuka dan membacanya satu per satu.

Dan inilah waktunya, saya hendak menyampaikan apa yang menjadi pesan dari judul postingan saya ini. Beberapa diantaranya adalah kelemahan-kelamahan yang sering kali kita lupakan, atau bahkan sepelekan terkait persaingan kerja dengan beberapa alumni dari kampus lain, lain jurusan pula. Yakni sebagai berikut:

#1 Lemahnya Penguasaan Bahasa Asing (English)

Kalau ditanya memang kita akan selalu mengatakan bahwa penguasaan bahasa asing itu penting, namun banyak sekali orang yang sadar akan kekurangannya tersebut, kemudian bergegas memperbaikinya..! Sudah tahu tidak melaksanakan sholat lima waktu itu berdosa, tapi tetap saja masih melanggar. Sama juga halnya dengan kesadaran bahwa pengusaan bahasa Inggris itu penting, tapi tetap tidak mau belajar untuk menguasainya. Apa kata dunia? Padahal, perusahaan-perusahaan berkelas internasional ini mensyaratkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan tipe fluent (lancar). Silahkan ukur diri kita sendiri.

#2 Tidak Punya Pengalaman Apapun Sewaktu Menyandang Status Mahasiswa

Jangan dikira bahwa yang dimaksud dengan berpengalaman kerja itu ketika kita benar-benar aktif bekerja selepas lulus kuliah. Sewaktu masih menyandang status mahasiswa, kita bisa aktif di beberapa NGO lokal dengan melaksanakan aktivitas sesuai dengan bidang keahlian. Saya sendiri mendapatkan pengalaman dengan aktif di komunitas lokal dan NGO dengan area kerja nasional semasa kuliah. Dan manfaatnya tentu dapat kita gunakan di dalam CV bagian pengalaman kerja. So, kita sudah satu langkah melebihi mahasiswa kebanyakan. Namun, karena saya baik, maka saya bagikan kuncinya di sini. Silahkan dipraktikkan dalam aktivitas keseharian antum sekalian ^_^

#3 Kurang Terbiasa Merencanakan dan Menyusun Aksi Program

Terkadang, bahkan seringkali mindset yang tertanam di dalam otak kita adalah untuk mengejar nilai, kemudian sudah. Target kuliah tak lain adalah hanya untuk mengumpulkan nilai-nilai A tanpa memperdulikan aktivitas lainnya. Padahal tidak semestinya demikian adanya. Bergabung di sebuah organisasi maupun komunitas, maka kita akan terbiasa merencanakan dan menyusun aksi program. Mungkin pertama-tama kita akan jadi follower, namun lambat laun kita akan mendapatkan amanah sebagai perencana, sekaligus eksekusi program. Dan pengalaman ini sangat berharga dan sangat penting sekali untuk membekali diri selama di dunia kerja. Maka, catatlah poin penting ini ya.

#4 Belum Mau Belajar Menjalin Relasi Baik dengan Pihak Eksternal, khususnya Pemerintah

Karena birokrasi yang rumit dan berbelit, kita memilih untuk menjauh dari proses-proses yang berkaitan dengan pemerintahan. Ya, itu memang hak Anda. Tapi ingat, selama kita masih hidup sebagai warga negara, maka persentuhan dengan urusan government ini tak akan pernah lepas. Bahkan, kita dituntut untuk bisa mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan administrasi dengan pemerintahan. Jika semasa kuliah tidak pernah punya pengalaman dengan hal itu, ya siap-siap saja malu ditempat kerja. Tidak hanya malu yang ditanggung, bisa-bisa kita ditendang tanpa ampun (agak hiperbola he he). Maka, mulailah belajar untuk “berdamai” dengan birokrasi, dan taklukan (buat jadi baik dan simple), kalau Anda memang berjiwa perubah. Tidak dengan anarkis, tapi dengan aksi nyata di lapangan.

Nah, beberapa rangkaian tips ringan ini saya sajikan setelah menyimak job description posisi Community Development Officer di Premier Oil Indonesia dan digabungkan dengan pengalaman pribadi sebagai mahasiswa dan praktisi di dunia kerja (baru 6 bulan ditempa di dunia kerja).

Semoga ada manfaat yang dapat diambil. Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan ukhuwah

JoeSekigawaMuhammad Joe Sekigawa, A Social Worker, An Activist, A Great Dreamer, Seorang Pembelajar Sepanjang Zaman

Alumni Bandung College of Social Welfare, Department of Social Rehabilitation ‘08

Staf Ahli Bidang Relasi Publik FORKOMKASI (Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia) masa bhakti 2012-2013

Selesai ditulis pada hari Selasa sore, 12 Jumadil Akhir 1434 Hijriah/ 23 April 2013 @Ruang Kantor DRM Direktorat Pendayagunaan PKPU. Jl Raya Condet No.12 Batu Ampar, Jakarta Timur.

Comments
7 Responses to “Miss Prepared from Fresh Graduate Social Work Student”
  1. abi_gilang says:

    Banyak mahasiswa yang terlupa memikirkan apa yang akan dihadapi selepas wisuda. Padahal wisuda adalah titik awal pencarian ilmu yang sesungguhnya. Tulisan yang menginspirasi…salam kenal.

  2. Syahru Al Banjari says:

    Cocok buat kita2 yg lagi fresh from the collage nih.. Thanks mas Hehe. 🙂

  3. Run_D says:

    Tips2nya ssangat keren bang, Poin #1 #4 mungkin sering kita temui dan harus diatasi.

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: