Belajar Memaksimalkan Potensi Diri

Bismillahirrohmaanirrohiim,,

Subhanallah. Perbincangan kali ini berjalan mengalir sedemikian rupa di sela-sela merasakan capeknya aktivitas pekerjaan yang kami lakukan bersama. Pak Rahman yang merupakan bos saya adalah orang yang low profile, ditambah badannya yang memang tak lebih besar dari badan saya, dan juga tidak gemuk. Kebanyakan orang yang hidupnya sudah ‘agak’ sejahtera, maka biasanya badan menjadi lebih gemuk dari sebelumnya, serta perut berubah menjadi agak ‘buncit’ layaknya ibu hamil he he he.

Hal tersebut di atas tidak berguna bagi beliau. Dan alasan jelasnya saya dapatkan pada perbincangan tadi malam setelah usai mempersiapkan kegiatan untuk esok hari di Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Kota Administrasi Jakarta Timur. Pak Rahman adalah seorang pekerja keras sedari kecil, masa kuliah, dan hingga sekarang pun masih demikian. Alhasil, malam tadi saya mendapatkan begitu banyak charge semangat, bahwa memang ternyata kehidupan yang selama ini saya jalani masih tidak ada apa-apanya daripada apa yang telah Pak Rahman lewati dalam meniti jalan kehidupan duniawi ini.

Pak Rahman telah beberapa kali membeberkan mimpi-mimpi beliau kepada saya. Dan tentu dengan memaparkan juga pandangan beliau terhadap diri saya pribadi. Inilah yang menarik bagi diri saya. Saya pribadi sebagai seorang fresh graduate ini sebenarnya masih banyak menyimpan keraguan mengenai kemampuan spesial apa yang saya bisa? Sepertinya saya masih tidak pede untuk menyandang gelar sarjana untuk kemudian berkontribusi di dalam masyarakat.

Haduh, haduh, haduh. Agak fatal juga ya sebenarnya memiliki pemikiran demikian, tapi ya memang demikianlah faktanya. Tapi kemudian perbincangan tadi malam seolah membuka cakrawala berpikir sempit saya menjadi semakin terbuka lebar. “Jok, sepanjang pengamatan saya, kamu memiliki potensi besar yang bisa digali dan dikembangkan”, ungkap Pak Rahman malam tadi. Sebenarnya dalam hati waktu itu secara spontan saya berucap di dalam hati “Aduh Pak, saya tidak sebegitunya kok, bahkan saya sering tidak pede apakah saya mampu melakukan sesuatu yang membanggakan bagi orang lain, khususnya bagi diri saya sendiri”. Tapi lalu pemikiran dalam hati saya tersebut terkikis dengan sendirinya ketika Pak Rahman menambahkan penjelasan-penjelasan berikutnya, bahkan memberikan satu ‘jalan terang’ atas perwujudan nyata penggalian potensi kemampuan saya di masa depan. Pak Rahman menyebutnya “CHALLENGE” untuk saya, Joko Setiawan, SST.

Challenge apa yang beliau berikan, yakni saya harus mampu menjadi Team Leader untuk sebuah project Pemberdayaan Masyarakat. Kantor siap memfasilitasi segala macam kebutuhan mulai dari administrasi, keuangan, perizinan, hingga tenaga ahli jika memang diperlukan. Tugas saya hanya mendesain sebuah program pemberdayaan masyarakat yang menarik dan rasional serta applicable, serta mengaksesnya kepada sistem sumber jaringan yang telah kami screening bersama. Spesifiknya adalah karena kebetulan beliau mengetahui jika minat saya adalah untuk menempuh pendidikan tinggi di Negeri Sakura alias JEPANG, maka lembaga donor yang di-challenge-kan kepada saya adalah memasukkan program kepada JICA (Japan International Cooperation Agency) Indonesia. Dan yang TERPENTING menurut saya adalah bahwa challenge ini juga menjadi universitas ke-2 setelah STKS Bandung untuk mengumpulkan pengalaman praktik sebanyak-banyaknya sebagai Community Developer sehingga pengalaman berharga tersebut menjadi satu nilai jual tinggi jika menginginkan melamar beasiswa S-2 di Jepang. Allahu Akbar!!

Hanya saja kuncinya kamu harus banyak tahu tentang pengembangan masyarakat Jok”, tambah Pak Rahman. Ya, saya jadi paham tugas saya ke depan adalah lebih banyak belajar lagi tentang buku-buku pengembangan masyarakat, banyak berdiskusi dengan para pelakunya, serta mulai menyusun project-project yang sesuai dengan kebutuhan.

Baiklah, tak perlu menunda lebih lama lagi, saya akan segera menyusun desain project pengembangan masyarakat dan mengajukannya ke JICA. Jika ini goal, maka betapa bersyukurnya dan tak lupa akan membagi pengalaman berharga tersebut kepada adik-adik penuh semangat di STKS Bandung ^_^ InsyaAllah. . .

Salam hangat dan semangat selalu by Muhammad Joe Sekigawa, seorang Pembelajar Sepanjang Zaman who has a great dreams

A Social Worker, fresh graduated from Bandung College of Social Welfare (BCSW), Department of Social Rehabilitation 2008

Corporate Development Manager PT. Pulih Daya Naturindo Jakarta

Staf Ahli Bidang Relasi Publik DF FORKOMKASI (Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia)

Selesai ditulis pada hari Rabu malam, 17 Oktober 2012 at 23.58wib @Kamar Kost Peradaban, Jl. Swadaya II C No.56 Tanjung Barat Jakarta Selatan 12530

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: