A New World in My Life

Sore itu baru saja selesai berbincang dengan santai dengan Pak Sapto Waluyo, M.Sc dan Mas Eko Kurnia Saputra, S.Sos bersama Kader KAMMI Daerah Bandung dan KAMMI STKS Bandung di Kedai Mie Dago. Terasa lelah memang ketika dalam tiga hari terakhir selalu tidur larut dan bangun di sepertiga malam terakhir. Namun, ya memang sudah begitulah adanya.

Maksud hati ingin menyampaikan jika hari Jumuah pagi insyaAllah sudah bisa hijrah dari Bandung ke Ibukota Negara Republik Indonesia. Tapi kenyataannya berbalik 180 derajat, sore itu juga di hari Rabu, 10 Oktober 2012 sekitar pukul 16.30wib saya melangkahkan kaki menuju Jakarta. Tugas sudah menunggu di depan mata.

Semua memang sudah saya rencanakan sebelumnya, meskipun tidak tepat seperti yang direncanakan, paling tidak saya bisa sedikit memodifikasi supaya tujuan awal tetap dapat tercapai. Hari Kamis seharusnya bertemu dengan Murobbi untuk mengambil surat mutasi, akhirnya saya pending. Termasuk pelatihan mengelola blog bagi kader KAMMI STKS di hari Kamis pagi dan Syuro’ pergantian Ketua BSO KAMMI STKS di hari Kamis ba’da maghribnya. Hari Jumuah-Ahad ada DM#1 KAMMI Komisariat Salman Al Farisi yang seharusnya saya bisa membantu, terpaksa tidak bisa juga. Maka, nego saya kepada bos di sini adalah hari Senin-Selasa saya harus berada di Bandung kembali karena masih akan mengurus penutupan rekening bank sebagai prasyarat mengambil ijazah resmi dari STKS Bandung.

Malam itu sekitar pukul 21.30wib saya sudah sampai di Pasar Rebo diantar oleh armada bus Primajasa Eksekutif dengan tarif Rp 50.000,- rute Terminal Leuwipanjang – Lebak Bulus. Kemudian naik angkot satu kali turun Ranco dan disana dijemput oleh Pak Rahman untuk menuju rumah beliau. Malam itu istirahat sejenak, sholat maghrib dan Isya’ yang saya jama’, lalu makan malam karena perut sudah keroncongan. Di malam itu juga saya dan Pak Rahman berbincang tentang keberadaan saya di sini (baca: Jakarta).

Inti dari pembicaraan tersebut adalah bahwa saya dijadikan staf Pak Rahman di perusahaan yang tengah dikembangkan oleh beliau, PT. Pulih Daya Naturindo nama perusahaan yang bergerak di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia tersebut. Kemudian saya juga akan mendapatkan gaji per bulan, tidak besar memang, tapi akan cukup untuk hidup di Jakarta dan sedikit disisakan untuk tabungan. Kantor terletak di Jl. Swadaya II C No.56 Tanjung Barat Jakarta Selatan 12530 dan kostan saya terletak di lantai II dari kantor ini. Kebetulan memang kantor kami mengambil satu space yang paling luas di kompleks kostan milik Pak Rahman juga.

Per bulannya, saya harus merogoh kocek Rp 500.000,- untuk membayar kostan, dan tentu saja biaya makan dan lain-lain. Lalu, di kamar kostan saya yang baru ini juga masih belum banyak isinya. Hanya tersedia kasur+sprei+bantal+guling, kamar mandi+bak+gayung, dan tempat cuci piring. Adapun banyak hal lain yang harus saya lengkapi di kamar ini antara lain:

  • Keset di depan pintu kamar
  • Pewangi ruangan
  • Kapur barus untuk kamar mandi
  • Kipas angin (tahu sendiri kan bagaimana panasnya Jakarta)
  • Magic jar (untuk menghemat pengeluaran biaya makan, bisa masak nasi sendiri)
  • Sabun cuci piring+gabus
  • Gantungan baju di belakang pintu kamar dan pintu kamar mandi
  • Tempat baju kotor
  • Meja belajar (untuk menyangga laptop, dan meja baca)
  • Stop kontak (agar bisa memakai banyak colokan listrik)

Bagi saya pribadi ini adalah hal baru setelah empat tahun lalu ketika nge kost sebagai mahasiswa di Bandung, semuanya telah tersedia oleh Ibu Kost yang sangat baik hati. Padahal waktu itu saya hanya mampu membayar kostan Rp 1.100.000,- per tahun sedangkan di sini Rp 500.000,- per bulan. Inilah yang saya katakana sebagai suatu aktivitas baru yang berbeda dari kehidupan keseharian sebelumnya di Bandung.

Alhamdulillah, sejak hari Rabu pagi kemarin. Aktivitas pekerjaan telah saya laksanakan, dan selanjutnya akan sangat padat lagi. Azzam saya dalam hati pokoknya jangan sampai pekerjaan untuk mengejar ma’isyah ini akan melalaikan dari tugas dan kewajiban dari-Nya, selain ibadah maghdah tentu saja adalah kewajiban sebagai seorang sosok pengemban dakwah. InsyaAllah.

Oleh karenanya, mulai minggu depan saya sudah harus mendapatkan Murobbi yang baru dan Liqo’ juga sudah harus mulai berjalan seperti biasanya kembali. Selalu menuntut ilmu dan menguatkan ruhiyah, kemudian bersemangat untuk menyebarkan dakwah ini, serta menjadi pejuangnya yang paling depan dalam menegakkan keadilan serta memusnahkan kemungkaran di muka bumi.

Faidzaa azzamta fatawakkal ‘alallahi. Innallaha yuhibbul mutawakkiliin.

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

(Q.S. Ali Imron/03:159)

Salam hangat dan semangat selalu by Muhammad Joe Sekigawa, seorang Pembelajar Sepanjang Zaman who has a great dreams

A Social Worker, fresh graduated from Bandung College of Social Welfare (BCSW), Department of Social Rehabilitation 2008

Operational Manager PT. Pulih Daya Naturindo Jakarta

Koordinator Umum BSO Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) STKS Bandung

Staf Ahli DF Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia (FORKOMKASI) Bidang Relasi Publik

Selesai ditulis pada hari Jumuah pagi, 11 Oktober 2012 at 08.24wib @Kamar Kost Peradaban, Jl. Swadaya II C No.56 Tanjung Barat Jakarta Selatan 12530

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: