Wisata Keliling kota Makassar

Bismillahirrohmaanirrohiim,,,
Sambil menyelam minum air, begitu kata pepatah lama. Demikian juga dengan rangkaian acara Kongres II FORKOMKASI 2012 kemarin dijadwalkan dengan adanya sesi wisata keliling kota Makassar. Kita tahu bahwa pengalaman seorang mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk terbang dan sampai di Makassar merupakan kesempatan langka. Oleh karena itu panitia pelaksana Kongres II FORKOMKASI sudah menyiapkan agenda untuk mengajak para peserta Kongres yang asalnya mulai dari Tanah Papua Hingga Tanah Serambi Mekah itu dapat lebih kenal dan lebih dekat dengan Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan tersebut.
Meski tidak dalam kondisi yang mewah, yang penting semuanya bisa terangkut dan sampai serta yang paling penting memang adalah suasana kebersamaan dalam kesatuan tujuan. Kongres II FORKOMKASI dengan tema Merangkai Indonesia dengan Kesejahteraan itu sepertinya bisa dieratkan dengan momen-momen seperti ini. Kami semua pun diangkut dengan bus mini yang dipinjami oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mulai dari lokasi BBPPKS Makassar menuju Trans Studio, Benteng Fort Rotterdam hingga Pantai Losari.
Direncanakan pagi-pagi kami sudah berangkat, namun karena ada kendala teknis, maka Trans Studio pun hanya kami lewati saja, kemudian dilanjutkan langsung menuju Mall Karebosi Link yang letaknya di bawah Lapangan Karebosi. Setelah itu, berlanjut ke Benteng Fort Rotterdam. Benteng itu sangat menarik bagi saya karena suasananya yang lapang dan bersih. Suasana benteng hasil karya orang Belanda berpuluh tahun silam itu juga memang merupakan pengalaman pertama saya. Di sana saya menyempatkan untuk memasuki museum La Galigo yang letaknya di lantai II. Tak lupa, saya dan teman-teman dari Jember yang dipandu oleh Mas Azrul diajak mengelilingi benteng lewat atas, di sana kami lihat penjara untuk tahanan pribumi yang sangat mengerikan sempitnya. Jalan lagi melihat dari atas rumah dinas yang dibangun oleh pemerintah Jepang, bentuknya pun sangat berbeda dengan bangunan yang dibuat oleh orang Belanda. Berlanjut lagi hingga menemui lokasi makam orang penting di zaman itu.
Hmm,,, Sudah puas berkeliling benteng dan juga mengambil banyak foto, kami pun melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki ke Jalan Sumbo Opu yang merupakan tempat terkenal untuk membeli souvenir atau oleh-oleh khas Makassar. Karena terbatasnya uang saku yang dibawa, saya pun hanya bisa membeli beberapa makanan Khas Makassar dan beberapa gantungan kunci yang sudah saya prediksikan akan habis ludes ditagih teman-teman di Bandung. Dan memang benar, sampai pada saat tulisan ini dibuat, gantungan kunci itu telah ludes he he he.
Sesi wisata terakhir adalah menuju Pantai Losari. Dengar-dengar dari TV sich pantai ini sangat terkenal di Kota Makassar. Sempat saya agak sedikit kecewa karena ternyata pantai ini tak memiliki pasir pantai, padahal menurut saya pantai tanpa pasir itu layaknya sayur tanpa garam 😀
Namun tetap dengan semangat berwisata, kami semuanya pun tak membuang-buang banyak waktu lagi untuk segera mengambil foto dan menjadi bukti atas pernahnya kami menginjak lokasi Pantai Losari tersebut.
Untuk foto-fotonya, bisa dilihat di GALLERI di bawah ya ^_^
Salam hangat dan semangat selalu by Muhammad Joe Sekigawa, seorang Pembelajar Sepanjang Zaman who has a great dreams
Anggota Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia (FORKOMKASI)
Kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) STKS Bandung
An Undergraduate Student of Bandung College of Social Welfare (BCSW), Department of Social Rehabilition 2008
Selesai ditulis pada Kamis siang, 05 April 2012 at 13.20wib @Masjid Al Ihsan STKS Bandung, Dago, Bandung-Jawa Barat
G A L L E R I E S