Menjemput Rizki Sembari Belajar Mandiri Bersama Pak Rahman dkk di Jakarta
Bismillahirrohmaanirrohiim,,
Pertemuan dengan Pak Rahman kembali terjadi saat saya menghadiri acara “Sosialiasi Perkembangan Pekerjaan Sosial di Indonesia” di Kantor Kementerian Sosial RI (Jakarta Pusat) pada tanggal 08 Maret yang lalu. Di sana kami memperbincangkan kabar kemudian masuk kepada tawaran untuk membantu kegiatan yang sedang beliau kerjakan bersama partner andalan. Tentu saja saya sangat senang sekali mendengar tawaran tersebut. Di tengah resign-nya saya dari jaga warnet di Neru Net, serta keputusan untuk berhenti dari “keaktifan” di KerLiP (Keluarga Peduli Pendidikan) menjadikan saya seperti melihat cahaya terang benderang kembali. Ya, cahaya terang untuk menjemput rizki yang halalan thoyyiban dari Rabb tercinta.
Kabar terbaru, Pak Rahman meminta saya untuk datang ke Jakarta pada hari Kamis, dan kegiatan akan berlangsung di Puncak, Bogor pada hari Jumuah-Sabtu, 16-17 Maret 2012. Dari Dago berangkat ba’da Dhuhur (sekitar pukul 13.30wib) namun sampai di Terminal Leuwi Panjang ba’da Ashar, dan pada akhirnya tiba di Jakarta (Ranco, Jakarta Selatan) tepat ba’da Isya. Di sana adalah kantor yang disewa oleh EO (Event Organizer) PULIH by Pak Rahman dkk.
Di Kantor saya bertemu dengan Mas Hatta yang juga anggota dari Tim Kerja ini. Kegiatan yang dilakukan adalah memfasilitasi pelatihan kepada 80 orang kader wanita dari Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur. Beberapa saat kemudian Pak Rahman briefing mengenai tugas dan fungsi saya selama membantu di kegiatan kali ini. Tidak terlalu berat tugas yang dibebankan kepada saya. Tugas pertama adalah mengkondisikan penjemputan peserta dari Cakung Timur untuk berpindah ke lokasi pelatihan di Wisma Bahtera, Puncak-Bogor. Di sana saya hanya sendirian untuk memandu kelancaran transit dengan menggunakan 3 buah bus HIBA Utama dengan kapasitas 100 orang. Selain itu saya juga harus berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan juga Pak Rahman selaku atasan saya, serta memastikan bahwa seluruh peserta maupun petugas dari kelurahan dapat terangkut tanpa ada yang tertinggal.
Sesampainya di lokasi pelatihan, tugas saya menjadi lebih mobile. Mulai dari pengkondisian check in peserta, bantu-bantu persiapan materi, asisten pemateri, mempersiapkan outbond dan sebagainya yang dirasa perlu di lapangan. Ya, tak terlalu sulit buat saya karena memang sudah terbiasa berkegiatan di organisasi. Di sini saya temukan lagi keunggulan berorganisasi selain menambah link networking, juga menempa kita untuk senantiasa terbiasa terhadap kegiatan-kegiatan kerja di kehidupan nyata.
Demikian sedikit share yang dapat saya sampaikan. Yang paling penting adalah bukan seberapa nyaman kehidupan kita saat ini, namun seberapa keras kita memperjuangkan kehidupan kita agar menjadi aman, nyaman, tenteram, dan tetap selalu bersemangat dalam menjalani proses pahit, manis, maupun asam kehidupan. Terlepas dari semua kesibukan dunia, jangan lupa Dakwah fi Sabilillah tetap menjadi hal yang paling utama, SEPAKAT?? ^_^
Salam hangat dan semangat selalu by Muhammad Joe Sekigawa, seorang Pembelajar Sepanjang Zaman who has a great dreams
An Undergraduate Student of Bandung College of Social Welfare (BCSW), Department of Social Rehabilitation 2008
Selesai ditulis pada hari Jumuah pagi, 16 Maret 2012 at 06.38wib @Kantor EO PULIH, Jagakarsa-Jakarta Selatan
Dipublikasikan pada hari Senin dini hari, 19 Maret 2012 at 00.15wib @Neru Net, Dago Pojok, Bandung-Jawa Barat
subhanallah..
ketika saya baru
mencoba (belajar) untuk berdiri & mengikuti langkah anda, namun anda telah berlari dengan banyak kegiatan d depan ya mas..
sungguh membuat iri & semangat ^^
Hmm,,, Mulailah dari langkah-langkah kecil, yang paling penting itu bukan seberapa cepat kita sampai pada tujuan, namun hikmah apa saja yang kita petik selama dalam perjalanan tersebut,,
Selamat belajar, dan mari terus sama-sama belajar yho…
Semangat,, ,!!! ^_^