Bersatu Dalam Barisan Dakwah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)

Sumber Gambar

Bismillahirrohmaanirrohiim,,,

Perkenalan ana dengan KAMMI tak lepas dari peran seorang Akhwat asal Ngawi yang tengah berkuliah di Kampus Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung angkatan 2009 ini. Dimulai dari perbincangan yang ringan, berlanjut dengan halal-bihalal di Komisariat Daerah (Kamda) KAMMI, Open House KAMMI ITB-STKS-IMARAT, hingga ikut serta dalam Daurah Marhalah (DM I)/KAMMI Leadership Training I di Lembang, Bandung pada hari Jum’at-Minggu, 30 September – 02 Oktober 2011.

Ya, kali ini ana langsung saja ingin bercerita mengenai proses di Daurah Marhalah (DM I), yang tentu dengan pandangan subjektif yang ana kemas dengan gaya bahasa ana sendiri. Siap untuk menyimak ulasannya..? Silahkan menikmati perjalanan ini yang sebelumnya mari kita sambut dengan takbir yang mengguncangkan alam semesta, Allahu Akbar…!!!!!  ^_^

Daurah Marhalah I adalah sistem kaderisasi di KAMMI untuk menarik para kader-kader muda yang peduli pada bangsa dan negaranya dengan asas perbaikan yang ditawarkan adalah menggunakan solusi Islam yang mengusung ketauhidan serta rahmatan lil ‘Alaamiin. Para peserta yang lulus dari Daurah Marhalah I ini nantinya akan mendapatkan status Anggota Biasa (AB I) KAMMI.

Perlu diketahui, di Kota Bandung sendiri terdapat 9 Komisariat KAMMI. Komisariat adalah struktur organisasi paling sederhana yang ada di KAMMI yang berpusat pada masing-masing kampus. Nah, ana sendiri mengikuti DM I KAMMI Komisariat (Komsat) Telkom sebagai kiriman dari Komsat ITB-STKS-IMARAT. Ya, STKS Bandung masih menginduk kepada ITB karena memang di STKS Bandung belumlah berdiri Komsat STKS Bandung. Maka, terdaftarlah ana ke dalam DM I Komsat Telkom, asal Komsat ITB-STKS-IMARAT.

Aku KAMMI dan Dakwah

Kegiatan DM I ini dilaksanakan pada hari Jum’at-Minggu, 30 September – 02 Oktober 2011 di Balai Latihan Koperasi Lembang. Pesertanya sendiri banyak yang berasal dari IT Telkom dan Poltek D3 Telkom. Terang saja, karena memang ini acaranya mereka, namun tidak mengapa dari Komsat lain yang belum mengadakan DM I dapat mengirimkan kader untuk mengikuti DM I. Dalam kasus kemarin, terdapat 3 kader yang mengikuti DM I Komsat Telkom (Ana dari STKS, Agus dari ITB, dan juga satu orang akhwat dari ITB). Peserta pun cukup banyak sekali, ana sangat salut dengan kader-kader dari Telkom ini, total peserta Ikhwan adalah 35 orang dan dari Akhwat ada 11 orang, jadi peserta DM I Komsat Telkom kemarin ada 46 orang. Allahu Akbar..!!!

Baiklah, ana tidak akan menceritakan mengenai detil kegiatan selama tiga hari tersebut. Namun paling tidak, ana dapat membagikan ruh semangat yang ana rasakan selama mengikutinya. InsyaAllah ^^

Hal utama dan pertama yang ditanamkan selama DM I adalah Syahadatain, pentingnya tauhid, yakni mengesakan Allah dan juga mempercayai bahwa Muhammad adalah Rasulullah terakhir yang membawa risalah Al Qur’an untuk menjadikan manusia selamat dunia akhirat. Selain itu, juga diperkenalkan mengenai kelanjutan dari Syahadatain adalah bagaimana kita benar-benar menjadi seorang muslim yang hanya menerima kebaikan dan senantiasa menolak kebatilan. Ibadah vertikal saja bukanlah tujuan, namun vertikal dan horisontal haruslah dapat dibangun beriringan, karena memang demikianlah Rasulullah mencontohkan-Nya.

Hal yang didapatkan kemudian juga mengenai Syumuliyatul Islam. Islam adalah ideologi tak ada yang mampu menyanggahnya, kecuali pihak-pihak yang memang berupaya mengkerdilkan pemahaman masyarakat terhadap agamanya (Islam) sendiri. Telah jelas sebenarnya mengenai kesempurnaan Agama Islam seperti yang sering kita baca di Q.S Al Maidah: 3 yaitu “…Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agamamu. . . .”. Subhanallah, begitu sering memang kita mendengarnya sewaktu belajar di SMP atau SMA dahulu, namun sayangnya memang tidak pernah terinternalisasi ke dalam jiwa dan qalbu yang lembut ini. Ya, inilah yang haq, akan ana paparkan di sini, tak boleh ada keraguan sedikitpun di hati Antum sekalian bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang dirihoi oleh Allah, Rabb semesta alam beserta seluruh isinya dan ajarannya sempurna untuk mengatur seluruh kehidupan manusia dari berbagai macam aspek tanpa terkecuali. Ya, nafas Islamlah yang senantiasa mengiringi segala gerak langkah kita. InsyaAllah.

Selanjutnya, acara menjadi lebih menarik lagi karena sudah mulai memasuki semangat kepemudaan. Diawali dengan dipaparkannya Problematika Umat dewasa ini, tentu sangat banyak sekali, dan itu tidak mengecilkan semangat perubahan yang menggelora di dalam dada, namun membuat hati dan jiwa kita semakin tergerak untuk menjadi salah satu aktor perbubahan tersebut. Allahu Akbar..!!! Setelah itu ditunjang lagi dengan materi Islam, Pemuda, dan Perubahan Sosial. Tak dapat diragukan lagi, semakin terbakar saja semangat para peserta. Di dasari dengan keimanan kepada Allah Subhanahu Wata’ala, Kesempurnaan ajaran agama-Nya, masalah-masalah umat era kini, dan tibalah saatnya pemuda memang harus mengambil peran karena ia adalah umat di masa pertengahan, antara anak-anak dan orang tua. Ia juga yang sebagai orang terdekat dengan bersentuhan langsung kepada masyarakat, namun bisa juga mengkritisi dan ikut serta dalam mengontrol kebijakan pemerintah di tingkat daerah, propinsi maupun sekup nasional.

Hal tak kalah menariknya juga diberikan selama mengikuti rangkaian kegiatan DM I kemarin, yaitu Risalah Dakwah Rasulullah disisipi pengetahuan yang sangat baru bagi ana, Hypno Dakwah. Kerrreeennnn ^^. Sebagai mahasiswa Pekerjaan Sosial, kita mempelajari Hypnotherapy juga kan? Padahal Allah telah melakukannya jauh sebelum ilmu Hypnotherapy itu sendiri ditemukan dengan konsep pemahaman yang mereka ciptakan jauh dari ketauhidan. Nah, kita inilah yang seharusnya bisa lebih kreatif dalam mengkaitkan Islam dengan seluruh aspek kehidupan, termasuk ilmu pengetahuan. Meminjam istilah kerennya dari Dr. Adian Husaini, Islamisasi Ilmu Pengetahuan. Bukan bermaksud ingin mengklaim ilmu pengetahuan untuk diatasnamakan Islam, namun membersihkan kesyirikan dan nilai-nilai yang bertentangan dengan Islam yang ada dalam ilmu pengetahuan tersebut. Sebut saja satu misal, Teori Evolusi Charles Darwin tentang Manusia yang asal nenek moyangnya dari Kera, ini kan suatu pembodohan yang nyata, yang mirisnya dipercaya dan diajarkan dalam pelajaran-pelajaran SD kita. Astaghfirullah . . .

Dan pada akhirnya, kami pun mendapatkan pencerahan mengenai sejatinya gerakan KAMMI, yang biasa disebut dengan materi Ke-KAMMI-an. Mulai dari sejarah asal muasal, nilai-nilai Islam, prinsip pergerakan, dan tentu saja KAMMI dibentuk untuk mencetak aktor-aktor yang melakukan perubahan bagi bangsanya atas nama Islam. Dan sesi inilah yang paling lama dari semua sesi karena memang benar-benar dibuka sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya sebanyak-banyaknya tentang KAMMI. Kawan-kawan yang mulanya agak pendiam pun pada sesi ini cukup aktif bertanya dan dari pertanyaan tersebut, jawabannya dapat memberikan pencerahan untuk bersama, termasuk juga ana yang merasa mulai memahami KAMMI dengan menyatukan informasi-informasi yang pada mulanya berserakan tak beraturan.

Hal yang paling mengesankan adalah pada hari terakhir, yakni pada hari Minggu (sejak 00.01wib). Diawali dengan Muhasabah, Sholat Lail, Sholat Shubuh berjamaah,dan juga outbound training. Owh iya, untuk informasi, selama tiga hari tersebut kami dibiasakan untuk selalu tilawah Al Qur’an di setiap kesempatan, selalu sholat berjama’ah, sholat lail dan dhuha, tepat waktu dan rapi, olahraga pagi, makan bareng dalam satu nampan, dan tentu saja tujuannya tak lain adalah untuk memupuk rasa Ukhuwah Islamiyah dan Iman yang murni hanya kepada Allah semata.

Panitia memang telah menyiapkan dengan sedemikian rupa sehingga outbond ini memang begitu menarik bagi kami, terutama dalam mengetes kualitas kemusliman dengan kadar tertentu. Dan pada sesi outbond bersamalah mental kami digembleng, dibuat dalam alur skenario Baris Berbaris namun sarat dengan nilai-nilai keislaman yang ditanamkan jauh ke dasar lubuk hati kami, para generasi muda pejuang Islam ini. Sungguh mengharukan dan tak dapat ana ceritakan dengan kata-kata, panitia begitu luar biasa memandu kami dari yang pada awalnya memiliki motivasi sendiri-sendiri ketika mengikuti DM I KAMMI ini menjadi satu visi yang sama sekali tidak ada paksaan. Jihad Fi Sabilillah, Iman, dan Ukhuwah Islamiyah. Allahu Akbar..!!!

Di sana kami disadarkan pula bahwa tidak ada yang membedakan antara panitia dengan peserta karena kami adalah saudara, saling mencintai, saling mengingatkan dan menguatkan untuk bersama-sama menjalankan Islam secara kaffah, dan ini butuh perjuangan yang tidak sebentar serta penuh onak dan duri. Panitia hanyalah fasilitator yang membantu kami untuk mencapai taraf pemahaman berdasarkan Islam, bukan yang lain.

Dan, kami sadar, tanpa paksaan dan keberatan menyerukan dengan penuh semangat “Kemenangan Islam adalah Jiwa Perjuangan KAMMI”. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…!!!!

Mulai sekarang, detik ini, tidak pernah terbersit sedikitpun untuk berbalik ke belakang kembali kepada kehidupan yang kelam. Inilah masa yang telah tiba, Allahu memanggil kita semua untuk berjihad di jalan-Nya. Tentu dengan cara yang benar, tidak seperti stigma negatif yang banyak dilontarkan oleh musuh-musuh Islam, selalu mengidentikkan perjuangan Islam dengan terorisme, sungguh menyesatkan.

Dan saksikanlah, nama Joko Setiawan telah tercatat menjadi kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang insyaAllah akan tetap konsisten untuk bersama-sama memperjuangkan Islam tegak di seluruh kehidupan manusia di bumi. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…!!!!

Catatan Pribadi:

Penulis secara pribadi sungguh terkesan dengan semangat sahabat-sahabat dari Telkom yang cukup banyak jumlahnya, tidak hanya kuat di jumlah, namun kualitas dan semangatnya juga tak dapat dipandang sebelah mata. Mungkin inilah keberhasilan para kader KAMMI sebelumnya dan juga saat ini, Mendasarkan Akidah Islam dalam setiap geraknya, Memimpin Perubahan dan Menghentak Peradaban. STKS Bandung pun tak mau ketinggalan, dari sini (Kampus STKS Bandung tercinta) akan lahir juga banyak kader yang cerdas, berilmu, penuh semangat, dan menjadikan Islam sebagai satu-satunya landasan gerak. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…!!!

Salam hangat dan semangat selalu untuk Memimpin perubahan dan Menghentak peradaban by Muhammad Joe Sekigawa, seorang Pembelajar Sepanjang Zaman who has a great dreams

Selesai ditulis pada Senin pagi, 03 Oktober 2011 at 06.30wib @Kamar Kostan, Dago Pojok, Bandung-Jawa Barat

Dipublikasikan pada Senin pagi, 03 Oktober 2011 at 08.00wib @Mahesa Net, Dago Pojok, Bandung-Jawa Barat

GA L L E R I E S

===

===

===

Comments
8 Responses to “Bersatu Dalam Barisan Dakwah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)”
  1. desy katili says:

    Allahu Akbar…pancarkan semangat dakwahmu smpi nyawa terputus atas kehendakNya..

  2. Rumah says:

    Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita ke ISTIQOMAHAN untuk beribadah kepadaNya ..

    aamiin yaa Allah

  3. kakaakin says:

    Senangnya melihat dirimu berkecimpung dalam organisasi keislaman.
    Semoga terus istiqomah ya… 🙂
    Allahuakbar!

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: