Seharian di Jogja Bersama Yani, I’ve Got the Another Inspiration!

Bismillahirrohmanirrohiim,,
Alhamdulillah, RakerNas (Rapat Kerja Nasional) Pengurus Sekretariat Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia (Forkomkasi) telah usai dan bahkan juga dilantik langsung oleh Ketua Dewan Formatur Forkomkasi sebelum Adzan Ashar berkumandang di hari Minggu sore, 05 Juni 2011. Setelahnya mau kemana..?? Alhamdulillah saya juga memiliki adik yang tengah berkuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Jogja. Alhasil saya pun ditemaninya untuk menikmati suasana bersahabat Kota Jogja. Kenapa kok tidak langsung pulang saja..?? Hmm, inginnya ya begitu, apalagi mengingat hari Senin ini pukul 09.00wib adalah jadwal Sosialisasi Praktikum II Jurusan Rehabilitasi Sosial angkatan 2008 di kampus STKS Bandung tercinta. Tapi memang kondisi badan agak capek dan terdengar kabar pula bahwa ada kereta yang anjlok di Tasikmalaya yang menyebabkan kereta ditunda keberangkatannya. Itulah alasan mengapa saya memilih untuk tinggal sehari dulu di Jogja.
Saya bertemu dengan adik saya ini (panggil saja Yani) di depan Masjid Besar UIN Sunan Kalijaga dan dipertemukan dengan Ozan dan Heri. Ozan ini adalah teman Yani di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan saya malamnya akan menginap di kostannya. Orangnya kalem, tidak banyak bicara, taat menjalankan perintah agama, dan berasal dari Banyumas, Jogjakarta.
Tak terasa Adzan Maghrib pun berkumandang, kami melaksanakan sholat maghrib berjama’ah dan setelah menunaikan sholat maghrib, kami pun berkumpul kembali di depan masjid besar UIN Suka. Waktu itu saya masih bersam dengan Sutris dari UNPAS, dia pun sedang menunggu temannya yang akan membawanya berkeliling Jogja. Beberapa saat kemudian, Sutris pun berangkat bersama temannya dan saya menyatakan ingin jalan-jalan sebentar sebelum istirahat tidur di kostan Ozan.
Saya dan Yani pun mulai melangkahkan kaki, belum jelas arah dan tujuan saat itu, hingga setelah beberapa waktu berdiskusi dengan Yani, tujuan pun dipilih ke Jalan Malioboro. Kami menaiki bus trans Jogja dari Halte belakang UIN menuju ke Malioboro. Baru beberapa menit jalan di antara ramainya pengunjung dan pedagang di Malioboro, Adzan Isya’ pun telah berkumandang. Kami menunaikan sholat Isya’ dan dilanjutkan untuk mencari makan malam ditrotoar sepanjang jalan Malioboro.
Makannya sich sama saja dengan di Bandung, namun harga menjadi lebih dari dua kali lipat. Ya bisa dimaklumi sich, tempat wisata he he he. Karena harganya yang mahal, kami pun hanya memesan satu porsi Ikan Bawal bakar, dua nasi putih plus sambal lalap, satu es teh manis, dan satu susu panas. Sesi foto-foto pun berlangsung seru dengan dihiasai oleh menu makanan yang sudah tersedia. 🙂
Begitu cepatnya waktu berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 20.00wib dan kami harus segera balik. Hal itu karena bus-bus trans Jogja akan berhenti beroperasi antara pukul 20.30 hingga 21.00wib. Agar masih bisa menikmati perjalanan nyaman dengan bus trans Jogja. Sayangnya memang belum nasib baik bagi saya. Yani masih bisa mendapatkan bus yang berhenti di halte dengan kostan-nya, namun saya sudah tidak mendapatkannya ketika bus terakhir adalah berhenti di Halte Bandara, sedangkan tujuan saya masih harus melewati beberapa halte lagi. Menunggu lama di Halte Bandara hingga pukul 21.30wib dan syukurnya masih ada satu bus trans Jogja yang berkenan mengangkut saya hingga sampai ke Halte Janti, padahal sebenarnya sudah habis waktu trayeknya. Dari Janti saya naik ojek hingga sampai di kampus UIN kembali. Ketemu dengan Ozan dan langsung menuju kostan Ozan yang dari UIN kira-kira jarak tempuhnya 10 menit dengan jalan kaki.
Sampai di kostan, cuci muka, sikat gigi, minum air, merebahkan diri dan . . . . . . nyawa sudah berpindah ke alam tidur he he he 🙂
Hari Senin, 06 Juni 2011 rencana akan bertemu Yani lagi di UIN setelah Yani selesai kuliah sekitar jam 11.00wib. Namun saya jadi berpikir lain, saya ingin meminjam laptop Yani untuk menuliskan narasi kegiatan RakerNas Forkomkasi kemarin dan malam tadi. Setelah perbincangan demi perbincangan pada akhirnya Yani menawarkan agar saya mengikuti kelas yang akan Yani masuki. Hmm, menarik juga ya, pikir saya dalam hati. Akhirnya, saya pun, Joko Setiawan mahasiswa STKS Bandung mengikuti kelas Komunikasi Politik Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta. Woww,, pengalaman pertama ikut kuliah di kampus lain dengan jurusan yang berbeda pula he he he 😀
Thanks a lot ya Yani, you give an another experiences. Pertemuan kita memang hanya baru 3 kali terhitung sejak awal perkenalan kita pada awal tahun 2009 silam, namun Yani memang benar-benar beda dari yang lain. Yani memang pantas menjadi adikku ^^
Selain kuliah Komunikasi Politik, sebenarnya Yani juga menawari saya untuk mengikuti kuliah selanjutnya, menurut penuturannya, kali ini dosennya cantik dan menyenangkan ketika mengajar, namun saya lebih memilih untuk tidak mengikutinya karena harus menuliskan narasi kegiatan saya hari ini. Jika menunggu menulis sesampainya di Bandung, saya takut akan banyak cerita yang terlewatkan padahal sebenarnya itu menarik untuk diceritakan.
Tepat pukul 11.00wib, kuliah Yani pun telah usai. Selanjutnya kami mencari makan siang di area luar kampus, namun tak terlalu jauh. Saya pun ditunjukkan oleh Yani tempat makan favoritnya. Selesai makan kami pun langsung menuju perpustakaan UIN Suka Jogjakarta. Tempat mana lagi yang menarik bagi saya kecuali gudangnya ilmu, Perpustakaan ^_^. Koleksi Perpustakaan UIN Suka memang luar biasa, saya terpesona dengan banyaknya koleksi buku-buku baru yang amat sangat banyak sekali dan berbahasa Arab, Iggris, maupun bahasa Indonesia. Andai saja perpustakaan STKS Bandung seperti ini, waktu saya akan banyak habis mengurutkan bacaan yang akan menjadi penambah ilmu pengetahuan saya. Emang dasar karena narsis, saya dan Yani pun lumayan banyak mengambil gambar saat berada di Perpustakaan ini. Tak hanya saat membaca buku, namun di tangga juga. Bahkan di depan Canadian Corner dan Iranian Corner pun tak luput dari jepretan foto kami berdua he he he he =D
Hmm,,, yang jelas pengalaman di UIN Suka tak akan pernah terlupa, apalagi ada Yani yang tak pernah jemu menemani saya kesana dan kemari tiada henti. Selain membaca beberapa buku dan foto-foto, saya dan Yani juga banyak sharing tentang cerita kehidupan. Cerita kehidupan yang sungguh unik dan wajib kita jalani dengan penuh semangat. Saya sebenarnya kagum dengan Yani yang sedari awal pertemuan saya malam kemarin hingga seharian di UIN, apa yang nampak darinya begitu penuh semangat dan optimisme yang tinggi. Tidak seperti diri saya yang tidak begitu banyak berekspresi karena sedang flu berat. Namun tak dinyana kata Yani bahwa saya adalah seorang yang begitu inspiratif baginya, semangat yang ia tampilkan saat ini merupakan hasil semangat yang ia serap dari seorang Pembelajar Sepanjang Zaman, Joko Setiawan. Alhamdulillah ya Rabb. Pada akhirnya kami pun saling belajar, saling menyemangati, saling memberikan cerita-cerita inspiratif dari kejadian yang kami alami masing-masing.
Hm,, karena begitu serunya, tak terasa kami telah berada di perpustakaan UIN ini semenjak ba’da Dhuhur hingga adzan maghrib tiba berkumandang. Karena saya harus sudah sampai di Stasiun Lempuyangan pukul 19.00wib, maka kami pun bergegas untuk pulang menuju Stasiun Lempuyangan Namun sebelum itu, tak lupa ambil gambar sebagai kenang-kenangan bersama Yani di Jogjakarta. Yani sudi mengantarkan masnya ini ke Stasiun Lempuyangan, kebetulan tepat pukul 19.00wib kami sudah sampai di Stasiun, namun ternyata tiket ke Bandung belum dibuka untuk dijual. Kemudian kami memutuskan untuk mencari makan dahulu, Yani menyarankan untuk makan nasi kucing saja, dan kami pun makan nasi kucing bersama. Meski harganya hanya seribu rupiah per bungkus, namun rasanya sungguh maknyus, nasi+sambel yang nikmat. ^_^
Meski kebersamaan kami hanya satu malam dan satu hari, namun semangat Yani benar-benar bisa menjadi inspirasi tersendiri bagi saya. Dia adalah seorang perempuan, namun semangat, keaktifan, dan optimisme nya mengalahkan banyak pria di UIN Suka sana. Hm,, saya sebagai mas sekaligus orang yang menginspirasinya, tentu saya juga kudu lebih “hebat” lagi. Bukan karena gengsi atau tidak mau kalah, namun semangatnya lebih kepada kebanggaan terhadap Yani yang berimbas kepada perilaku yang akan saya tampilkan untuk ke depannya.
Thanks one again to Yani yang sudah menjadi salah satu sosok istimewa dalam hidup saya. Perjuangan ini masih panjang Yani, mari kita pertahankan semangat ini dan semakin banyak melakukan kebaikan bagi banyak orang.
Salam semangat selalu by Joko Setiawan aka Amkmjs2011, seorang Pembelajar Sepanjang Zaman
Last update pada Senin pagi, 06 Juni 2011 at 11.00wib @Fakultas llmu Sosial dan Humaniora UIN Suka Jogjakarta
Selesai ditulis pada Rabu pagi, 08 Juni 2011 at 03.22wib @Neru Net, Dago-Bandung, Jawa Barat
G A L L E R I E S
adeknya cantik, #ups
Owh benarkah..??? 😀
haha.. you tell me. if she isn’t..
wah.. enak tuh di yogya nya beberapa hari. waktu saya menginjakkan kaki di yogya itu, waktu yang ada habis dengan nyassar kesana- krmari n macet… jadi aja ga kenyang di kota yogya nya,,
mungkin kpan2 saya harus kembali kesana menyusuri kota yogya yg cantik
Waah,,, ke Jogja sama siapa tuwh Rest,,,???
Yups,, ga ada ruginya lah maen-maen ke Jogja,,, refreshing ^_^
sama keluarga, ,,
iya sih, tp krng mah agak gimana,,, gituh,
takut ada papa di Jogja sering terjadi bencana.
pas waktu itu juga, pulang nya ada gempa..
parnoooo
Hohohoho 😀
Begitu ya, insyaAllah tidak akan apa-apa jika niatannya baik kok, kalo ada bencana saat kita ke sana, berarti itu sudah ditakdirkan oleh Allah 🙂
wahh asyikk.. ^^
Hmm,, Sayangnya belum ada kesempatan untuk bertemu dengan Arra san ya,, ^^