Menggalang Budaya Menulis Ilmiah di Kalangan Mahasiswa STKS Bandung

Posted by Muhammad Joe Sekigawa on April 8, 2011 · 2 Comments 

Bismillahirrohmaanirrohiim,,

Kegemaran menulis yang saya tekuni adalah sudah dimulai sejak usia SMP dahulu. Meskipun tulisan-tulisan yang saya buat adalah lebih kepada “curhat” di sebuah buku (pada waktu itu saya menggunakan buku tulis, bukan diary, karena saya beranggapan diary adalah untuk para wanita, meskipun curhatan yang saya tuangkan di sana juga sebuah perilaku yang sangat mirip dengan perilaku wanita). Dan isinya tentu saja tidak hanya melulu tentang cinta saja, namun saya sudah mulai belajar untuk menuliskan segala hal yang saya alami dan saya rasakan, serta hal-hal terkait yang saya pikirkan. Kebiasaan itu berlanjut hingga pada masa SMK, aneh memang rasanya, saya menjadi lain dari teman-teman SMK lainnya (jelas lah, masak anak teknik suka membuat catatan sehari-hari di buku), tapi tidak dipungkiri memang hal itulah yang saya lakukan.

Pertama kali mengenal internet adalah pada usia akhir masa SMP, namun untuk mengenal yang namanya blog barulah saya mulai pada akhir tahun 2007 yang lalu. Itupun karena adanya fasilitas tambahan dari HP Sony Ericson W 830i yang yang baru saja saya beli. Itu adalah fasilitas blogging via HP. Dan dari situlah akhirnya saya membuat blog untuk yang pertama kalinya di Jonaya BLOG. Berawal dari posting berupa foto-foto dengan sedikit tulisan, pada akhirnya saya mulai menulis hal-hal yang saya alami secara lebih panjang. Hingga pada akhirnya berkenalan dengan WordPress dan jatuh hati hingga tak mau pindah ke lain hati (lebay)

Walah walah walah, jadinya kok malah curhat ga jelas ya hohoho

Baik, kita mulai pembahasannya mengenai judul di atas, yakni tentang membudayakan menulis ilmiah di kalangan mahasiswa STKS Bandung. Karena keseringan menulis di Blog Bocahbancar, pada akhirnya kegemaran tersebut ingin saya tuangkan di dunia offline. Dan Alhamdulillah, gebrakan pertama adalah pada akhirnya saya menginisiasi untuk diterbitkannya PALAWI (Pawarta Lare Jawi) JOCO (Jowo Community) STKS Bandung. Di sana kegemaran dan potensi menulis saya bisa terasah dan semakin bisa mempertanggungjawabkan atas apa yang kita tulis. Hal itu berbeda dengan menulis diary ataupun blog di dunia maya. Langkah selanjutnya yang saya tempuh adalah dengan membentuk CLITIK (Club Jurnalistik) bersama dengan Lukas dan Bang Micko, namun isinya lebih “bergaris keras” dan banyak mengkritisi kekurangan-kekurangan dari fasilitas lembaga STKS Bandung itu sendiri. Karena suatu hal dan kesibukan kami masing-masing, pada akhirnya CLITIK hanya dapat bertahan pada 3 edisi saja setelahnya tak ada kabar maupun suara.

Hingga pada akhirnya saya pun memiliki pemikiran untuk menggerakkan teman-teman STKS Bandung agar bisa menulis ilmiah (tulisan dengan bobot keilmuan bidang pekerjaan sosial) dengan kemungkinan dukungan dari pihak Penerbitan STKS Bandung. Asalan mendasar yang menghalangi langkah gerak kami adalah tentang percetakan. Ya, percetakan menjadi masalah sentral karena berkaitan dengan desain dan juga biaya. Itu tidak mungkin efektif jika hanya dengan mengandalkan print warna dan mesin fotokopi saja. Nah, uneg-uneg tersebut saya sampaikan kepada Kak Alam (senior di Jurusan Rehabilitasi Sosial STKS Bandung dan sekaligus panutan dalam hal akhlak dan kecerdasan serta ketekunan). Alhamdulillah Kak Alam menanggapinya dengan senang hati dan pada hari Kamis, 07 April 2011 kemarin saya dan Kak Alam menghadap ke Pak Pribowo selaku Kepala Instalasi Penerbitan STKS Bandung. Ada beberapa catatan dari hasil pembicaraan kami tersebut, diantaranya:

1. Pak Pribowo sangat welcome dan menerima dengan senang hati atas masukan dari mahasiswa, yakni keinginannya menampung tulisan aspirasi hasil karya mahasiswa STKS Bandung itu sendiri.
2. Minat dan potensi menulis mahasiswa STKS Bandung dapat diwadahi dengan alternatif dua hal yaitu: a) Mahasiswa ikut serta menulis di dalam Jurnal Mahasiswa STKS Bandung. Isinya lebih kepada bidang akademik dan keilmuan bidang pekerjaan sosial, juga berupa hasil penelitian yang telah/pernah dilakukan oleh mahasiswa. Jurnal ini akan terpisah dari Jurnal STKS Bandung; b) Mahasiswa membuat semacam buletin mahasiswa/mimbar mahasiswa dengan isi berupa segala macam aktivitas yang dilakukan di dalam kampus STKS Bandung itu sendiri.
3. Mengenai permasalahan utama yaitu dalam hal percetakan. Pak Pribowo menyarankan bahwa mahasiswa bisa melalui UKM atau pun BEM dan mengajukan anggarannya kepada lembaga STKS Bandung itu sendiri. Terus terang saja yang diungkapkan oleh Pak Pribowo bahwa anggaran di Instalasi Penerbitan sendiri masih sangat minim.
4. Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan menggalang aspirasi mahasiswa mengenai keinginan untuk membuat Jurnal Ilmiah Mahasiswa, menyatakannya dalam bentuk laporan/tulisan sehingga nanti akan dapat dilaporkan kepada Pak Ketua STKS Bandung ketika ada rapat lembaga

Nah, demikianlah reportase pertemuan dengan Pak Pribowo pada hari Kamis kemarin. Selanjutnya adalah menindaklanjuti dari pembicaraan ringan tersebut untuk kemajuan mahasiswa STKS Bandung, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan penguasaan teori serta praktek Pekerjaan Sosial.

Dan hal kecil yang saya lakukan (juga Kak Alam lakukan) untuk memantik kegemaran menulis mahasiswa STKS Bandung adalah dengan membuat tulisan-tulisan berkala dengan berbagai macam tema dan bahasan kemudian ditempel di Mading kampus. Saya rasa itu efektif untuk menarik perhatian dan tentunya menarik minat teman-teman di Kampus STKS Bandung untuk memasukkan Budaya Gemar Menulis Ilmiah di lingkungan kampus STKS Bandung.

Salam semangat selalu (^_^)

Ditulis oleh Joko Setiawan, Mahasiswa STKS Bandung Jurusan Rehabilitasi Sosial angkatan 2008

Dipublikasikan pada Jum’at pagi, 08 April 2011 at 11.08wib @Labkom STKS Bandung Jl. Ir. H Juanda 367 Bandung, Jawa Barat 40135

Filed under Artikel, Bandung College of Social Welfare (BCSW), STKS · Tagged with Budaya, Gemar, Ilmiah, kampus, mahasiswa, Menulis