Belajar Social Work di Belanda
Bismillah
Social Work in Netherlands…?? What is that..??
Pasti semuanya pada bertanya-tanya apa itu Social Work(Pekerjaan Sosial) maupun Social Worker(Pekerja Sosial), apalagi pakai jauh-jauh di Netherlands pula. Nah, makanya, lanjutin donk bacanya sampai akhir supaya semuanya jelas terjawab he he he 😉
Social Work menurut Federasi Internasional Pekerja Sosial , yakni Profesi pekerjaan sosial mendorong perubahan sosial, pemecahan masalah hubungan manusia dan pemberdayaan dan pembebasan orang-orang untuk meningkatkan kesejahteraan. Memanfaatkan teori perilaku manusia dan sistem sosial, pekerjaan sosial bekerja pada titik-titik di mana orang berinteraksi dengan lingkungan mereka. Prinsip-prinsip hak asasi manusia dan keadilan sosial menjadi dasar bagi pekerjaan sosial. Nah, melihat kenyataan sejarahnya, Profesi Pekerjaan Sosial di Indonesia banyak dipengaruhi oleh Belanda yang pada saat itu masih menduduki bangsa Indonesia selama kurang lebih 350 tahun.
Pekerjaan Sosial di Belanda
Seperti di negara Eropa lainnya Profesi Pekerjaan Sosial di negara Belanda sudah sangat maju sekali dibandingkan dengan negara-negara di Asia, khususnya Asia Tenggara. Pelayanan seorang Pekerja Sosial sudah setara dengan profesi lainnya seperti dokter, psikolog, akuntan, dll. Salah satu prinsip yang dipegang teguh oleh seorang pekerja sosial adalah prinsip menghargai pilihan dari klien tersebut, setelah kita memberikan alternatif-alternatif untuk pemecahan masalahnya. Oleh karena itulah, profesi ini sangat penting guna menyumbangkan penanganan berbagai macam permasalah sosial yang timbul di Belanda akibat suasana kehidupan yang bebas dan merdeka. Jika Anda hendak berniat belajar Sosial Work di Belanda, yang bisa menjadi pilihan antara lain : Universiteit Van Amsterdam, Hogeshcool Van Amsterdam, Hanze University Groningen, dan masih banyak lagi.
Pekerjaan Sosial di Indonesia
Sesuai dengan sejarahnya, Profesi Pekerjaan Sosial di Indonesia ini sedikit banyak dipengaruhi oleh asal muasal ilmunya, yakni dari Eropa dan Amerika. Meski sejarah juga mencatat bahwa perilaku karikatif/charity ini banyak pula dilakukan oleh organisasi-organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Asosiasi Gereja, dll. Seusai kemerdekaan, didirikanlah Departemen Sosial yang kemudian banyak mendatangkan para profesional dari Amerika dan negara Eropa lainnya atas bantuan dari United Nations. Kondisi Pekerja Sosial di Indonesia terus mengalami peningkatan mengikuti perkembangan, hinga akhirnya muncul spesialisasi pekerjaan sosial seperti Pekerja Sosial Medis, Pekerja Sosial Koreksional, Pekerja Sosial Industri, Pekerja Sosial Sekolah, dan masih banyak lagi.
Kesimpulan atas Profesi Pekerjaan Sosial
Belajar profesi Pekerjaan Sosial sosial ini akan lebih afdhol jika dilaksanakan di negeri asal muasal ilmu ini muncul, apalagi dengan kondisi historis bahwa Indonesia dan Belanda memiliki keterkaitan yang amat erat. Yuuukk,,,mari Belajar Social Work in Netherlands 😉
Referensi
Sumber Gambar di sini
Nuffic International dan Indonesia
Wikipedia Indonesia
Rahman, Budi. 2010. Rethingking Social Work Indonesia. Jakarta.
Profesi pekerjaan sosial mendorong perubahan sosial, pemecahan masalah hubungan manusia dan pemberdayaan dan pembebasan orang-orang untuk meningkatkan kesejahteraan. Memanfaatkan teori perilaku manusia dan sistem sosial, pekerjaan sosial bekerja pada titik-titik di mana orang berinteraksi dengan lingkungan mereka. Prinsip-prinsip hak asasi manusia dan keadilan sosial menjadi dasar bagi pekerjaan sosial.
Comments
67 Responses to “Belajar Social Work di Belanda”Trackbacks
Check out what others are saying...-
[…] Beruntung ada lemparan ranjen lagi lima liter untuk bulan berjalan. Eh ada teman yang butuh ranjen dan bermaksud membeli. Komuter kasih kupon yang delapan liter dengan pesan tidak usah bayar yang penting dibagi dua. Tak lama kemudian teman tadi kembali dengan sisa ranjen tiga liter. Bukannya delapan dibagi dua sama dengan empat. Tapi tidak apa-apa. Dengan tambahan ranjen lima liter tadi berarti sekarang ada delapan liter kembali. Memang nasib lagi mujur. Karena sering membantu teman satu ruangan untuk mengetikkan sesuatu dan kebetulan dia adalah orang angkutan, ranjennya ternyata banyak sekali. Komuter kecipratan lagi lima liter. […]
Bisa share informasi tentang sejarah perkembangan social work di Indonesia. Saya sudah coba cari di internet tapi hasilnya minim.
Please bantu saya ya….
Makasih
Sudah saya jawab di pertanyaan sebelumnya ya Mbak ^_^
nekjika bekerja sosial harus ke belanda,jauu uy wat aku,coz saat ini aku masih diindonesia joe 🙂
He he he he,, Itu kan demi menggapai sebuah cita2 Mbak he he he 😀
semoga berhasil bos buat ke Belanda-nya. gw tertarik sih… tapi sayangnya umur gak cukup.
berharap di AFS aja bisa ke Jerman. ntar kita ketemuan aja di Eropa
*OOT*
Yups…yups.yups.. Diaz punya potensi untuk itu kok,,, Aku doain agar berhasil ya,,, Usaha maksimal kawan kecilku he he he he,,
Semangat!!!!!!!
memang pekerja sosial di Barat lebih dihargai dibandingkan di Indonesia. kalao di Indonesia, pekerja sosial masih dianggap bekerja tanpa digaji.
Iya bener sich,,, maybe itu karena faktor historisnya,,,
Nah, tapi para senior Pekerja Sosial di Indonesia sudah mulai merumuskan “Akar yang kuat” untuk memunculkan Profesi Pekerjaan Sosial ke permukaan 😉
Terima kasih atas share nya ya
waahhh.. ikut lomba.. bikin capekk
Penyakit Menular Seksual : Gonore
Hohohohoo 😀
mas joko sip banget kalo ikutan lomba. maksimal!!!! 😀 ahhh,, keren, bikin iri
Aduuhhh,, maksimal gimana to,, ini malah ga ada persiapan sama sekali, hiks..hiks 😦
Tapi tetep semangat,,,, Ratna pasti bisa menang lagi nich,,, jadi iri hohoho 😀
salam kangen mas…. 🙂
accan came back…!!
wah pengen c ikut lomba blog itu,, tapi aku dah telat daptar,, huhu….
pengen kebelanda,, jhehe
main ke humku ya,, (blog) ada new post,, mohon comentnya,,, 🙂
Hi Accan,, iyah nich,,,aku juga sudah mulai jarang-jarang Blogwalking, jadi kangen juga, tapi belum ada waktu,,,,
Nanti kalo ada waktu senggang, saya akan mampir ke sana ya
Ayo sobat kita buat pekerja sosial kita semaju yang ada di belanda
Amiinn…. Terima kasih atas supportnya ya Mas 😉
menjadi social worker sepertinya tidak pernah ada dalam bayangan banyak orang…pekerjaan yang mulia tetapi sering terlupakan krn kurangnya insentif bagi mereka…
Ya, sepertinya memang demikian Mas,,, But, tidak perlu berputus asa kok,,, Para Pekerja Sosial kita, sudah mulai akan bangkit,, Bukankah semuanya sudah mempunyai tempatnya sendiri-sendiri,,, dan di sinilah kami, Para Pekerja Sosial itu 😉
Semangat!!!!!!!
mantab2..sukses ya bro !
YUps,,, Thanks ya Erick,, meski tulisanku ini isinya dangkal hihihihi,,,
Semangat kawan 😉
horay, akhirnya joe ikutan juga 🙂
Iyah nich Mas he he he 😀
mas mudah”an nasib pekerja sosial di indonesia bisa samasepertibelanda ya biar hidup kita sebagai social worker bisa makmur&sejahtera sebetul nya kita di jajah belanda ada untung nya juga karena mulai saat itu indonesia mulai mengenal pendidikan eh mas joe nggak pengen pindah lokasi nerusin s2 kebelanda mas kalau di jepang terkenal bunga sakura,kalau di belanda terkenal bunga tulip kalau mas joe s2 di jepang masih makan nasi tapi kalau di belanda makan burger enakan di belanda dong bisa lihat kincir angin he he he he
Iyah Via amiinnn 🙂
HHmm..gimana ya, saya sudah cinta mati sama Jepang hohohho, engga juga dink, cuman, impian terbesar memang harus bisa menempuh pendidikan di Jepang dulu, lain-lainnya mah, pengen juga sich, tapi tingkat ‘urgent” nya setelah dari Jepang dech he he he
Semangat !!!!!! ^_^
we’e’e ikutan ini juga ya bang
semoga kita berhasil deh
hihi
Iyah nich… sukses ya untukmu 🙂
Mari Peduli terhadap bangsa ini. Bergabung memberantas korupsi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
http://gakindo.com
Matur nuwun sudah mampir Kang 😉
blogwalking…dapat link dari kompetiblog 🙂
nice post, gabungan nyantai dan berisi 🙂
Terima kasih sudah berkenan hadir ya 😉
Alhamdulillah, saya terus belajar agar bisa menulis yang baik 🙂
Terkadang panggilan jiwa memang ingin menjadi pekerja sosial. Tetapi panggila “kehidupan”,,,
salam kenal kang
Hohohohoho,,, tapi bisa kok, dan itu sudah ada buktinya,,,
Menjadi Pekerja Sosial sekaligus menjadi pekerja kehidupan 😉
Salam kenal balik
semoga sukses mas..tanpa hambatan tertananmlah pengetahuan baru dalam memory pengetahuan.
ada award buat sampean mas joe..mohon diambil ya mas.
matur nuwun
salam sukses
HHmm… Kata-kata bijak yang indah Mas Andi 😉
Woww,,, Award apa tuwh..?? Laptop baru ya hohohoho,, just kidding,,
Insyaallah nanti mampir dech
saya pernah kenal sama pekerja sosial sewaktu aktif di pengabdian masyarakat himpunan. pekerja2 sosial lagi digerakkan untuk memfasilitasi panti2 soasial di seluruh Indonesia. Mendengarnya ya saya senang..tampak ada setitik terang perombakan sistem depsos..dan semoga berdampak baik 🙂
Waahh,,,Mbak Utami malah sudah pernah bersinggungan langsung dengan peran seorang pekerja sosial ya,, Ya, kalau dari segi pemerintahan, memang banyak pekerja sosial yang ditempatkan di panti,, namun, jika mau tahu lebih dalam, akan lebih luas lagi kok cakupannya,, utamanya untuk menjamin seluruh warga negara ini dapat tetap berfungsi secara sosial,,,
Amiinnn,,, Salam semangat selalu ya 😉
oh iy bang 😀
makasih jg atas komment :p
my post was to damn long emang :))
Hohohohoho.. But, your writing was interesting, Brother…. Like this 😉
hex3
di kita emang ada DEPSOS..
idealny seeeh.. ya dy yg ngurus segalanya..
cm entah knp di kita DEPSOS ini kok kyny cuma formalitas aja
*bener g?
soalny klo sy liat g ada jejaknya
meskipun namanya SOSIAL, bukan brarti manajemennya g berbasis korporate kan?
maksud saya, apa ada “promosi” kegiatannya, struktur kerja yg transparan? yah mungkin sy jg g pantes ngoreksi begini :p wong saya jg blm pernah mencari tw..
selama ini menurut saya kebanyakan tanggung jawab sosial negara malah diambil alih sm LSM, bahkan personal *bener ga?
klo soal belajar dr belanda.. hm.. ud dr jaman kapan kan emang dr belanda kan ya? dr jamanny Suiker Kontrakteen-nya Max Haavelar a.k.a Multatuli..
oh iy kelupaan.. jejak2 sozial werk-nya belanda kan jg masuk di misi2 missionarisny
🙂
jd suiker kontarkteen-nya haavelar lebih saya pandang sbg moral responsibility di bidang industri.. 😀
*klo kita liat dr kacamata belanda
hex3
Hhmm.. Sekarang namanya berubah menjadi Kementerian Sosial Mas,,,
Dan,, pandangan Radiopetra ini memang saya pun tidak bisa menyanggahnya,,,, Makanya dulu DEPSOS pernah dibubarkan,,, namun apa yang terjadi, malah semakin rumit penyelesaian masalah sosial itu,,,
Yang kelihatan memang LSM saja, namun sebenarnya peran Kementerian Sosial juga tidak bisa dipandang sebelah mata, LSM/NGO tersebut adalah pembantu pelaksana teknis di lapangan, kenyataannya, dalam Konsep “Welfare State” negara WAJIB mengurusi seluruh warga nya yang termarginalkan, nah, Indonesia belum mampu sepenuhnya, maka LSM/NGO lah yang berperan, sebagian ada dana dari luar Negeri. dari masyarakat, dan Kementerian Sosial juga menyuntikkan dana yang tidak sedikit,,,,
Yang terlihat adalah bahwa Kementerian Sosial memiliki banyak sekali Panti-panti pemerintah, yang tentu saja menampung masyarakat Difable, Gila, Cacat mental, Eks Narkoba, Wanita Tunasusila, dan masih banyak lagi,, Lalu kenapa kita banyak yang tidak tahu,.,??? Ya kan karena bukan produk Komersial yang selalu diiklankan setiap hari, jadi memang hanya sebagian orang saja yang tahu, itupun setelah dia butuh atau ada urusan yang berkaitan dengannya….
Kaitannya dengan Belanda, betul memang,,, Max Haveelar banyak mencatat hal-hal perilaku Orang Belanda itu terhadap rakyat, termasuk dengan kentalnya Misi dari Misonaris,,,,
HHmm… Diskusi yang sungguh hidup Mas, meski loncat sana loncat sini he he he
Salam semangat selalu 😉
wah nice post bos
tapi bukankah lebih enak belajar sosial work dinegeri sendiri? dan kalau bisa mendatangkan guru dari luar negeri
He he he,, Masalahnya mengenai fasilitas pembelajaran dan ilmu yang diterapkan mas,,, Guru dari luar negeri itu sudah banyak didatangkan kok,,, hanya saja, ketika belajar langsung di sana, akan terasa berbeda 😉
Semangat !!!!!!
owhh… baru sekarng bener2 ngeh dengan seluk beluk pekerja sosial 😀
gud luck ya sobat…. sukses buat kompetisinya… moga sobat yang jadi pemenangnya 😀 , ntar kalo menang, saya nunggu kiriman oleh2nya saja 😀 ehhehhe
ALhamdulillah jika dapat menambahkan pemahaman kepada Cempaka mengenai Pekerja Sosial….
Amiinn,,,, Insyaalllah dikirim dech 😉
we’ew mau jadi pekerja sosial sampe Belanda ni.
lama juga gak mainkesini
HOhohohoho,,, saya juga mau 🙂
Iyah nich,,,sudah lama,,, Gimana kabarnya..???
jadi teringat, social entrepreneurship di Ina yg masih setengah2 😦
Wahhh,, Mas Arief mengetahui mengenai Socialm Enterpreneurship juga yaa,,, Pasti lulusan KS nich hohohoho 😉
Insyaallah nanti saya yang akan meneruskan estafet nya mas,, Semangat !!!!!
Asik…. 🙂
Asik juga 😀
makin mantep, makin matang, itulah kesanku mengamati perkembangan Joe. semoga bisa sampai berjaya di negeri kincir angin. masih ada waktu,mungkin referensinya bisa ditambah de…
HHm… perkembangan saya kan Mbak, tapi bukan perkembangan cara menulis saya,, hiks..hiks… T.T
Iyah Mbak,,, masih minim referensi, makanya makna yang dingkapkan pun masih minim,,, Akan berusaha lebih baik lagi ke depan Mbak 😉
Salam semangat selalu
Sahabatku
Semoga bisa ke Belanda 🙂
AMiinn,,,, Kang Achoey… Doamu sungguh menyejukkan kalbu 😉
wah ikutan kompetisinya juga. Sukses yaaaahhh..
Ak ngincer hadiah ipodnya nih hihihihi
He he he he he,,,,
Ya, lakukan yang terbaik, dan harapkan yang terbaik pula 😉
Salam semangat selalu
sukses yaw
untuk kompetisinya
smoga menang dan bisa ke holland
😀
Amiinn.. Terima kasih Kang 🙂
Ok thanks k, ntar cu hubungi kang ihwan.. mu ikut kopdar tapi gagal terus, haha.
Oka dech siipp 😉
waw, memang benar, Belanda – Indonesia itu punya jalian yang sangat erat. haha. Apalgi mengenai jajahan.. haha
kk, pengen gabung BBV
salam kenal dulu. anak Bandung.
Wew,,,, Tahu nya mesti cuman mengenai Jajahan saja ya hohohoho 😀
Pengen Gabung BBV..??? We are welcome.. 😉
Kunjungi Blognya Kang Ihwan di sini ya http://www.ihwanuliman.com/ atau kontak FB nya di sini http://www.facebook.com/ihwanul.iman
Mas Ihwan itu adalah yang mengurusi(Seksi sibuknya) BBV he he he
apakah murni pekerja sosial ,dan bagaimana pekerja sosial bisa bertahan.apakah ia digaji . ? Semoga pekerja sosial kita diindonesia bisa bekerja dengan baik. Dan menjalankan amanahnya dengan tepat. Semoga
Pekerja Sosial dalam pengertian “Profesional”, bukan pekerja sosial dalam artian “awam”….
Tentu saja digaji, dan itu sudah menjadi tugas pemerintah bukan 😉
Amiinn… Terima kasih atas komentarnya ya,,,,
Selamat Anda PERTAMAAAXXXXXX 😀
Waaahhh,,, Di link he he he 😀