ANAK JALANAN

Kali ini Bocahbancar akan mencoba menulis mengenai anak jalanan yang bila kita lihat di Bandung ini sangat luar biasa sekali. Bahkan ketika hari Sabtu dan Minggu, anak berusia 3 tahun pun turun ke jalan untuk meminta belas kasihan dari pengguna jalan yang lebih tepatnya di persimpangan lampu merah.

Meskipun belum berkompeten mengenai PMKS(Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) karena penjurusan baru akan dilaksanakan saat semester IV nanti (saya sekrang baru semster II) namun saya sangat ingin mengangkat tulisan mengenai anak jalanan yang bisa saya kutip dari buku-buku yang sangat banyak tersebar di perpustakaan STKS Bandung dan disertai dengan beberapa pandangan dari saya pribadi.

Berdasarkan hasil penelitian DEPSOS RI dan UNDP di Jakarta dan Surabaya, anak jalanan dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, antara lain :

1. Anak jalanan yang hidup di jalanan(Children of The Street), dengan kriteria sebagai berikut :

– Putus hubungan atau tidak bertemu dengan orang tuanya

– Selama 8-10 jam hidup di jalanan untuk “bekerja” (mengamen, mengemis, memulung) dan sisanya menggelandang (tidur)

– Tidak lagi bersekolah

– Rata-rata berusia di bawah 14 tahun

2. Anak jalanan yang bekerja di jalanan (Children on The Street) dengan kriteria :

– Berhubungan tidak teratur dengan orang tuanya

– Antara 8-16 jam berada di jalanan

– Mengontrak kamar sendiri, bersama teman, ikut orang tua/saudara, umumnya di daerah kumuh

– Tidak lagi bersekolah

– Pekerjaan : Penjual koran, pengasong, pencuci bus, pemulung, penyemir sepatu dan sebagainya

– Rata-rata berusia di bawah 16 tahun

3. Anak yang rentan menjadi anak jalanan, dengan kriteria :

– Bertemu, tinggal, dan tidur setiap hari bersama orang tuanya

– Sekitar 4-6 jam bekerja di jalanan

– Masih bersekolah

– Pekerjaan penjual koran, penyemir sepatu, pengamen dan sebagainya

– Usia rata-rata di bawah 14 tahun

(Soetarso, 2004)

Kehadiran anak jalanan merupakan sesuatu yang sangat dilematis. Di satu sisi mereka dapat mencari nafkah dan mendapatkan pendapatan(income) yang dapat membuatnya bertahan hidup dan menopang kehidupan keluarganya. Namun di sisi lain kadang mereka juga berbuat hal-hal yang merugikan orang lain, misalnya berkata kotor, mengganggu ketertiban jalan, merusak body mobil dengan goresan dan lain-lain. Selain itu permasalahan anak jalan juga adalah sebagai objek kekerasan. Mereka merupakan kelompok sosial yang sangat rentanΒ  dari berbagai tindakan kekerasan baik fisik, emosi, seksual maupun kekerasan sosial.

Nah, lalu bagaimana penanggulangan anak jalanan ini dari sudut pandang pekerjaan sosial? Dalam pekerjaan sosial terdapat beberapa pendekatan untuk penanggulangan anak jalanan ini, antara lain :

Pendekatan masyarakat kesejahteraan (Welfare Society) yang dikembangakan dalam suatu jaringan “Social Safety Net”. Pendekatan ini menganggap bahwa sumber utama pelayanan bagi anggota masyarakat adalah masyarakat itu sendiri dimana mereka hidup. Kekuatan self help adalah kekuatan utama dalam pendekatan ini. Model yang dilaksanakan adalah community based (penanganan berbasis masyarakat) dan home based treatment (penanganan yang dilakukan di rumah/keluarga masing-masing)

(Susiladiharti, 1999)

Pendekatan klinis dengan model penanganan street based yang dilaksanakan di jalanan, pendampingan anak, dan sebagainya. Model Halfway Houses yang kemudian banyak dikenal dengan pelayanan rumah singgah, dan institutional based/center based yang biasa dikenal dengan pelayananpanti.

(Susiladiharti, 1999)

Dikutip dari Child Abuse karangan Abu Huraerah, M.Si dengan sedikit perubahan seperlunya

 

Demikian semoga ilmu pengetahuan mengenai anak jalanan ini bisa menambah khasanah pengetahuan kita mengenai permasalahan sosial yang ada di masyarakat khususnya mengenai anak jalanan. Mari terus berkarya bersama membangun kesejahteraan masyarakat kita. SEMANGAT

Comments
23 Responses to “ANAK JALANAN”
  1. pengen deh ikutan bergabung buat ngejagain mereka yg kehilangan masa kecilnya….

  2. karumbu says:

    apakah dengan bertambahnya anak jalanan merupakan sebuah bentuk ketidakpedulian kita terhdap lingkungan sosial??

  3. iqbal says:

    kehidupan jalanan identik dg kekerasan..
    terjadi banyak tindak kriminal..
    tp siapa yang haruz disalah dalam hal ini???

    bagi kita adalah sebuah kejahatan sedangkan bagi mereka adalah tuntutan hidup untuk survive,..

    saya pernah mencoba menelaah hal ini karena saya juga pernah hidup djalanan..

    salam kenal ya maz!!
    hehehe..

    • bocahbancar says:

      Maav baru lihat kalo ada komentar yang masuk…

      Hhmm….Memang sich, banyak alasan yang menjadikan anak jalanan bertingkah seperti itu, salah satu alasan klasiknya adalah Tuntutan untuk survive. Tentunya hal itu bsia dibilang benar dan bisa dibilang salah, yang paling penting adalah kita berusaha mencarikan solusi terbaik untuk mereka dengan menghubungkan berbagai macam sistem sumber yang ada dan meminta dukungan sepenuhnya dari pemerintah :0
      Salam kenal juga dan salam semangat selalu

  4. zuLfika says:

    anak jalalan.. kasian… terkadang saya berencana untuk membuat suatu cara supaya dapat membantu mereka,, tp ya masi dalam pemikiran.

    eh iya,, ak minta ijin ambil artikelnya ya.. utk bhan study.. mkasi sblumnya.. ^_^
    ———————————————————–
    Iyah memang kasian, seharusnya mereka mendapatkan kasih sayang dan hidup dalam kenyamanan dalam kehangatan keluarga…
    Sok ajah atuh, segera diwujudkan keinginannya, jika bisa membantu saya dan Team SREG(Social Research Group) Bandung siap membantu kok…
    Iyah silahkan saja diambil artikelnya GRATIS he he he he…
    Salam hangat Bocahbancar…..

  5. nurul says:

    ya sih itu mang benar….
    terus apa yang bisa kita partisipasikan buat anak2 indonesia yang ada di jalanan.
    eh sebelumnya salam kenal ya dari saya….
    —————————————————
    Banyak…
    Sangat banyak yang bisa kita lakukan, kita bisa memberikan pendidikan gratis, kita bisa mengedukasi mereka dengan keterampilan yang siap pakai..

    Lalu yang paling penting kita bisa menanamkan iman dan takwa kepada Allah SWT kepada mereka..

    Masih mau nambahkan yang lain,…???

    Yupz salam kenal juga dech….

  6. viax1 says:

    salam kenal balik y mas..
    aku anak smasa klas 2

    makasih dah mampir mas.
    bales komentar dari sini.
    http://vianekochan.wordpress.com
    ——————————–
    OK siip dah..

    Happy Blogging….

  7. wi3nd says:

    ba9aimana membuat mReka a9ar tak turun kejalan ya?
    9imanapun ju9a mReka perlu perlindun9an..
    kadan9kala san9at miris melihatnya& dilematik…..

    nice info,makasii.. πŸ™‚
    ———————————————-
    Ya dengan berbagai macam pendekatan yang salah satunya seperti telah saya jelaskan di atas Mbak…
    Dan yang jelas juga harus selalu berimprovisasi dalam menangani mereka..
    Mereka punya hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak…

  8. wow inpo bagus mas. bancar,

    baru tahu kalau ada ilmu yang bahas masalah anak jalanan…

    klo menurut gue solusi terbaik adalah adanya sebuah pemeritahan yang amanah dan maju secara ekonomi biar yang anak jalanan bisa sekolah gratis dan keluarganya diberi lapangan pekerjaan… πŸ˜€
    ————————————————————-
    Ya sudah ada sejak dulu low Maz ilmunya, cuman memang tidak menggaung seperti ilmu2 lainnya..
    Pemerintah yang amanah itu sudah kewajiban, dan dari departemen sosial serta seluruh elemen LSM dan seluruh lapisan masyarakat…

  9. fie says:

    Ada kelompok2nya juga toh? Soalnya rada kurang tahu soal anak jalanan, di Padang Panjang lom ada ngeliat ;))
    ———————————————————–
    Ya itu pengklasifikasian dari penelitian DEPSOS dan UNDP..

    Wah bagus lah kalau tidak pernah melihat jadi sudah baik taraf kehidupan masyarakatnya…

  10. emang udah nggak tabu lagi…anak jalanan sekarang sudah menjamur. setiap saya mau ke kampus saja, selalu tiap hari ketemu ama orang itu-itu mulu diperempatan jalan. hampir 7 bulan mereka nggak berubah-ubah….prihatin
    —————————————————————–
    Sudah sangat menjamur…Apakah ini potret masyarakat negeri kita, hanya menjadi warga jalanan saja..
    Tapi kalo anak yang berada di jalan itu banyak sekali faktornya Maz, dan saya akan berusaha dengan ilmu yang saya dapat berusaha mengedukasi dan mengarahkan anak2 ini agar tidak lagi berada di jalanan..

  11. geRrilyawan says:

    kadang masalahnya mereka udah merasa cukup dan mudah mendapat uang di jalanan….easy money lah…nggak perlu belajar lagi, lebih bebas…peran orang tua juga perlu ditingkatkan. sialnya kadang malah orang tuanya yang nyuruh….
    —————————————————————-
    Nah pasti semua berasal dari orang tua, maka peran kita untuk menyadarkan orang tua, paling tidak untuk kebaikan anak mereka sendiri lah..
    Untuk kebaikan anak negeri….

  12. Yuda Ade says:

    Anak jalanan ya mas,,,aku dulu pernah hidup dijalanan juga waktu masih mengembara di surabaya.ya walau cuma sekitar 2 mingguan.q pernah merasakanya.itu terjadi karena saya belum menemukan tempat kerja. itu bahkan terjadi 3 kali selama 2006.saya lebih memilih hidup di jalanan walau punya sanak saudara.//rata2 mereka yang hidup di jalanan memang persis seperti uraian di atas.sebagian besar mereka ini sulit di ajak untuk berkembang (keluar dari jalanan).mereka ini rata2 suka dengan jalan dan keramaian. gak mau pindah. walau sudah dibina dan ditampung.
    —————————————————————–
    Wah pengalaman pribadi Maz ini bisa memberikan gambaran yang sangat Objektif..

    Nah inilah Maz permasalahannya, meskipun sulit sebagai kewajiban dari pihak DEPSOS harus bisa mengupayakan yang terbaik untuk masyarakat di tingkat bawah ini(terutama anak jalanan)…

  13. langitjiwa says:

    aku selalu suka dgn posting2anmu,mas
    jadi makin banyak tahu aku,apa yg belum aku ketahui

    salamku
    ——————————————–
    Terima kasih Maz atas pujiannya…
    Saya sangat senang sekali bisa berbagi ilmu dengan semua…
    Salam…

  14. senoaji says:

    anak jalanan perlu diperhatikan tapi perlu juga untuk diberikan pemahan tentang children trafficing dan kejahatan mafia asuransi. dan yang jelas memberikan pemahaman bahwa mereka bukanlah aset bisnis belas kasihan. itu ajah. sukses sob!
    —————————————————————-
    Yupz betul sekali..

    Sebenarnya bukan belas kasihan dan uang recehan yang mereka perlukan, namun sebuah pendekatan yang bisa mengentaskan mereka dari jalanan, termasuk pengetahuan mengenai tindak kekerasan terhadap anak atau biasa disebut Child Abuse…

  15. diazhandsome says:

    apakah gw calon anak jalanan kategori ke-3?? ah… tidak!!!

    no god!! NO!!! (meringkuk di balik kloset)
    ————————————————————-
    Wah mudah mudahan saja engga Diaz….

  16. phiy says:

    hoo…anak jalanan tu ada kalisfikasinya toh..
    baru tau aku :mrgreen:
    —————————————-
    Ada donk Phiy untuk memudahkan penanggulangan…
    Semoga bisa menambah khasanah ilmu Sosiologi Phiy he he ….

  17. siwi says:

    Iya, sedih yaa..
    Jumlah anak jalanan makin banyak saja. Semoga saja akan lebih banyak juga yang peduli pada nasib mereka.
    ——————————————————–
    Iyah ini menjadi tugas dan kewajiban kita bersama..

    Terutama saya sebagai calon pekerja sosial profesional….

  18. achoey says:

    Sahabat, kau memang bijak

    Semoga kepedulian kita pada mereka masih ada. Dan semoga kepedulian pemerintah pun tumbuh pula.

    Maaf jarang silaturahim. Speedy-nya lg lemot. πŸ™‚
    ——————————————————–
    Iyah Maz itu saya dapatkan dari pendidikan di kampus yang sekarang saya jalani..
    Ammiinn…itu semua memang perlu untuk diperjuangkan..
    Ga papa Maz jika sempat saja silahkan mampir ke BLOG saya ini..

    Salam hangat Bocahbancar…..

  19. nh18 says:

    Jalanan hanyalah tempat lain mereka untuk belajar …
    mudah-mudahan … jalanan bisa mendidik mereka ke arah yang baik ..

    Walau tidak menafikan juga bahwa … jalanan bisa menjadi neraka yang sangat kejam untuk mereka ..

    mudah-mudahan mereka kuat

    Salam saya mas
    ————————————————————
    Tidak seharusnya mereka ada di jalanan Maz..

    Itu merupakan patologi sosial, jadi harus ditanggulangi oleh pemerintah dan juga peran serta masyarakat..
    Mari dimulai dari dalkam diri kita sendiri untuk bisa membantu mereka keluar dari permasalahan dijalanan…

    Tugas kita semuanya OK..

  20. SanG BaYAnG says:

    Wah..komplit banget,ngrilis dari mana ja nih,sip..artikele mas.
    Salam kenal dari anak jalanan yang lagi ngamen melantunkan Kidung Panuntun Jagad.
    ———————————————————–
    Dari ilmu-ilmu yang saya kumpulkan di perpus kemarin Maz he he he..
    Salam kenal juga…”Kayaknya Maz Bayang ga masuk dalam kategori anak jalanan yang manapun dech dari ulasan di atas he he he”

Tinggalkan Jejak ^_^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: